4
C. Batasan Masalah
1. Batasan sistem :
− Daerah yang dikaji adalah desa-desa di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.
− Penelitian hanya mengkaji penggunaan tenaga hewan pada kegiatan pengolahan lahan padi sawah.
− Hewan ternak yang dimaksud dalam kajian ini adalah kerbau. 2.
Batasan data :
− Data yang digunakan adalah data jumlah dan umur hewan untuk masing- masing jenis kelamin, dan pengunaan lahan serta data-data lain yang
diperlukan pada tingkat kecamatan dan desa. − Rentang data yang digunakan adalah dari tahun 1995 sampai tahun 2006
3. Asumsi-asumsi :
− Tenaga mesin diperlakukan sebagai tenaga pendukung untuk melengkapi kekurangan tenaga pengolahan lahan dengan menggunakan tenaga hewan.
− Tidak terjadi ledakan dan kelesuan perubahan jumlah tenaga hewan di daerah studi.
− Hewan yang dipergunakan tenaganya diperlakukan sebagai hewan tarik dan hewan ternak.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi suatu metoda analisis berkaitan
dengan pengambilan kebijakan oleh pihak–pihak yang berwenang, khususnya instansi-instansi pemerintah di bidang pertanian.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pihak–pihak
yang berkepentingan.
3 kerugian. Sedangkan Ananto 1983 menyatakan bahwa dari kelayakan usaha di
Kabupaten Kerawang, Jawa Barat, analisis finasial menunjukkan bahwa dengan BC Benefit to Cost ratio 1,23 dan IRR 39,16 persen serta kapasitas pengolahan tanah
melewati titik breakeven, maka pengusahaan traktor sebagai sumber tenaga pengolah tanah adalah layak. Sebaliknya hewan tarik dengan BC ratio 0,7 dan kapasitas
pengolahan tanah lebih rendah dari titik breakeven, maka pengusahaan hewan sebagai sumber tenaga pengolahan tanah kurang layak.
Melihat kenaikan harga bahan bakar yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya biaya-biaya maka perlu dikaji ulang kelayakan ekonomis penggunaan
traktor untuk pengolahan tanah dan membandingkannya dengan penggunaan hewan. Dengan demikian penggunaan tenaga ternak dalam pengolahan lahan padi sawah juga
perlu dikaji lagi untuk melihat ketersediaan tenaga ternak saat ini dan strategi-strategi apa yang dapat dikembangkan di masa depan sehingga jumlahnya mencukupi untuk
mencapai olahan lahan tepat waktu dan penggunaan tenaga mesin dapat diminimalisir. Untuk mengembangkan strategi-strategi yang dimaksud perlu dilihat
kecenderungan perilaku sistem ketersediaan hewan dan juga pengaruhnya terhadap luas lahan yang dapat diolah, dengan demikian perlu dibangun sebuah model sistem
dinamik yang dapat merepresentasikan sistem di daerah studi kasus. Strategi-strategi yang dikembangkan kemudian dilihat performanya dalam simulasi menggunakan
model sistem dinamik yang telah dibangun untuk melihat strategi yang memberikan performa terbaik.
B. Tujuan