21 0.3 dan waktu inkubasi 24 jam, dari 37 isolat yang diuji, terdapat 4 isolat yang tidak tumbuh
media tidak keruh, yaitu isolat Lactobacillus A25, A30, dan A32, serta L. rhamnosus A24. Pada inkubasi 48 jam, semua isolat dapat tumbuh pada konsentrasi garam empedu 0.3. Hal
ini terjadi karena garam empedu bersifat bakterisidal sehingga menghambat pertumbuhan bakteri, dan kemungkinan sebagian dari bakteri yang diinokulasikan mati. Bakteri yang masih
bertahan memerlukan waktu adaptasi yang cukup lama sehingga pertumbuhan baru terlihat setelah 48 jam. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Toit et al. 1998 dan
Usman Hosono 1999. Bakteri asam laktat yang ditumbuhkan pada media yang mengandung garam empedu mengalami penundaan pertumbuhan karena memerlukan adaptasi
yang lebih lama dibandingkan dengan bakteri yang ditumbuhkan pada media yang tidak mengandung garam empedu.
3. Pertumbuhan BAL Isolat ASI pada MRSB yang Mengandung 2-propanol,
Natrium tioglikolat, dan Oxgall
Pada uji ini, semua BAL ditumbuhkan dalam media MRSB yang mengandung 2- propanol 4 vv, natrium tioglikolat 0.2 bv, dan oxgall 0.3 vv. Inkubasi dilakukan
selama 20 dan 48 jam. Hasil pengujian pada Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 37 isolat yang diuji, hanya 13
isolat yang tumbuh setelah inkubasi 20 jam dan 15 isolat setelah 48 jam. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar isolat yang diuji tidak tahan terhadap kondisi media yang mengandung
kombinasi senyawa uji 2-propanol, natrium tioglikolat, dan oxgall. Terdapat beberapa isolat yang mampu tumbuh dalam media yang mengandung 2-propanol maupun natrium tioglikolat
Tabel 3 dan 4, namun dalam media kombinasi ini isolat-isolat tersebut tidak tumbuh. Hal ini kemungkinan terjadi karena adanya sinergisme dari ketiga senyawa uji dalam menghambat
pertumbuhan bakteri. Dari 37 isolat yang diuji, dipilih 13 isolat untuk diuji pada tahap selanjutnya, yaitu isolat
Lactobacillus A6, A38, B2, B13, dan R3; Lactobacillus fermentum A20; Lactobacillus fermentum2 B11; Lactobacillus acidophilus1 A8 dan A22; Lactobacillus rhamnosus A23;
Pediococcus pentosaceus2 A16; serta Leuconostoc R1 dan R9. Pemilihan ini didasarkan pada kemampuan isolat-isolat tersebut untuk dapat tumbuh pada media yang mengandung semua
senyawa uji. Hal ini disesuaikan dengan kondisi pengujian pada tahap selanjutnya.
22 Tabel 3. Intensitas pertumbuhan BAL isolat ASI pada MRSB kontrol, MRSB yang mengandung 2-
propanol 4, dan MRSB yang mengandung natrium tioglikolat 0.2
Keterangan: + menunjukkan adanya kekeruhan, semakin banyak + semakin keruh.
Kode Isolat Media
MRSB MRSB + 2-propanol
MRSB + natrium tioglikolat A3
+++++ +++++
++++ A6
+++++ +++++
+++++ A7
+++++ +++++
+++++ A8
++++ ++++
++++ A11
++++ ++++
++++ A13
+++++ ++++
+++++ A15
+++++ +++++
+++++ A16
+++++ +++++
+++++ A20
++++++ ++++++
+++++ A22
+++++ +++++
+++++ A23
+++++ +++++
+++++ A24
+++++ ++++
++++ A25
+++++ ++++
+++++ A27
+++++ +++++
+++++ A29
+++++ +++++
+++++ A30
++++ ++++
+++++ A32
++++ ++++
+++++ A38
+++++ +++++
++++ B2
