setelah pengujian serta dikeringkan dengan oven pada suhu ± C selama 24
jam untuk mengetahui bobot kering tanurnya. Presentase kehilangan bobot dihitung untuk menentukan besarnya
serangan jamur terhadap ketahanan kayu yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rumus: P =
W І - WЇ x 100
W І
Keterangan: P = Persentase kehilangan bobot W
І = Bobot kering tanur contoh uji sebelum pengujian gram W
Ї = Bobot kering tanur contoh uji setelah pengujian gram
3.4 Rancangan Percobaan dan Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu: 1. Jenis kayu sengon, karet, tusam, dan
mangium; dan 2. Arah serat longitudinal dan cross section. Faktor pertama dalam pengujian ini adalah empat kayu rakyat dengan jenis
yang berbeda yaitu: S = Sengon
K = Karet T = Tusam
M = Mangium Faktor kedua adalah arah serat kayu yaitu:
L = Longitudinal C = Cross section
Dengan demikian terdapat 8 kombinasi perlakuan yaitu interaksi antara jenis kayu dengan arah serat 4x2 antara lain:
SL = Sengon Longitudinal SC = Sengon Cross
KL = Karet Longitudinal
KC = Karet Cross TL = Tusam Longitudinal
TC = Tusam Cross ML = Mangium Longitudinal
MC = Mangium Cross Ulangan dilakukan sebanyak 10 kali pada setiap jenis kombinasi
perlakuan. Dengan demikian, jumlah total sampel uji yang digunakan adalah 80 contoh uji kayu.
Model rancangan Faktorial RAL dalam penelitian ini sebagai berikut. y
ijk =
µ + α
i
+ β
j
+ αβ
ij
+ Keterangan:
y
ijk
= Respon tingkat pelapukan pada kayu ke-i, arah serat ke-j µ
= Rataan umum α
i
= Pengaruh faktor A jenis kayu taraf ke-i β
j
= Pengaruh faktor B arah serat taraf ke-j αβ
ij
= Pengaruh interaksi antara perlakuan faktor A jenis kayu taraf ke-i dengan faktor B arah serat taraf ke-j
= Pengaruh acak i
= Jenis kayu Sengon, Karet, Tusam, Mangium j
= Arah serat Longitudinal, Cross k
= Ulangan 1,2,3, ..........., dan 10 Data hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam
melalui uji Faktorial RAL dengan menggunakan program SPSS 17.0. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap peubah yang diamati
dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut: H0 = Perlakuan jenis kayu dan arah serat tidak berpengaruh nyata terhadap
tingkat kehilangan bobot.
H1 = Perlakuan jenis kayu dan arah serat berpengaruh nyata terhadap tingkat kehilangan bobot.
Sedangkan kriteria pengambilan keputusan dari hipotesis yang diuji adalah: 1. Apabila F-hitung F-tabel, maka perlakuan jenis kayu dan arah serat
memberikan pengaruh nyata terhadap kehilangan bobot weight loss pada selang kepercayaan 95 tolak H0.
2. Apabila F-hitung F-tabel, maka perlakuan jenis kayu dan arah serat memberikan pengaruh tidak nyata terhadap kehilangan bobot weight loss
pada selang kepercayaan 95 terima H0. Apabila hasil analisis menunjukkan perbedaaan yang nyata berdasarkan
model dan hipotesis faktorial RAL di atas yaitu tolak H0, maka dilanjutkan dengan uji lanjut untuk mengetahui beda rata-rata antar perlakuan dengan
menggunakan uji Duncan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN