Verifikasi dan Validasi Analisis Sensitifitas dan Pengembangan Strategi

20 Variabel yang disertakan dalam submodel lahan adalah sebagai berikut : 1. luas baku lahan pertanian 2. tingkat konversi lahan baku pertanian 3. luas lahan dengan kategori zona I tidak dapat diakses mesin 4. luas penanaman padi sawah pada zona I 5. tingkat konversi padi sawah pada zona I 6. luas lahan dengan kategori zona II dapat diakses mesin 7. luas penanaman padi sawah pada zona II 8. tingkat konversi padi sawah pada zona II 9. luas lahan bera 10. tingkat konversi lahan bera 11. produktivitas rumput pada lahan bera Interaksi antar variabel pada submodel lahan seperti digambarkan pada diagram sebab akibat seperti dalam Gambar 6. Gambar 6. Diagram Sebab Akibat Submodel Lahan

E. Verifikasi dan Validasi

Verifikasi dilakukan sebelum dilakukan validasi. Sesuai dengan fungsinya, verifikasi dilakukan dengan cara memeriksa persamaan-persamaan dan nilai-nilai pada variabel untuk memastikan apakah sudah sesuai dengan rancangan atau tidak. Validasi dilakukan untuk menguji seberapa dekat model yang dibangun mampu mewakili sistem, pada dasarnya hal ini dilakukan dengan membandingkan data hasil simulasi dengan data aktual. tingkat konversi lahan tingkat konversi padi sawah zona I luas zona I luas zona II luas tanam luas padi sawah zona I luas lahan bera tingkat konversi padi sawah zona II luas padi sawah zona II − tingkat konversi lahan bera produktivitas rumput + + + + + − − − − − 21 Untuk melakukan validasi pada model yang dibangun, metode validasi yang digunakan Promosiana 1991 dalam thesisnya akan digunakan. Variabel yang akan divalidasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jumlah tenaga kerbau tersedia. 2. Luas lahan yang tersedia untuk diolah. Data yang digunakan untuk validasi adalah data tahun 2001 hingga tahun 2006, sedangkan data dari tahun 1995 hingga 2000 digunakan untuk kalibrasi model. Uji t dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 13.

F. Analisis Sensitifitas dan Pengembangan Strategi

Analisis sensitifitas dilakukan untuk melihat variabel mana yang paling berpengaruh terhadap hasil akhir dari model. Variabel yang diuji sensitifitasnya antara lain adalah tingkat pemotongan, tingkat penjualan dan populasi kerbau. Variabel yang diuji kebanyakan adalah variabel – variabel yang berasal dari submodel kerbau, hal ini didasarkan pada tujuan model adalah untuk melihat bagaimana tenaga kerbau yang tersedia mampu mengolah lahan sawah yang ada sehingga submodel lain tidak perlu diuji sensitifitasnya. Nilai – nilai variabel yang digunakan dalam uji sensitifitas adalah nilai – nilai variabel pada keadaan alamiahnya. Pada saat analisis sensitifitas dilakukan, nilai variabel yang diuji dinaikkan dan diturunkan 10 sedangkan variabel lain dibiarkan tidak berubah, lalu nilai-nilai variabel yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai variabel pada keadaan awal sehingga dapat dilihat perubahannya. Variabel yang diamati dalam analisis sensitifitas adalah sebagai berikut : 1. Populasi kerbau jantan anak. 2. Populasi kerbau jantan dewasa. 3. Populasi kerbau betina anak. 4. Populasi kerbau betina anak. 5. Populasi total. 6. Tenaga kerbau total. 7. Luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau. 8. Kelebihan luas lahan yang dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau. 9. Jam kerja tenaga mesin yang dibutuhkan. 22 10. Luas lahan tipe II yang tidak dapat diolah dengan menggunakan tenaga kerbau. Berdasarkan hasil analisis kepekaan dikembangkan strategi-strategi dalam bentuk skenario. Dengan berdasarkan skenario yang dikembangkan kemudian dapat ditentukan cara untuk mengurangi kebutuhan mesin. 23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN