38
Untuk menentukan perkiraan biaya, diperlukan asumsi-asumsi Lampiran 6 yang menjadikan dasar perhitungan biaya. Asumsi-asumsi tersebut antara lain adalah :
1. Umur ekonomis proyek direncanakan selama 5 tahun dengan jumlah hari kerja sebanyak 288
hari dengan asumsi hari kerja per bulan 24 hari dan bulan kerja per tahun 12 bulan. Umur proyek ini ditentukan berdasarkan umur mesin dan peralatan yang digunakan dalam usaha
siklodekstrin, yakni 5 tahun.
2. Nilai sisa mesin 10 persen dari nilai awal.
3. Kapasitas produksi yang akan diraih berdasarkan perhitungan neraca massa adalah sebagai
berikut : •
Kapasitas produksi siklodekstrin : 180 kg siklodekstrin per tahun •
Kebutuhan bahan baku untuk siklodekstrin : 240 kg pati per tahun, enzim α-amilase sebanyak 1,6 liter, dan enzim CGTase sebanyak 0,768 liter per tahun.
• Produk akhir siklodekstrin : 15 kg siklodekstrin per bulan
• Target produksi siklodekstrin pada tahun pertama hingga tahun ke lima sebesar 100
persen. 4.
Harga-harga yang digunakan dalam analisa finansial ini berdasarkan harga pada saat analisa finansial tahun 2011 dan selama tahun perencanaan yang dipengaruhi discount factor sebesar
14 persen dari bank. 5.
Harga bahan baku diasumsikan sama selama periode 5 tahun 6.
Usaha siklodekstrin dimulai pada tahun ke-0 sedangkan produksi pertama berlangsung pada tahun ke-1 dan masa kontruksi pembangunan adalah selama satu tahun.
1. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dibutuhkan pada saat akan mendirikan industri siklodekstrin dari pati garut. Biaya investasi terdiri atas biaya investasi dan modal kerja. Biaya
investasi tetap merupakan biaya yang diperlukan untuk keperluan industri, mulai dari biaya pra investasi, fasilitas penunjang, pembelian mesin-mesin, peralatan kantor. Sedangkan biaya modal
kerja adalah biaya operasi yang diperlukan untuk memproduksi siklodekstrin pada saat pertama produksi. Modal kerja diperlukan untuk menjamin kegiatan pada awal produksi. Biaya investasi
dan biaya penyusutan dari modal investasi dapat dilihat pada Lampiran 7.
2. Harga dan Prakiraan Penerimaan
Harga pokok dari siklodekstrin adalah Rp 97.000 per kg, harga akhir siklodekstrin yang telah ditambah margin sebesar 45 adalah Rp 140.000 per kg. Harga akhir diperoleh dari biaya
variabel, biaya tetap dan kapasitas produksi pada tahun pertama. Asumsi yang dipakai adalah produk terjual 100 dari yang diproduksi. Jumlah produksi untuk tahun pertama sebesar 180 kg
siklodekstrin. Jumlah ini berlanjut hingga produksi tahun ke lima. Harga yang ditetapkan ini tidak jauh berbeda dengan harga siklodekstrin yang ada dipasaran, yakni Rp 120.000-Rp 150.000
belum termasuk ongkos kirim sampai ke tempat tujuan. Harga akhir siklodekstrin dalam penelitian ini memang lebih mahal dari harga siklodekstrin yang ada di pasar. Hal ini
dikarenakan volume produksi siklodekstrin bukanlah dalam skala pabrik melainkan masih dalam skala pilot.
Penerimaan tahunan didapatkan dari hasil penjualan pada tahun tersebut. Asumsi yang digunakan adalah setiap tahun seluruh siklodekstrin yang diproduksi terjual habis. Hal ini
disebabkan siklodekstrin yang diproduksi tidak terlalu banyak dan diproduksi saat ada permintaan terhadap siklodekstrin. Penjualan siklodekstrin yang diproduksi ditekankan kepada
39
mahasiswa ataupun dosen yang membutuhkan siklodekstrin dalam penelitiannya. Perhitungan biaya operasi dapat dilihat pada Lampiran 8.
3. Proyeksi Laba Rugi