Keadaan Umum Lokasi Penelitian

23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Ciampea merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor bagian Barat, terdiri dari 19 Desa, 116 RW, 494 RT, dengan topografi wilayah datar, bergelombang sampai berbukit dengan kemiringan antara 0-25. Jenis tanah yang dominan adalah podsolik merah kuning, andosol dan regosol. Secara geografis berbatasan dengan : − Wilayah Kabupaten Sukabumi di sebelah selatan, − Wilayah Kecamatan Dramaga dan Ciomas di sebelah timur, − Wilayah Kecamatan Kemang di sebelah utara, dan − Wilayah Kecamatan Pamijahan dan Cibungbulang di sebelah barat. Jarak dari ibukota kecamatan Desa Bojongrangkas ke Kota Bogor Kebun Raya sebagai pusat pertumbuhan wilayah sejauh 15 km, sedangkan jarak ke ibukota Kabupaten Bogor Cibinong sebagai pusat administrasi pemerintahan sejauh 40 km, jarak ke ibukota Propinsi Bandung sejauh 120 km dan jarak ke ibukota negara Jakarta sejauh 60 km. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bogor 2000, luas lahan sawah di Kecamatan Ciampea 3017 ha 57,83 dari luas wilayah Kecamatan dengan jenis irigasi sederhana seluas 1375 ha 26,01, irigasi setengah teknis seluas 1326 ha 25,42, irigasi desa seluas 269 ha 5,16 dan sawah dengan irigasi teknis seluas 65 ha 1,25. Sedangkan dari luas lahan darat seluruhnya 2200 ha 42,17, didominasi oleh lahan pekarangan seluas 1108 ha 21,24, berupa kebuntegalan seluas 350 ha 6,71 dan lahan hutan rakyat seluas 108 ha 2,07. Di Kecamatan Ciampea juga terdapat lahan perkebunan 199 ha 3,81 dan hutan negara seluas 26 ha 0,50. Jumlah penduduk yang berkerja di sektor pertanian sebanyak 34032 orang, di sektor pertambangan dan penggalian sebanyak 737 orang, di sektor industri sebanyak 3802 orang dan di sektor konstruksi sebanyak 1459 orang. Dengan demikian sektor pertanian masih merupakan sumber penghasilan utama bagi sebagian besar masyarakat Kecamatan Ciampea. 24 Jenis dan jumlah industri yang ada di Kecamatan Ciampea sampai dengan tahun 2000 terdiri dari industri makanan dan tembakau sebanyak 3 unit, industri pakaian jadi dan kulit sebanyak 3 unit, industri bahan galian bukan logam sebanyak 3 unit dan industri pengolahan lainnya sebanyak 3 unitSumarya,2002. 2000 4000 6000 8000 199 5 199 6 19 97 199 8 19 99 200 20 01 200 2 200 3 20 04 200 5 20 06 Tahun L ua s T a na m L a ha n Sa w a h h ek ta r Luas Tanam Padi Sawah Gambar 7. Luas tanam lahan sawah Kecamatan Ciampea 1995 – 2006 Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa luas tanam lahan sawah di Kecamatan Ciampea memiliki kecenderungan untuk turun, meskipun ada beberapa kali kenaikan yaitu pada periode tahun 1995 – 1997 dan periode tahun 2000 – 2002. Pada tahun 2006 lahan sawah yang ditanam hanya seluas 3079 hektar, jauh lebih kecil daripada pada tahun 1995 yaitu seluas 5356 hektar. 200 400 600 800 1000 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 200 1 20 02 20 03 20 04 200 5 20 06 Tahun Po p u la si K er b a u E k o r Populasi Ternak Kerbau Gambar 8. Jumlah populasi kerbau Kecamatan Ciampea 1995 – 2006 Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa Populasi kerbau di Kecamatan Ciampea juga memiliki kecenderungan untuk menurun, meskipun ada beeberapa kali kenaikan seperti pada tahun periode 1995 – 1996, 1998 – 2000, dan 2001 – 2003. Hingga pada tahun periode 2004 – 2006 masih terjadi kenaikan. Tetapi kenaikan yang terajadi 25 selama periode beberapa tahun selalu diikuti dengan penurunan populasi yang curam, penurunan populasi yang paling curam terdapat pada tahun 2000 – 2001, dari 877 ekor hingga menjadi 386 ekor saja.

B. Analisis Teknoekonomi Pengolahan Tanah Dengan Menggunakan Tenaga