Kemiringan Lahan Parameter Pemicu Tanah Longsor

4.1.5 Kemiringan Lahan

Kemiringan lahan di Kabupaten Bogor bervariasi mulai dari datar sampai sangat curam. Variasi tersebut dipengaruhi oleh ketinggian tempat di Kabupaten Bogor yang juga bervariasi berkisar dari 15 mdpl pada dataran di bagian utara hingga lebih dari 2.500 mdpl pada puncak-puncak gunung di bagian selatan dengan monografi wilayah utara hingga selatan berturut-turut meliputi : Dataran rendah 15 – 100 mdpl, sekitar 87672 Ha 29,28 dari luas wilayah. Dataran bergelombang 100 – 500 mdpl, sekitar 139593 Ha 46,62 dari luas wilayah. Pegunungan 500 – 1.000 mdpl, sekitar 58478 Ha 19,53 dari luas wilayah. Pegunungan tinggi 1.000 mdpl, sekitar 25241 Ha 8,43 dari luas wilayah. Secara umum wilayah Kabupaten Bogor mempunyai kemiringan relatif ke arah utara. Sungai-sungai mengalir dari daerah pegunungan di bagian selatan ke arah utara yang meliputi 6 Daerah Aliran Sungai yaitu DAS Cidurian, Cimanceuri, Cisadane, Ciliwung, Bekasi dan Citarum. Dengan demikian wilayah Kabupaten Bogor merupakan wilayah hulu bagi wilayah-wilayah di sebelah utara BP4K 2011. Berdasarkan hasil DEM Digital Elevation Model Kabupaten Bogor, didapatkan klasifikasi kemiringan lahan datar kemiringan 0-8, landai kemiringan 8-15, terjal kemiringan 15-25, curam kemiringan 25-45 dan sangat curam kemiringan 45. Luas dan distribusi masing-masing kelas kemiringan lahan dapat dilihat pada Tabel 11 dan Gambar 6. Tabel 11 Luas dan distribusi kelas kemiringan lahan Kemiringan Lahan Luas Ha 0-8 165372 8-15 45058 15-25 43166 25-45 42269 45 3564 Total Ha 299428 Sumber : Peta Jenis Tanah Kabupaten Bogor Gambar 6 Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Bogor. Wilayah dengan kemiringan lahan 0-8 datar memiliki areal penyebaran terluas dengan 165372 Ha 55. Wilayah dengan kemiringan lahan 8-15 landai memiliki luas areal penyebaran sebesar 45058 Ha 15. Wilayah dengan kemiringan lahan 15-25 terjal memiliki luas areal penyebaran sebesar 43166 Ha 14. Wilayah dengan kemiringan lahan 25-45 curam memiliki luas areal penyebaran sebesar 42269 Ha 14. Wilayah dengan kemiringan lahan 45 sangat curam merupakan wilayah yang memiliki areal penyebaran paling kecil yaitu sebesar 3564 Ha 1, wilayah ini umumnya berada di tepi pegunungan ataupun daerah aliran sungai yaitu di sekitar tebing sungai. Wilayah dengan lereng 45 sangat curam merupakan wilayah yang sangat berpotensi untuk terjadinya tanah longsor. Dalam bencana tanah longsor, faktor kemiringan lahan sangat berpengaruh, semakin tinggi dan semakin tegak lereng maka kemungkinan terjadinya longsoran semakin tinggi. Hal tersebut berkaitan dengan kestabilan lereng, semakin curam lereng maka lereng akan mengalami tekanan beban yang lebih besar sehingga makin tidak stabil untuk menahan beban di atasnya dari pengaruh gravitasi bumi.

4.1.6 Penutupan Lahan