fasciculi yang lebih panjang dipisahkan oleh 3 sampai 5 fasciculi yang lebih pendek.
Menurut Buller 1931 dalam Herliyana 1994, jamur ini digolongkan sebagai heterotalik hymenomicetes, dimana micelia “monoporous” yang berbeda
sifat sexnya bersatu dan intinya berkonyugasi, sebelum dapat membentuk tubuh buah yang diploid. Basidium jamur ini menghasilkan 4 macam spora yang haploid
yaitu AB, Ab, aB, dan ab dan berwarna putih. Gaumann dan Dodge 1928 dalam Herliyana 1994 menambahkan bahwa miselium S. commune dilengkapi dengan
sambungan apit clamp connections dan berinti dua. S. commune Fr. merupakan jamur pelapuk putih white rot yang
merombak lignin dan selulosa. Jamur ini dapat menghasilkan selobiase dan enzim ekstrakurikuler endo-beta-1,3 4-glukase Tambunan Nandika 1989 dalam
Fitriyani 2010. Jamur pelapuk kayu S. commune merupakan jamur yang menyebabkan pelapukan atau pewarnaan kayu dan bahan-bahan selulosa lain. Hal
ini dikarenakan jamur merupakan tumbuh-tumbuhan sederhana yang tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat memproduksi makanannya sendiri.
Dengan demikian, jamur harus memperoleh energinya dari bahan-bahan organik lain Haygreen Bowyer 1989 dalam Fitriyani 2010.
Sumber Foto : Laila F
Gambar 1. Tubuh buah S. commune Fr.
2.2 Sengon
Paraserianthes falcataria L. Nielsen
Sengon tergolong dalam famili Leguminoceae, merupakan jenis tanaman yang cepat tumbuh, tidak membutuhkan kesuburan tanah yang tinggi, dapat
tumbuh pada tanah-tanah kering, tanah lembab, dan bahkan tanah-tanah yang
mengandung garam serta dapat bertahan terhadap kekurangan oksigen Pamoengkas 1992 dalam Syafitri 2008.
Sengon memiliki ciri-ciri umum antara lain yaitu warna kayu teras dan kayu gubalnya sulit dibedakan, warnanya putih abu-abu kecoklatan atau putih
merah kecoklatan pucat. Teksturnya agak kasar sampai kasar, dengan arah serat terpadu atau kadang-kadang lurus, dan sedikit bercorak. Tingkat kekerasannya
yaitu agak lunak dan beratnya ringan Pandit dan Ramdan 2002. Sengon tergolong kayu ringan dengan berat jenis rata-rata yaitu 0,33
0,24-0,49, dengan kelas awet IV-V dan kelas kuat IV-V Mandang dan Pandit 1997. Daya tahan sengon terhadap rayap kayu kering termasuk kelas III,
sedangkan terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas II-IV. Tingkat ketahanan kayu Sengon termasuk kelas sedang Martawijaya et al. 1989 dalam Syafitri
2008. Kegunaannya adalah sebagai bahan bangunan perumahan terutama di pedesaan, peti, papan partikel, papan serat, papan wool semen, kelom, dan barang
kerajinan lainnya. Nama lain dari Sengon yaitu jeunjing Jawa Barat, sengon laut Jawa Tengah dan Jawa Timur, sengon sabrang, sika, dan wahagom Pandit dan
Ramdan 2002.
Tabel 1. Komposisi kimia kayu sengon Analisis Kimia
Kadar Lignin
26,8 Selulosa
49,4 Zat ekstraktif larut alkohol- benzene
3,4 Pentosan
15,6 Abu
0,6 Silika
0,2
Sumber: Martawijaya 1989
2.3 Karet
Hevea brasiliensis Muell. Arg
Karet termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae yang banyak ditemukan pada perkebunan besar maupun perkebunan rakyat di Jawa, Sumatra, dan
Kalimantan Komariyah et al. 1995 dalam Safitri 2003.
Ciri-ciri umum kayu karet antara lain memiliki bagian teras berwarna putih kekuning-kuningan pucat, terkadang agak merah jambu jika segar dan
lambat laun berubah menjadi kuning jerami atau coklat pucat, namun tidak tegas batasnya dengan gubal. Kayu karet memiliki berat jenis rata-rata 0,61 0,55-0,70
dengan kelas awet V dan termasuk dalam kelas kuat II-III. Kayu karet banyak digunakan untuk perabot rumah tangga, untuk kayu bentukan misalnya panel
dinding, bingkai gambar atau lukisan, lantai parket, inti papan blok, palet, peti wadah, peti jenazah, vinir, kayu lamina untuk tangga, serta kerangga pintu dan
jendela Mandang dan Pandit 1997.
Tabel 2. Komposisi kimia kayu karet Komponen Kimia
Kadar Selulosa total
60,0-68,0 Alpha selulosa
39,0-45,0 Pentosan
19,0-22,0 Lignin
19,0-24,0 Abu
0,65-1,30
Sumber: Boerhendy dan Agustina 2006
Tabel 3. Analisis kimia kayu karet berdasarkan umur
Sumber: Pari 1996 Analisis kimia
Umur 10 Tahun
20 Tahun Holocellulose,
69,40 66,46
Cellulose, 47,81
48,64 Lignin,
30,60 33,54
Pentosan, 17,80
16,81 Silica,
0,30 0,52
Kadar abu Ash content, 1,21
1,25 Kadar air Moisture content,
5,58 4,21
Kelarutan dalam Solubility in, : Air dingin Cold water
3,87 3,92
Air panas Hot water 5,01
4,36 Alcohol: Benzene
4,18 4,43
NaOH 1 15,03
15,31
2.4 TusamPinus