Analisis Semiotika Pada Adegan Soeharto Memberitahukan Bahwa

kamu juga harus tahu bahwa gerakan untung ini pasti didalangi PKI. saya kenal betul mereka dan cara cara mereka, gerakan mereka merupakan pemberontakan, jadi saya memutusken untuk menghadapinya sampaiken hal ini kepada seluruh anggota kesatuan supaya segera kembali ke kostrad. dan juga sampaiken hal ini ke komandan batalyon, saya beri batas waktu hingga jam 6 sore. kalau sampai jam 6 sore nanti belum juga kembali ke kostrad, berarti kamu dan pasukanmu sudah berhadapan dengan pasukan saya tangan-tangan komunis. Dalam adegan ini menggambarkan sosok Soeharto yang sangat berjiwa pemimpin, ia meminta kepada pasukan lain agar segera memberantas kudeta yang dilakukan oleh Untung cs yang menurutnya didalangi oleh Partai Komunis Indoneisa PKI. Selain itu kehadirannya bagian akhir setelah penyerangan dan langsung mucul dengan karakter yang ingin menumpas pemberontakan yang terjadi mencerminkan bahwa ia seperti pahlawan yang datang untuk menyelamatkan bangsa ini dari tangan komunis.

2. Analisis Semiotika Pada Adegan Seoharto Memerintahkan Untuk

Mengambil Alih RRI Dan TELKOM Yang Dirampas Oleh PKI Sinopsis: Pada saat Soeharto memanggil Kolonel Sarwo Edi, ia memerintahkan agar segera merebut kembali Radio Republik Indonesia RRI dan TELKOM yang digunakan sebagai corong Partai Komunis Indonesia PKI untuk memuluskan gerakannya. PETANDA SIGNIFIER PENANDA SIGNIFIED Shoot Size Visualisasi Pesan Non- Verbal Visualisasi Pesan Verbal Long Shoot Medium Close Up Medium Close Up Kolonel Sarwo Edi menghadap Soeharto Soeharto memberi penjelasan dan sekaligus perintah kepada Sarwo Edi sambil berdiri Kolonel Sarwo Edi menerima perintah dari Soeharto Soeharto: kolonel Sarwo Edi sudah tau apa yang terjadi? kolonel Sarwo Edi: Sudah pak. kami sudah mendengar siaran untung jam 7 tadi. Dibalik untung pasti PKI, rupanya sejarah sedang mereka ulang, kita terpanggil untuk menghadapi gerakan pengkhianatan ini saya perintahken kolonel segera merebut kembali RRI dan telkom yang saat ini mereka kuasai corong mereka harus segera dibungkem kolonel Sarwo Edi: siap segera kami laksanakan Kata-kata yang menyatakan bahwa Soeharto terpanggil untuk menghadapi gerakan pengkhianatan ini dan memerintahkan kolonel Sarwo Edi untuk segera merebut kembali Radio Republik Indonesia RRI dan TELKOM ini menujukan kalau Soeharto adalah pemimpin yang menggerkan penumpasan dari gerakan kup tersebut. Kepemiminan Soeharto dalam memerangi kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia PKI ini sangat ditonjolkan dalam adegan ini, dai pun sudah tidak sungkan lagi memerintahkan anggota TNI agar segera merebut kembali Radio Republik Indonesia RRI dan TELKOM yang telah jatuh ketangan Partai Komunis Indonesia PKI. Hal ini semakin mempertegas bahwa Soeharto lah yang menjadi penggerak tunggal dalam menyelamatkan bangsa ini dari tangan komunis. Dan disini dia sudah sepeti mempunyai kuasa yang sangat besar seperti Presiden.

3. Analisis Semiotika Pada Adegan Ucapan Terimakasih Oleh

Soeharto Atas Ditemukannya Jasad Para Korban Sinopsis: Setelah perebutan kembali Radio Republik Indonesia RRI dan TELKOM, pasukan dari TNI menyusuri daerah Lubang Buaya untuk mencari jasad para Jenderal yang hilang. Akhirnya dengan usaha yang gigih mereka menemukan para jasad Jenderal tersebut di dalam sumur tua. Pengangkatan jasad pun dilakukan dengan didampingi oleh Soeharto langsung. Dan ktika semua jasad telah diangkat, ia pun memberikan pidato ucapan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan oleh satuan dan rakyat dalam upaya pengangkatan jasad para Jenderal hingga semua jasad ditemukan.