Jenis Tanah Parameter Pemicu Tanah Longsor

Berdasarkan hasil tabulasi jenis batuan seperti tertera pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa jenis batuan gunung api muda merupakan jenis yang paling dominan dengan luasan 142389 Ha 48 sedangkan jenis batuan gamping merupakan jenis yang memiliki luasan terkecil yaitu 7297 Ha 2. Luas jenis batuan lainnya antara lain batuan intrusi 8863 Ha 3, batuan tersier 20462 Ha 7, batuan endapan permukaan 71858 Ha 24 serta batuan gunung api tua 48559 Ha 16.

4.1.4 Jenis Tanah

Jenis tanah di Kabupaten Bogor antara lain alluvial, podsolik, andosol, litosol, latosol, regosol dan grumosol serta perpaduan diantaranya jenis-jenis tanah tersebut seperti yang terdapat pada beberapa wilayah. Jenis serta distribusi jenis tanah di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 5. Klasifikasi dan deskripsi jenis tanah di Kabupaten Bogor menurut BP4K 2011 dapat diuraikan sebagai berikut : a. Tanah Alluvial Terbentuk dari hasil sedimentasi erosi tanah dengan bahan Aluvial dan Koluvial. Secara umum tergolong ke dalam sub group entisols terbentuk pada daerah dengan bentuk fisiografi dataran banjir. Sifat-sifat tanahnya kemudian banyak dipengaruhi oleh jenis bahan endapan tersebut. Tanah jenis ini memiliki tingkat kepekaan rendah terhadap longsor. b. Tanah Podsolik Ketebalan Solum antara 50 – 180 cm, dengan batasan horison yang nyata warna merah kuning dengan strukur lempung berpasir Osol hingga liat. Jenis tanah ini bersifat gembur dan mempunyai perkembangan penampang. Cenderung tidak seberapa mantap dan teguh, peka terhadap pengikisan. Tanah jenis ini memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap longsor. c. Tanah Andosol Jenis tanah ini terdapat pada tofografi datar, bergelombang dan berbukit. Jenis tanah ini umumnya berwarna hitam, memiliki penampang yang berkembang, dengan horizon-A yang tebal, gembur dan kaya bahan organik. Batuan asal adalah andesit, tufa andesit dan dasit. Sifat fisiknya baik, dengan kelulusan sedang serta peka terhadap erosi. Tanah jenis ini digolongkan kedalam jenis dengan kepekaan tinggi terhadap longsor. d. Tanah Latosol Ketebalan jenis tanah ini antara 130 – 500 mm, batas horizon jelas, warna merah, coklat sampai kuning, pH tanah 4.5 – 6.5 dengan tekstur tanah liat dan struktur renah, daya menahan air cukup baik dan agak tahan menahan erosi. Tanah jenis ini digolongkan kedalam jenis dengan kepekaan rendah terhadap longsor. e. Grumosol Tanah grumusol atau margalith adalah tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur, tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, NusaTenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanah Grumusol pada umumnya dengan kadar liat lebih dari 30 bersifat mengembang dan mengerut, jika musim kering tanah keras dan retak-retak karena mengerut, jika musim basah tanah menjadi lengket. Tanah jenis ini digolongkan kedalam jenis dengan kepekaan tinggi terhadap longsor. f. Regosol Tanah Regosol, jenis tanah ini terbentuk dari bahan induk abu dan pasir vulkan intermedier. Bentuk wilayahnya berombak sampai bergunung. Tanah Regosol belum jelas menempatkan perbedaan horizon- horizon. Tekstur tanah ini biasanya kasar, tanpa ada struktur tanah, konsistensi lepas sampai gembur dan keasaman tanah dengan pH sekitar 6- 7. Tanah jenis ini digolongkan kedalam jenis dengan kepekaan tinggi terhadap longsor. g. Litosol Tanah Litosol, jenis tanah ini biasa disebut “laterit”. Penampang umumnya tebal, tanah atasnya mengandung beberapa persen bahan organik. Berwarna coklat, kuning, hingga kemerahan. Bersifat berbutir, teguh, mantap, mengandung kaolinit, bersifat tidak plastis, dan dapat diolah pertanian sepanjang tahun. Jenis tanah ini bersifat meniris, tahan terhadap erosi. Tanah jenis ini digolongkan kedalam jenis dengan kepekaan rendah terhadap longsor. h. Hidromorf Tanah ini terbentuk akibat dari pelapukan batuan sedimen masam yang sering tergenang air vulkanik asam dan batu pasir. Tanah yang banyak ditemui di wliayah dataran rendah dengan curah hujan lebih dari 2000 mmtahun. Tanah jenis ini digolongkan kedalam jenis dengan kepekaan tinggi terhadap longsor. Tabel 10 Jenis dan distribusi tanah Jenis Tanah Luas Ha Aluvial 28423 Andosol 3259 Assosiasi latosol merah latosol coklat kemerahan 74666 Assosiasi andosol regosol 2979 Assosiasi latosol coklat latosol kekuningan 9190 Assosiasi latosol coklat latosol kemerahan 22296 Assosiasi latosol coklat regosol 22968 Assosiasi podsolik kuning hidromof kelabu 1921 Gromosol 15975 Komp latosol merah kekuningan latosol coklat kemerahan dan litosol 45661 Komp latosol merah kekuningan podsolik merah kekuningan 9867 Podsolik merah kekuningan 32289 Podsolik kekuningan 11878 Podsolik merah 9990 Regosol 8065 Total Ha 299428 Sumber : Peta Jenis Tanah Kabupaten Bogor Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa jenis tanah yang memiliki areal penyebaran terluas adalah asosiasi latosol merah latosol dan latosol coklat kemerahan yang meliputi luasan 74666 Ha 25, jenis ini sedangkan jenis tanah yang memiliki areal penyebaran terkecil adalah asosiasi podsolik kuning dan hidromof kelabu yang meliputi luasan 1921 Ha 1. Gambar 5 Peta Jenis Tanah Kabupaten Bogor.

4.1.5 Kemiringan Lahan