Fauna Kondisi Sosial Ekonomi Daerah Penyangga

javanica yang sangat terkenal di kalangan pecinta alam, karena bunganya terlihat tidak pernah layu Taman nasional TNGP memiliki beberapa flora endemik yang langka dan beberapa tanaman introduksi. Jenis tumbuhan endemik dan langka antara lain anggrek Liparis bilobulata, Malaxis sagittata, Pachicentria varingiaefolia, dan Corrybas mucronatus, sedangkan tanaman yang diintroduksi antara lain Dendrobium jecobsoni, Agathis loranthifolia, Pinus merkusii dan Maesopsis emini. Tanaman introduksi tersebut sengaja dimasukkan oleh para peneliti ke dalam kawasan.

4.2.7 Fauna

Di tinjau dari potensi keanekaragaman satwa liarnya, TNGP merupakan kawasan yang memiliki jenis burung tertinggi di Pulau Jawa. Sekitar 53 atau 260 jenis dari 460 jenis burung di Jawa dapat ditemukan di kawasan ini. Disamping itu, 19 dari 20 jenis burung endemik di pulau Jawa hidup di kawasan ini. Kawasan TNGP mempunyai beberapa jenis satwa, baik dari jenis primata, mamalia, burung, dan bermacam satwa kecil. Beberapa jenis satwa di kawasan TNGP sudah tergolong langka . Jenis satwa langka antara lain: 1. Jenis primata seperti Gibbon Jawa Hylobates moloch dan Surili Jawa Dresbytis aygula, 2. Jenis mamalia seperti macan tutul Panthera pardus, anjing hutan Cuonalpinus, dan trenggiling Manis javanica, 3. Jenis burung seperti alap-alap Accipiter soloensis, betet Lanios scaeh, dan kutilang Pycnonotus aurigaster. Jenis satwa yang populasinya masih banyak antara lain: 1. Jenis primata seperi kera ekor panjang Macaca fascicularis dan Lutung Presbytis cristata, 2. Jenis mamalia besar seperti kancil Tragulus javanicus, babi hutan Susschrofa spp, dan muncak Muntiacus muntjak. 3. Jenis mamalia kecil seperti sigung Mydaus javanensis, kucing hutan Felix bengalensis, tikus hutan Rattus lepturus, dan bajing terbang Galeopterus varegatus.

4.2.8 Kondisi Sosial Ekonomi Daerah Penyangga

Sebagian besar masyarakat kurang lebih 75 di sekitar kawasan TNGP bermata pencaharian di bidang pertanian land based activity, sehingga memerlukan lahan dalam pelaksanaan kegiatannya sehari-hari. Namun, sekitar 40 diantaranya adalah buruh tani yang tidak mempunyai lahan garapan dan tergantung pada lahan orang lain. Disamping itu, tingkat pemilikan lahan rata-rata perkeluarga relatif kecil, yaitu 0,25 ha sehingga intensitas garapan sangat tinggi. Tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat tersebut 70 hanya sampai tingkat Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang demikian menimbulkan berbagai permasalahan yang merupakan tekanan terhadap kawasan dan sumberdaya alam TNGP.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil 5.1.1 Karakteristis Responden Karakteristik responden yang diukur dalam penelitian ini adalah kelompok umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, jarak pemukiman responden ke Kawasan TNGP, pendapatan masyarakat dari luar kawasan TNGP, tingkat pekerjaan dan kepemilikan lahan. Data tentang karakteristik responden tersebut disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Karakteristik responden Desa Cinagara MDK dan Pasir Buncir non MDK No Karakteristik Jumlah MDK Persentase MDK Jumlah nonMDK Persentase nonMDK 1 2 3 4 5 Umur 25 25-50 50 Pendidikan formal Tidak tamattamat SD SLTPSMU PTAkademi Jumlah anggota keluarga Kecil : 5 orang Sedang : 5-7 orang Besar : 7 orang Pekerjaan Berhubungan dengan hutan Berhubungan tidak langsung Tidak berhubungan Jarak Dekat Sedang Jauh 26 4 9 20 1 10 14 6 5 2 23 13 13 4 86,67 13,33 30 66,67 3,33 33,33 46,67 20 16,67 6,67 76,33 43,33 43,33 13,33 4 22 4 8 18 4 14 14 2 11 3 16 13 15 2 13,33 73,33 13,33 26,67 60 13,33 46,67 46.67 6,67 36,67 10 53,33 43,33 50 6,67 6 Tingkat pendapatan per-bulan Rp 5.000.000,- Rp 5.000.000,-- Rp 10.000.000,- Rp 10.000.000,- 5 12 13 16,67 40 43,33 6 11 13 20 36,67 43,33 7 Kepemilikan lahan 0,25 ha 0,25-0,5 ha 0,5 ha 22 6 2 73,33 20 6,67 18 11 1 60 36,67 3,33

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Batang Gadis (TNBG)

8 75 79

Jenis Sumberdaya Taman Nasional Gunung Halimun yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Desa Kiasari Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Jawa Barat

0 15 76

Distribusi Pendapatan Masyarakat Di Daerah Penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

0 6 87

Respon Peternak Domba Terhadap Siaran Pedesaan Rri Programa I Cabang Pratama Bogor-Jawa Barat (Kasus Kelompok Tani "Mina Lestari" Di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 12 88

Kajian interaksi masyarakat desa sekitar taman nasional gunung rinjani provinsi nusa tenggara barat (studi kasus di desa pengadangan, desa loloan dan desa sembalun lawang)

2 16 378

Analisa konflik pengelolaan sumberdaya alam masyarakat desa sekitar hutan studi kasus masyarakat Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

3 24 110

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan Air di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat (Studi Kasus Desa Tangkil dan Cinagara)

0 6 218

Kajian Pemanfaatan Sumberdaya Hutan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak oleh Masyarakat Sekitar

0 11 46

Kajian interaksi masyarakat desa sekitar taman nasional gunung rinjani provinsi nusa tenggara barat (studi kasus di desa pengadangan, desa loloan dan desa sembalun lawang)

0 10 184