normal, susut air cepat, banjir, aliran air bawah tanah pada sungai lama, lapisan batuan yang kedap air miring ke arah lereng yang berfungsi
sebagai bidang longsoran. b.
Faktor manusia Lereng menjadi terjal akibat pemotongan lereng dan penggerusan
oleh air saluran di tebing, tanah lembek dipicu oleh perubahan tata lahan menjadi lahan basah, adanya kolam ikan, genangan air, retakan akibat
getaran mesin, ledakan, beban masa yang bertambah dipicu oleh beban kendaraan, bangunan dekat tebing, tanah kurang padat karena material
urugan atau material longsoran lama pada tebing, bocoran air saluran, luapan air saluran, kolam ikan, penggundulan hutan sehingga terjadi
pengikisan oleh air permukaan. Sedangkan menurut Sadisun 2005 faktor-faktor penyebab tanah longsor
adalah kondisi morfologi sudut, lereng, relief, kondisi geologi jenis batuantanah, karakteristik keteknikan batuantanah, proses pelapukan, bidang-
bidang diskotinuitas seperti perlapisan dan kekar, permeabilitas batuantanah, kegempaan dan vulkanisme, kondisi klimatologi seperti curah hujan, kondisi
lingkungan tata guna lahan hidrologi dan vegetasi dan aktivitas manusia penggemburan tanah untuk pertanian dan perladangan dan irigasi.
2.1.3 Jenis-jenis Tanah Longsor
Nandi 2007 mengklasifikasikan tanah longsor menjadi enam jenis yaitu : 1.
Longsoran Translasi Jenis longsoran ini berupa gerakan massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk merata atau menggelombang landai. 2.
Longsoran Rotasi Jenis ini merupakan bergeraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk cekung. 3.
Pergerakan Blok Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada
bidang gelincir berbentuk rata. 4.
Runtuhan Batu
Runtuhan batuan terjadi ketika sejumlah besar batuan atau mineral lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada
lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai. 5.
Rayapan Tanah Rayapan tanah adalah jenis longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenal. Setelah waktu yang cukup lama, longsor jenis rayapan
ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon atau rumah miring ke bawah.
6. Aliran Bahan Rombakan
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika masa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan
tekanan air serta jenis materialnya. Gerakan terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa
mencapai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunung api.
2.1.4 Bahaya Bencana Tanah Longsor
Menurut Nandi 2007 banyak yang ditimbulkan akibat terjadinya tanah longsor baik dampak terhadap kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan maupun
dampaknya terhadap keseimbangan lingkungan. Terjadinya bencana tanah longsor memiliki dampak yang sangat besar
terhadap kehidupan, khususnya manusia. Bila tanah longsor itu terjadi pada wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, maka korban jiwa yang
ditimbulkannya akan sangat besar, terutama bencana tanah longsor yang terjadi secara tiba-tiba tanpa diawali adanya tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor.
Adapun dampak yang ditimbulkan dengan terjadinya tanah longsor terhadap kehidupan adalah sebagai berikut :
a. Bencana longsor banyak menelan korban jiwa
b. Terjadinya kerusakan infrastruktur publik seperti jalan, jembatan dan
sebagainya.
c. Kerusakan bangunan-bangunan seperti gedung perkantoran dan
perumahan penduduk serta sarana peribadatan. d.
Menghambat proses aktivitas manusia dan merugikan baik masyarakat yang terdapat di sekitar bencana maupun pemerintah.
Adapun dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan akibat terjadinya tanah longsor adalah sebagai berikut :
a. Terjadinya kerusakan lahan.
b. Hilangnya vegetasi penutup lahan.
c. Tergangunya keseimbangan ekosistem.
d. Lahan menjadi kritis sehingga cadangan air bawah tanah menipis.
e. Terjadinya tanah longsor dapat menutup lahan yang lain seperti sawah,
kebun dan lahan produktif lainnya.
2.1.5 Penanggulangan Bencana Tanah Longsor