ANALISA FINANSIAL Peningkatan Skala Produksi Siklodekstrin Dari Pati Garut

19

H. ANALISIS DIMENSIONAL

Banyak permasalahan teknik penting yang tidak dapat diselesaikan secara lengkap dengan menggunakan teori maupun metode matematika. Permasalahan ini biasanya berhubungan dengan aliran fluida, aliran panas, dan proses difusi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dimana persamaan matematika tidak dapat diturunkan lagi adalah dengan menggunakan data percobaan secara empiris McCabe, 1993. Dalam melakukan peningkatan skala pada suatu tahapan proses, seringkali kita harus menganalisis berbagai angka yang mempunyai dimensi berbeda-beda seperti panjang, putaran, waktu, dan sebagainya. Permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam peningkatan skala pun akan berupa angka yang mempunyai dimensi tertentu, seperti diameter reaktor maupun tenaga. Oleh karena itu, peningkatan skala dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu metode yang dikenal dengan istilah analisis dimensional. Metode ini menggunakan gugus nirmata tidak berdimensi sebagai parameter dalam rancang bangun bioreaktor yang dijaga tetap selama peningkatan skala Loebel, 1978 . Dimensi besaran fisis diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa, panjang dan waktu. Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, ataupun mikrometer, namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi, sementara tidak ada faktor konversi antar lambang dimensi. Tabel 8. Dimensi dan satuan tujuh besaran dalam sistem SI Besaran dasar Dimensi Satuan SI Massa M kg Panjang L m Waktu T s Suhu Ɵ K Arus listrik E A Intensitas cahaya I Cd Jumlah zat A mol

I. ANALISA FINANSIAL

Sutojo 1983 dan Kadariah et al. 1999 menyebutkan bahwa kajian terhadap keadaan dan prospek suatu pabrik dilakukan atas aspek-aspek tertentu, yaitu aspek teknis, aspek manajerial dan administratif, aspek organisasi, aspek pemasaran, aspek finansial, dan aspek ekonomi. Umar 2005 manambahkan bahwa kajian terhadap keadaan dan proses suatu pabrik juga memerlukan analisis terhadap aspek lingkungan, aspek legalitas, dan aspek sosial dan ekonomi. Aspek-aspek tersebut biasanya dianalisis dengan teknik-teknik tertentu dengan mempertimbangkan manfaat bagi indutri tersebut. Dalam penelitian ini hanya akan dikaji mengenai aspek finansial. Oleh karena itu akan lebih dititikberatkan pada finansial pembuatan usaha siklodekstrin. Evaluasi aspek finansial dilakukan untuk memperkirakan jumlah dana yang diperlukan. Selain itu, juga dipelajari struktur pembiayaan serta sumber dana yang menguntungkan Djamin, 1984. Aspek finansial dilakukan setelah selesai evaluasi aspek lainnya dalam rencana investasi proyek selesai dilaksanakan. Analisis finansial adalah perbandingan antara pengeluaran dengan 20 pemasukan suatu proyek dengan melihat dari sudut badan atau orang yang menanamkan modalnya dalam proyek tersebut memberikan sumbangan atau rencana yang positif dalam pembangunan ekonomi nasional Kadariah et al,. 1978. Dari aspek finansial dapat diperoleh gambaran tentang struktur pemodalan bagi perusahaan yang mencakup seluruh kebutuhan modal untuk dapat melaksanakan aktivitas mulai dari perencanaan sampai pabrik beroperasi. Secara umum, biaya dikelompokkan menjadi biaya investasi dan biaya modal kerja. Biaya investasi meliputi pembiayaan kegiatan prainvestasi, pengadaan tanah, bangunan, mesin dan peralatan, berbagai aset tetap, serta biaya-biaya lain yang bersangkutan dengan pembangunan proyek. Biaya kerja meliputi biaya produksi bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan lain-lain, biaya administrasi, biaya pemasaran, dan penyusutan. Kemudian dilakukan penilaian aliran dana yang diperlukan dan kapan dana tersebut dapat dikembalikan sesuai dengan jumlah waktu yang ditetapkan, serta apakah proyek tersebut menguntungkan atau tidak Edris, 1993. Modal investasi dalam analisis finansial dibagi menjadi dua, yaitu modal tetap dan modal kerja. Modal tetap dipergunakan antara lain untuk pembiayaan kegiatan prainvestasi, pengadaan tanah, bangunan, mesin dan peralatan, serta biaya-biaya lain yang bersangkutan dengan pembangunan proyek, serta pengadaan dana modal tetap itu sendiri Sutojo, 1996. Untuk menghindari salah perhitungan karena timbulnya hal-hal yang tidak dapat diduga sebelumnya, maka ditambahkan biaya lain-lain atau biaya yang biasa disebut dengan biaya kontingensi. Nilai yang lazim digunakan dalam menghitung biaya kontingensi adalah sebesar 10 Sutojo, 1996. Penyusutan merupakan pengalokasian biaya investasi suatu proyek pada setiap tahun sepanjang umur proyek tersebut. Menurut De Garmo et al. 1994, metode yang sering digunakan adalah metode garis lurus dimana perhitungan penyusutan didasarkan pada asumsi bahwa penurunan nilai peralatan atau bangunan secara konstan selama umur pemakaian. Menurut Gray et al. 1993 untuk mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan atau penolakan suatu proyek, telah dikembangkan berbagai cara yang dinamakan sebagai kriteria investasi. Kriteria investasi yang digunakan adalah Break Even Point BEP, Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, Payback Period PBP, dan analisis sensitivitas. Selain itu, diperlukan perhitungan biaya investasi dan kebutuhan modal kerja Behrens dan Hawranek, 1991. 21

III. METODOLOGI PENELITIAN