Bakteri Shigella sp Landasan Teori

2.1.4 Bakteri Shigella sp

2.1.4.1 Morfologi, Taksonomi dan Sifat Pertumbuhan Shigella sp Bakteri Shigella termasuk ke dalam famili Enterobacteriaceae, terdapat 4 subgroup Shigella yaitu; subgroup A atau Shigella dysentriae, subgroup B atau Shigella flexneri, subgroup C atau Shigella boydii, dan subgroup D atau Shigella sonnei. Semua genus Shigella termasuk bakteri batang-Gram negatif, coccobasil yang tumbuh baik pada agar MAC Conkey, nonmotil, tidak mendekarboksilasi lysin, tidak menggunakan sitrat, malonat maupun sodium asetat tidak berlaku pada Shigella flexneri, dan tidak menghasilkan H 2 S. Shigella sp. bertanggung jawab atas terjadinya penyakit disentri atau shigellosis. 22,28,31,32 Klasifikasi bakteri Shigella sp. menurut Kanneth Todar 2012 : Kingdom :Bacteria Filum :Proteobacteria Kelas :Gammaproteobacteria Ordo :Enterobacteriales Famili :Enterobactericeae Genus :Shigella Spesies :Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, Shigella boydii, Shigella sonnei Shigella sp. merupakan bakteri fakultatif anaerob, tetapi bisa tumbuh lebih baik pada keadaan aerob, bentuk koloni pada media berbentuk konveks, sirkular, warna transparan dengan pinggiran yang utuh dengan diameter mencapai 2 mm pada inkubasi 24 jam. Semua memfermentasi D-glukosa tanpa produksi gas, pada strain Shigella sonnei bisa memfermentasi sukrosa dan laktosa pada inkubasi yang lebih lama. 22,31 2.1.4.2 Patogenesis Shigella sp. Shigella sp. merupakan bakteri yang tahan asam sehingga bisa melewati asam lambung dan mencapai bagian usus, mulanya pada usus bakteri Shigella sp. menginvasi sel M, kemudian bakteri akan bermultifikasi di dalam sel dan mendorong tubuh bakteri melewati sitoplasma sel dan akan menginvasi sel yang berdekatan. Saat bakteri mulai memasuki sel enterosit akan difagosit oleh makrofag, tetapi Shigella sp. dapat menginduksi makrofag untuk terjadi apoptosis. 29 Gambar 2.4 Patogenesis Shigella sp. Sumber: Ahmad Nafees, dkk 2014 Makrofag yang apoptosis mengeluarkan bakteri Shigella sp. yang akan mengalami transport retrogard melalui bagian basolateral pada mukosa menuju ke enterosit, lalu akan terjadi proses invasi yang difasilitasi oleh membran luar polipeptida dan akan bereproduksi di dalam enterosit yang menyebabkan enterosit apoptosis. Invasi akan berlanjut dari sel satu ke sel yang lainnya dan menetap sampai pada bagian mukosa kolon dan jarang menyebar ke peredaran darah, invasi Shigella sp. akan menghancurkan enterosit yang akan membentuk ulkus pada mukosa yang umumnya terbentuk di kolon, ulkus akan menyebabkan perdarahan oleh karena itu pada uji feses menandakan tanda klasik disentri yang hasilnya menunjukkan terdapat sel darah putih, sel darah merah, bakteri dan lain- lain. Shigella dysentriae juga memproduksi “shigatoxin” yang dapat menyebabkan kerusakan pada tempat kolonisasi di epitel usus yang akan menyebabkan diare dengan BAB cair sebagai tanda awal terjadinya shigellosis dan sindrom hemolitik-uremic, tetapi ini jarang terjadi. 22,29,31

2.1.5 Metode perhitungan bakteri