Cilok dapat mengalami kontaminasi bakteri penyebab foodborne disease. Oleh karena hal tersebut peneliti melakukan identifikasi bakteri Escherichia coli
dan Salmonella sp. pada jajanan cilok yang dijual di lingkungan Sekolah Dasar Negeri di Kelurahan Cirendeu, Pisangan dan Cempaka Putih untuk mengetahui
apakah cilok aman dikonsumsi oleh anak Sekolah Dasar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat cemaran bakteri pada jajanan cilok yang dijual di sekitar
lingkungan SD Negeri di Cirendeu, Pisangan, dan Cempaka Putih? 2.
Apakah terdapat bakteri Shigella sp. dan Escherichia coli pada pengujian uji biokimia pada koloni yang tumbuh di media spesifik?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya bakteri Escherichia coli dan Shigella sp. pada jajanan cilok yang dijual di lingkungan SD Negeri di Cirendeu, Pisangan, dan
Cempaka Putih.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui jumlah koloni bakteri pada jajanan cilok dengan berbagai konsentrasi yang dijual di lingkungan SD Negeri Cirendeu,
Pisangan, dan Cempaka Putih. 2. Untuk mengkonfirmasi adanya bakteri Shigella sp. dan Escherichia
coli melalui pengujian uji biokimia pada jajanan cilok yang dijual di lingkungan SD Negeri di Cirendeu, Pisangan, dan Cempaka Putih.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama
menjalani pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam
mengidentifikasi dan mengisolasi bakteri dari makanan serta uji biokimia bakteri.
3. Memperoleh pengalaman dalam proses pembuatan karya ilmiah yang
berhubungan dengan ilmu kedokteran. 4.
Sebagai syarat kelulusan pendidikan pre-klinik Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Makanan jajanan dan Pencemarannya
Makanan jajanan menurut FAO Food and Agricultural Organization adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan atau dijual oleh pedagang
kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.
11
Makanan yang dikonsumsi yang berasal dari makanan jajanan bisa berpotensi menjadi makanan tidak aman dan bisa menyebabkan penyakit atau
disebut dengan foodborne disease. Foodborne disease bisa disebabkan oleh keracunan toksin atau bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, tetapi penyebab
tersering foodborne disease disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit. Beberapa bakteri yang bisa menyebabkan foodborne disease seperti Campylobacter sp.,
Clostridium botulinum, Clostridium perfringens, Escherichia coli, Listeria monocytogenes, Salmonella sp., Shigella sp., Vibrio sp.
6,11,12
Berbagai macam makanan bisa tercemar oleh bakteri, termasuk juga cilok yang terbuat dari daging ayam, tepung kanji, telur dan berbagai macam rempah.
Daging ayam termasuk sumber bahan makanan protein yang mengandung kadar air tinggi dan nutrien sehingga dapat menunjang pertumbuhan bakteri. Komposisi
daging yaitu air 56, lemak 24, protein 22, dan bukan protein terlarut karbohidrat, garam organik, nitrogen terlarut, mineral dan vitamin 3,5 serta
sering mengandung bakteri yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri lain. Faktor intrinsik yang menunjang pertumbuhan bakteri pada daging terdiri dari air,
nutrisi, kondisi pH daging sekitar 5,6-5,8 setelah penyembelihan yang menyebabkan bakteri tumbuh dengan baik karena hampir seluruh bakteri tumbuh
optimal pada pH 7 dan tidak tumbuh di pH 4 atau 9. Pada faktor ekstrinsik yang menunjang pertumbuhan bakteri termasuk kandungan oksigen, suhu serta
kondisi daging. Selain itu, pertumbuhan utama bakteri berasal dari bahan