Analisis Sensitifitas dan Pengembangan Strategi

40 Dari SPSS versi 13 dihasilkan bahwa data memiliki df = 5 dan t hitung = - 2,291. Nilai t tabel untuk df = 5 adalah 2,571 2 sisi. Rataan nilai data aktual dan data simulasi dianggap tidak berbeda nyata bila kondisi –t tabel t hitung t tabel, dengan demikian data simulasi dapat dikatakan tidak berbeda nyata dengan data aktual dan model dianggap valid untuk merepresentasikan sistem. Tabel 6. Nilai berbagai variabel yang diamati dalam analisis sensitifitas Variabel yang diamati Perubahan variabel H_Betina_A H_Betina _D H_Jantan _A H_Jantan _D Pop_T State of Nature Nilai 56,00 84,00 55,00 88,00 283,00 H_Jantan_A + 10 Nilai 56,00 84,00 59,00 88,00 287,00 Perubahan 0,00 0,00 7,27 0,00 1,41 H_Jantan_D + 10 Nilai 56,00 84,00 55,00 88,00 283,00 Perubahan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 H_Betina_A + 10 Nilai 59,00 84,00 55,00 88,00 286,00 Perubahan 5,36 0,00 0,00 0,00 1,06 H_Betina_D + 10 Nilai 61,00 93,00 59,00 97,00 310,00 Perubahan 8,93 10,71 7,27 10,23 9,54 R_Po_J_D - 10 Nilai 56,00 84,00 55,00 92,00 287,00 Perubahan 0,00 0,00 0,00 4,55 1,41 R_Ju_J_D - 10 Nilai 56,00 84,00 55,00 92,00 287,00 Perubahan 0,00 0,00 0,00 4,55 1,41 R_Po_B_D - 10 Nilai 64,00 96,00 63,00 97,00 320,00 Perubahan 14,29 14,29 14,55 10,23 13,07 R_Ju_B_D - 10 Nilai 64,00 96,00 63,00 97,00 320,00 Perubahan 14,29 14,29 14,55 10,23 13,07 Variabel yang diamati Variabel Perubahan variabel Ten_H_ Tot K_O_L _H Keb_Jm_ Krj_T KOLH_ Sisa Z2_sis a yang berubah State of Nature Nilai 135,88 407,64 10,740,00 193,86 447,47 H_Jantan_A + 10 Nilai 135,88 407,64 10,740,00 193,86 447,47 Perubahan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2 H_Jantan_D + 10 Nilai 135,88 407,64 10,740,00 193,86 447,47 Perubahan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 H_Betina_A + 10 Nilai 135,88 407,64 10,740,00 193,86 447,47 Perubahan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2 H_Betina_D + 10 Nilai 150,01 450,03 9,722,00 236,25 405,08 Perubahan 10,40 10,40 -9,48 21,87 -9,47 10 R_Po_J_D - 10 Nilai 139,88 419,64 10,452,00 205,86 435,47 Perubahan 2,94 2,94 -2,68 6,19 -2,68 7 R_Ju_J_D - 10 Nilai 139,88 419,64 10,452,00 205,86 435,47 Perubahan 2,94 2,94 -2,68 6,19 -2,68 7 R_Po_B_D - 10 Nilai 151,72 455,16 9,599,00 241,38 399,95 Perubahan 11,66 11,66 -10,62 24,51 -10,62 10 R_Ju_B_D - 10 Nilai 151,72 455,16 9,599,00 241,38 399,95 Perubahan 11,66 11,66 -10,62 24,51 -10,62 10

