Hasil Pengujian Empat Jenis Kayu Rakyat berdasarkan Persentase

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Empat Jenis Kayu Rakyat berdasarkan Persentase

Kehilangan Bobot Kayu Nilai rata-rata kehilangan bobot weight loss pada contoh uji kayu sengon, karet, tusam, dan mangium hasil pengujian laboratorium terhadap serangan jamur pelapuk kayu S. commune berdasarkan arah serat longitudinal dan cross section seperti terlihat pada tabel 8 di bawah ini. Tabel 8. Nilai Rataan Persentase kehilangan bobot P pada pengujian empat jenis kayu rakyat oleh jamur pelapuk S. commune dengan metode SNI Jenis Kayu dan Arah Serat BA І BK І KA І BA Ї BK Ї KA Ї P Sengon Longitudinal 13,13 8,49 34,11 10,26 5,62 45,09 32,18 Sengon Cross section 11,23 6,86 35,23 9,73 5,79 40,19 15,47 Karet Longitudinal 12,33 10,39 15,75 15,75 8,96 42,92 13,80 Karet Cross section 13,31 11,07 16,71 17,58 9,75 44,48 11,96 Tusam Longitudinal 14,99 13,92 7,10 17,02 12,80 24,73 8,03 Tusam Cross section 15,78 14,99 4,97 18,74 13,59 27,24 9,33 Mangium Longitudinal 12,42 11,39 8,29 16,33 10,67 34,45 6,28 Mangium Cross section 11,08 10,14 8,47 14,97 9,50 36,42 6,33 Ket : BA І = Bobot awal contoh uji kayu sebelum pengujian gram BK І = Bobot kering tanur contoh uji kayu sebelum pengujian gram KA І = Kadar air contoh uji kayu sebelum pengujian BA Ї = Bobot awal contoh uji kayu setelah pengujian gram BK Ї = Bobot kering tanur contoh uji kayu setelah pengujian gram KA Ї = Kadar air contoh uji kayu setelah pengujian P = Persentase kehilangan bobot Parameter ketahanan kayu terhadap jamur pelapuk S. commune dilihat dari nilai kehilangan bobot contoh uji weight loss yang diperoleh dari hasil uji laboratorium laboratory test. Kehilangan bobot merupakan nilai pengurangan bobot kayu akibat perlakuan uji laboratorium selama kurang lebih 90 hari yang mengakibatkan bobot kayu berkurang. Standar pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah SNI 01.7207-2006. Standar ini digunakan untuk menguji empat jenis kayu rakyat, antara lain: kayu sengon, kayu karet, kayu tusam, dan kayu mangium. Keempat jenis kayu rakyat ini memiliki ukuran yang telah terstandarisasi yaitu 5 cm x 2,5 cm x 1,5 cm. Gambar 5. Persentase kehilangan bobot pada pengujian empat jenis kayu rakyat dengan arah serat longitudinal dan cross section oleh jamur pelapuk S. commune dengan metode SNI

4.2 Sidik ragam

Dokumen yang terkait

Uji Potensi Fungi Pelapuk Putih Pada Kayu Karet Lapuk (Hevea brasilliensis Muell. Arg) Sebagai Pendegradasi Lignin

6 108 45

Pemanfaatan Zat Ekstraktif Kulit Mindi (Melia azedarach Linn.) sebagai Bahan Pengawet Alami Untuk Mengendalikan Serangan Fungi Schizophyllum commune pada Kayu Karet (Hevea brasiliensis)

2 47 49

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Dan Plastik Polipropilen (PP) Terhadap Fungi Pelapuk Kayu(Pycnophorus sanguinius FR dan Schizophyllum commune FR)

2 61 68

Pengaruh Peneresan terhadap Jamur Pelapuk Schizophyllum commune Fr. Pada Kayu Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) dan Kayu Afrika (Maesopsis emini Engl.)

0 9 59

Pemanfaatan Limbah Cair Industri Cengkeh Hasil Pengolahan Rokok sebagai Penghambat Aktivitas Organisme Perusak Kayu : Rayap Captotermes curvignathus Holmgren dan Jamur Schizophyllum commune Fries

0 10 82

Perubahan Sifat Kimia Kayu Sengon Dan Pinus Oleh Jamur Pelapuk Schizophyllum Commune Dan Ganoderma Appianatum

0 6 8

Jamur tiram sebagai jamur uji keawetan alami kayu karet dan sengon dengan metode standar nasional Indonesia dan standar industri Jepang

0 7 116

Lima Jenis Jamur Pelapuk Kayu Asal Bogor untuk Uji Keawetan Kayu dengan Metode Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-7207-2006

0 8 44

Pengujian Ketahanan Alami Kayu Sengon terhadap Jamur Pelapuk Kayu Schizophyllum commune, Pleurotus djamor dan Pleurotus ostreatus dengan Metode JIS K 1571-2004

0 3 39

Standar Nasional Indonesia kayu

0 0 39