Kegunaannya adalah sebagai bahan konstruksi ringan sampai berat, rangka pintu dan jendela, perabot rumah tangga a.l lemari, lantai, papan dinding, tiang,
tiang pancang, gerobak dan rodanya, pemeras minyak, gagang alat, alat pertanian, kotak dan batang korek api, papan partikel, papan serat, vinir dan kayu lapis, pulp
dan kertas; selain itu baik juga untuk kayu bakar Mandang dan Pandit 1997.
Tabel 5. Komposisi kimia kayu mangium
Kimia kayu Deptan, 1976
Siagian et al. 1999 Whitemore
Organization 1984 dalam Silitonga 1993
Lignin lignin sedang
18 –32
lignin sedang 19,7 Lignin 19,7
Selulosa selolusa sedang
40 –44
selulosa tinggi 44,0-69,4
Holo-sellulosa 69,4 Alfa-sellulosa 44,0
Zat ekstraktif
zat ekstraktif larut alkohol-benzene
tinggi ektraktif tinggi
Kelarutan: - Alk. Benzen 5,6
- Air panas 9,8 - NaOH 1 14,8
Pentosan termasuk
rendah -
Pentosan 16,0 Abu
Rendah -
Abu 0,68 silika
Rendah -
- Sumber: Malik et al.
2.6 Komponen Kimia Kayu
Berdasarkan bobot molekul atau tingkat polimernya, terdapat dua macam komponen kimia kayu yaitu komponen yang bobot molekulnya rendah dan
komponen yang bobot molekulnya tinggi. Komponen dengan bobot molekul rendah antara lain bahan organik dan anorganik. Komponen yang mempunyai
bobot molekul tinggi terdiri atas polisakarida holoselulosa dan lignin Herliyana 1997.
Komponen utama kayu terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, zat ekstraktif dan abu. Selulosa merupakan bagian terbesar yang terdapat dalam kayu,
yaitu berkisar antara 39-55, kemudian lignin 18-33, pentosan 21-24, zat
ekstraktif 2-6 dan abu 0,2-2. Martawijaya et al. 1981. Malik et al. menambahkan bahwa perbedaan umur pohon memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap komposisi kimia kayu
Selulosa. Struktur selulosa pada kayu daun jarum softwood sama dengan
pada kayu daun lebar hardwood, tapi DP-nya derajat polimer berbeda. Selulosa pada kayu daun lebar mempunyai DP yang lebih kecil serat pendek,
sedang pada kayu daun jarum mempunyai DP yang lebih besar serat panjang.
Hemiselulosa.
Hemiselulosa disusun oleh berbagai jenis monomer yang disebut heteropolisakarida. Hemiselulosa pada kayu daun lebar terdiri dari unit
xilosa dan asetil glukoronoxylan, sedang pada kayu daun jarum berupa unit mannosa, glukosa, dan galaktosa galactoglukomannnan.
Lignin. Lignin pada kayu daun lebar berbeda dibandingkan dengan pada
kayu daun jarum, baik susunan amupun kadarnya. Susunan dan kadar lignin berpengaruh terhadap sifat-sifat seperti ketahanan kayu terhadap mikroorganisme,
degradasi dan juga dalam teknologi pengolahan dan sebagainya. Lignin pada kayu daun jarum hanya disusun oleh koniferil alkohol dan sangat sedikit sinafil alkohol,
sedang lignin pada kayu daun lebar disusun oleh, dengan suatu perbandingan tertentu tergantung pada faktor tempat tumbuh dan spesies. Fengel Wegener
1984.
Tabel 6. Dua macam komponen kimia kayu berdasarkan bobot molekul
Bobot molekul tingkat polimer
Komponen kimia kayu
Kandungan bahan kimia Satuan-satuan penyusun
Ket.
komponen yang bobot molekulnya
rendah Bahan organik
zat ekstraktif, yang sampai puluhan ribu jenisnya
Komponen dengan BM
rendah sekitar 1 sampai 10
Bahan anorganik
abumineral: silica, magnesium, mangan, kalsium, kalium, fosfor
komponen yang bobot molekulnya
tinggi Polisakarida
holoselulosa Selulosa dan hemiselulosa
Komponen dengan BM
tinggi mencapai
90 Lignin
Fenilpropana, gualasilpropana, siringilpropana
Sumber: Herliyana 1997
2.7 Siklus dan Proses Pelapukan Kayu oleh Jamur Pelapuk