F. Analisis Sensitifitas dan Pengembangan Strategi

Analisis sensitifitas dilakukan dengan mengubah tingkat pemotongan, tingkat penjualan dan populasi kerbau. Populasi kerbau terbagi ke dalam 4, yaitu populasi kerbau jantan anak, kerbau jantan dewasa, kerbau betina anak dan kerbau betina 41 dewasa. Tingkat penjualan terbagi ke dalam 2, yaitu tingkat penjualan kerbau betina dewasa dan tingkat penjualan kerbau jantan dewasa. Tingkat pemotongan terbagi ke dalam 2, yaitu tingkat pemotongan kerbau betina dewasa dan tingkat pemotongan kerbau jantan dewasa. Peningkatan jumlah populasi kerbau dengan logis akan menaikkan jumlah populasi total sedang peningkatan tingkat pemotongan dan tingkat penjualan akan menurunkan populasi, karena tujuan dari model adalah mencari cara untuk mengurangi penggunaan mesin dengan meningkatkan populasi kerbau, maka jumlah populasi kerbau akan dinaikkan 10 dari nilai awalnya sementara tingkat pemotongan dan penjualan akan diturunkan 10 dari nilai awalnya. Keseluruhan hasil analisis sensititas dapat dilihat seperti pada Tabel 6. Peningkatan 10 dari nilai awal kerbau jantan anak mengubah 2 dari 10 variabel yang diamati. Variabel yang berubah adalah populasi kerbau jantan anak naik 7.27 dan populasi total naik 1,41. Peningkatan 10 dari nilai awal kerbau jantan dewasa tidak mengubah satupun variabel yang diamati. Peningkatan 10 dari nilai awal kerbau betina anak mengubah 2 dari 10 variabel yang diamati. Variabel yang berubah adalah populasi kerbau betina anak naik 5,36 dan populasi total naik 1,06. Peningkatan 10 dari nilai awal kerbau betina dewasa mengubah 10 dari 10 variabel yang diamati. Variabel yang berubah adalah populasi kerbau jantan anak naik 7,27 , populasi kerbau jantan dewasa naik 10,23, populasi kerbau betina anak naik 8,93 , populasi kerbau betina dewasa naik 10,71, populasi total naik 9,54, jumlah total tenaga kerbau tersedia naik 10,4, luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau naik 10,4, kelebihan luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau naik 21,87, kebutuhan jam kerja traktor turun 9,48, luas lahan tipe II yang tidak dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau turun 9,47. Penurunan 10 dari tingkat pemotongan kerbau jantan dewasa mengubah 7 dari 10 variabel yang diamati. Variabel yang berubah adalah populasi kerbau jantan dewasa naik 4,55, populasi total naik 1,41, jumlah total tenaga kerbau tersedia naik 2,94, luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau naik 2,94, kelebihan luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau 42 naik 6,19, kebutuhan jam kerja traktor turun 2,68 dan luas lahan tipe II yang tidak dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau turun 2,68. Penurunan 10 dari tingkat penjualan kerbau jantan dewasa mengubah 7 dari 10 variabel yang diamati. Variabel yang berubah adalah populasi kerbau jantan dewasa naik 4,55, populasi total naik 1,41, jumlah total tenaga kerbau tersedia naik 2,94, luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau naik 2,94, kelebihan luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau naik 6,19, kebutuhan jam kerja traktor turun 2,68 dan luas lahan tipe II yang tidak dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau turun 2,68. Penurunan 10 dari tingkat pemotongan betina dewasa mengubah 10 dari 10 variabel yang diamati. Variabel yang berubah adalah populasi kerbau jantan anak naik 14,55 , populasi kerbau jantan dewasa naik 10,23, populasi kerbau betina anak naik 14,29, populasi kerbau betina dewasa naik 14,29, populasi total naik 13,07, jumlah total tenaga kerbau tersedia naik 11,66, luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau naik 11,66, kelebihan luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau naik 24,51, kebutuhan jam kerja traktor turun 10,62, luas lahan tipe II yang tidak dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau turun 10,62. Penurunan 10 dari tingkat penjualan betina dewasa mengubah 10 dari 10 variabel yang diamati. Variabel yang berubah adalah populasi kerbau jantan anak naik 14,55 , populasi kerbau jantan dewasa naik 10,23, populasi kerbau betina anak naik 14,29, populasi kerbau betina dewasa naik 14,29, populasi total naik 13,07, jumlah total tenaga kerbau tersedia naik 11,66, luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau naik 11,66, kelebihan luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau naik 24,51, kebutuhan jam kerja traktor turun 10,62, luas lahan tipe II yang tidak dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau turun 10,62. Berdasarkan analisis sensitifitas dapat dilihat bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah penurunan tingkat pemotongan dan penjualan betina dewasa, variabel paling berpengaruh berikutnya adalah peningkatan populasi awal betina dewasa. Dengan demikian strategi yang dapat ditempuh untuk mengurangi penggunaan tenaga mesin adalah menurunkan tingkat pemotongan dan penjualan atau menaikkan jumlah populasi kerbau betina. 43

G. Simulasi