+++++ +++++
+++++ B10
+++++ +++++
+++++ B11
+++++ +++++
+++++ B13
+++++ +++++
+++++ B16
+++++ +++++
+++++ R1
+++++ +++++
+++++ R3
++++++ ++++++
++++++ R9
+++++ +++++
+++++ R12
+++++ +++++
+++++ R14
++++++ ++++++
++++++ R19a-2
++++++ ++++++
++++++ R21
++++++ +++++
+++++ R22
+++++ +++++
+++++ R23
++++++ ++++++
++++++ R24
++++ ++++
++++ R26
+++++ +++++
+++++ R27
++++++ ++++++
++++++ R32
++++ +++++
+++++ R34
+++++ +++++
+++++
23 Tabel 4. Intensitas pertumbuhan BAL isolat ASI pada MRSB yang mengandung 0 kontrol, 0.2,
dan 0.3 oxgall
Keterangan : + Menunjukkan adanya kekeruhan, semakin banyak + semakin keruh. – Tidak keruh
Kode Isolat 24 jam
48 jam Konsentrasi oxgall
Konsentrasi oxgall 0.2
0.3 0.2
0.3 A3
+++++ +++
+++ +++++
+++ +++
A6 ++++++
++++ +
++++++ ++++
++ A7
+++++ +++
+++ +++++
+++ +++
A8 ++++
+++ ++
++++ +++
+++ A11
++++ +++
++ +++++
+++ ++
A13 ++++++
++++ ++++
++++++ ++++
++++ A15
+++++ +++
++ +++++
+++ ++
A16 +++++
+++ +++
+++++ ++++
++++ A20
+++++ ++++
+++ ++++
++++ +++
A22 +++++
++++ ++
+++++ ++++
++ A23
+++++ ++++
++ +++++
++++ ++
A24 ++++
+++ -
++++ +++
+ A25
+++++ +++
- +++++
+++ ++
A27 +++++
++ +
+++++ ++
++ A29
+++++ ++++
++ +++++
+++ ++
A30 +++++
++ -
+++++ +++
++ A32
++++ +++
- ++++
+++ +
A38 +++++
+++ ++
+++++ +++
++ B2
+++++ ++++
+++ ++++++
+++++ ++++
B10 +++++
+++ +
+++++ +++
++ B11
+++++ +++
+++ +++++
+++ +++
B13 +++++
++++ ++++
+++++ +++++
++++ B16
+++++ ++
+ +++++
++ ++
R1 ++++++
++++ +++
++++++ ++++
+++ R3
+++++++ +++++
+++ +++++++
+++++ +++
R9 +++++
+++ +++
+++++ ++++
+++ R12
++++++ +++
+++ ++++++
++++ ++++
R14 +++++
++ +
+++++ ++
++ R19a-2
+++++ +++
+++ +++++
+++ +++
R21 ++++
+++ +
+++++ +++
++ R22
+++++ +++
++ +++++
+++ ++
R23 +++++
++++ ++
+++++ ++++
+++ R24
++++ +++
++ +++++
+++ ++
R26 +++++
+++ ++
+++++ +++
+++ R27
+++++ +++
++ +++++
+++ ++
R32 +++++
+++ +
+++++ +++
++ R34
+++++ +++
++ +++++
+++ ++
24 Tabel 5. Intensitas pertumbuhan BAL isolat ASI pada MRSB kontrol dan MRSB yang mengandung
2-propanol 4, natrium tioglikolat 0.2, dan oxgall 0.3
Keterangan : + Menunjukkan kekeruhan, semakin banyak + semakin keruh -
Tidak keruh
Kode isolat MRSB
MRSB yang mengandung 2-propanol, natrium tioglikolat, dan oxgall
20 jam 48 jam
20 jam 48 jam
A3 +++++
+++++ -
- A6
++++++ ++++++
+ ++
A7 +++++
+++++ -
- A8
++++ ++++
+++ +++
A11 ++++
+++++ -
- A13
++++++ ++++++
- -
A15 +++++
+++++ -
+ A16
+++++ +++++
+++ +++
A20 +++++
++++ +++
+++ A22
+++++ +++++
++ ++
A23 +++++
+++++ ++
++ A24
++++ ++++
- -
A25 +++++
+++++ -
- A27
+++++ +++++
- -
A29 +++++
+++++ -
- A30
+++++ +++++
- -
A32 ++++
++++ -
- A38
+++++ +++++
++ ++
B2 +++++
++++++ +++
+++ B10
+++++ +++++
- +
B11 +++++
+++++ +++
+++ B13
+++++ +++++
+++ +++
B16 +++++
+++++ -
- R1
++++++ ++++++
+++ +++
R3 +++++++
+++++++ +++
+++ R9
+++++ +++++
+++ +++
R12 ++++++
++++++ -
- R14
+++++ +++++
- -
R19a-2 +++++
+++++ -
- R21
++++ +++++
- -
R22 +++++
+++++ -
- R23
+++++ +++++
- -
R24 ++++
+++++ -
- R26
+++++ +++++
- -
R27 +++++
+++++ -
- R32
+++++ +++++
- -
R34 +++++
+++++ -
-
25
B. KETAHANAN BAL ISOLAT ASI TERHADAP pH RENDAH DAN