Sejarah Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

4.2 Hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

4.2.1 Sejarah Kawasan

Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP mempunyai arti penting dalam sejarah konservasi dan penelitian botani Indonesia. Kawasan ini merupakan kawasan pertama yang ditetapkan sebagai Taman Nasional di Indonesia yaitu berdasarkan Pengumuman Menteri Pertanian tanggal 6 Maret 1980. Landasan hukum status kawasan sejak pemerintah Hindia Belanda sampai kawasan ini menjadi Taman Nasional adalah sebagai berikut: 1 Besluit van den Gouvernur General van Nederlandsch Indie 17 Mei 1889 No. 50 tentang Kebun Raya Cibodas dan areal hutan di atasnya ditetapkan sebagai contoh flora pegunungan Pulau Jawa dan merupakan cagar alam dengan luas keseluruhan 240 ha. Selanjutnya dengan Besluit van den Gouvernur General van Nederlandsch Indie 11 Juni 1919 No 33 Staatblad No.392-15 yang memperluas areal dengan areal hutan di sekitar Air Terjun Cibeureum. 2 Tahun 1919 dengan Besluit van den Gouvernur General van Nederlandsch Indie 11 Juli No 83 Staatblad No. 392-11 menetapkan areal hutan lindung di lereng Gunung Pangrango dekat Desa Caringin sebagai Cagar Alam Cimungkat seluas 56 ha. 3 Sejak tahun 1925 dengan Besluit van den Gouvernur General van Nederlandsch Indie 15 Januari 1925 No 7 Staatblad 15 dan menarik kembali berlakunya peraturan tahun 1889, menetapkan daerah puncak Gunung Gede, Gunung Gumuruh, Gunung Pangrango serta DAS Ciwalen, Cibodas sebagai Cagar Alam Cibodas Gunung Gede dengan luas 1.040 ha. 4 Daerah Situ Gunung, lereng Selatan Gunung Gede Pangrango dan bagian Timur Cimungkat, berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 461KptsUm311975 tanggal 27 November 1975 telah ditetapkan sebagai Taman Wisata dengan luas 100 ha. 5 Bagian-bagian lainnya seperti komplek hutan Gunung Gede, Gunung Pangrango Utara, Gegerbentang, Gunung Gede Timur, Gunung Gede Tengah, Gunung Gede Barat dan Cisarua Selatan telah ditetapkan tahun 1978 sebagai Cagar Alam Gunung Pangrango dengan luas 14.000 ha. 6 Dengan diumumkannya 5 lima buah taman nasional di Indonesia oleh Menteri Pertanian tanggal 6 Maret 1980, maka kawasan Cagar Alam Cibodas, Cagar Alam Cimungkat, Cagar Alam Gunung Gede Pangrango, Taman Wisata Situgunung dan hutan-hutan di lereng Gunung Gede Pangrango diumumkan sebagai kawasan TNGP dengan luas 15.196 ha. 7 Berdasarkan SK Menhut No 174Kpts-IItanggal 10 Juni 2003 kawasan TNGP diperluas menjadi 21.975 ha.

4.2.2 Letak dan Luas Kawasan

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Batang Gadis (TNBG)

8 75 79

Jenis Sumberdaya Taman Nasional Gunung Halimun yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Desa Kiasari Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Jawa Barat

0 15 76

Distribusi Pendapatan Masyarakat Di Daerah Penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

0 6 87

Respon Peternak Domba Terhadap Siaran Pedesaan Rri Programa I Cabang Pratama Bogor-Jawa Barat (Kasus Kelompok Tani "Mina Lestari" Di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 12 88

Kajian interaksi masyarakat desa sekitar taman nasional gunung rinjani provinsi nusa tenggara barat (studi kasus di desa pengadangan, desa loloan dan desa sembalun lawang)

2 16 378

Analisa konflik pengelolaan sumberdaya alam masyarakat desa sekitar hutan studi kasus masyarakat Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

3 24 110

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan Air di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat (Studi Kasus Desa Tangkil dan Cinagara)

0 6 218

Kajian Pemanfaatan Sumberdaya Hutan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak oleh Masyarakat Sekitar

0 11 46

Kajian interaksi masyarakat desa sekitar taman nasional gunung rinjani provinsi nusa tenggara barat (studi kasus di desa pengadangan, desa loloan dan desa sembalun lawang)

0 10 184