sedang melancarkan propaganda kepada targetnya, bukan mustahil sang target pun melancarkan propaganda balik, baik disadari maupun
tanpa disadari. Di sini, propagandis memperhatikan reaksi-reaksi yang diberikan oleh targetnya dan berupaya mengefektifkan
propaganda yang dilancarkannya. c.
Libertarianism Theory Teori ini beranjak dari sumsi bahwa propaganda merupakan upaya
untuk memperluas pengaruh atau memperoleh kekuasaan, bukan merupakan monopoli kaum borjuis seperti penguasa atau elite
masyarakat. Siapapun berhak dan tidak boleh dilarang menyusun kekuasaan atau memiliki pengaruh melalui propaganda selama bisa
dipertanggungjawabkan. d.
Libertarianism Reborn Theory Teori mutakhir mengenai propaganda yang didasari oleh asumsi
bahwa setiap manusia memiliki kebebasan berkehendak untuk melakukan apa saja, termasuk untuk memperoleh keuntungan
ekonomi atau kekuasaan politik. Acuan teori ini adalah sejarah peradaban yang menginginkan kemajuan perkembangan tiada henti
dalam kehidupan masyarakat. e.
Freudianism Theory Teori ini lahir dari konsep pembagian kepribadian manusia ke
dalam tiga elemen yang bisa direkayasa melalui propaganda. Tiga elemen tersebut adalah ego rasio, internal desire ID-kesenangan
pribadi, dan superego perasaan terdalam-hati nurani. Mekanisme
propaganda yang dilancarkan adalah ‘meyakinkan’ ego, kemudian ‘mempersuasi’ ID, untuk ‘melemahkan’ superego.
f. Behaviorism Theory
Teori ini berasumsi bahwa masyarakat sosial memiliki respon terhadap stimulus tertentu sehingga propaganda dapat mempengaruhi
aspek kognitif dalam perilaku kehidupannya. g.
Propaganda Thory versi Harold D Lasswell Teori ini mengadaptasi teori freudianisme dan teori behaviorisme,
puncak implementasinya untuk mencapai efek dukungan massa. Teori ini tersublimasi dalam rumusan paradigma komunikasi yang
terkenal ‘Who’ says ‘What’ to ‘Whom’ in which ‘Channel’ with what ‘Effect’.
h. Public Opinian Theory versi Walter Lipmann
Teori ini menunjukan proses rangkaian kegiatan propaganda dari bawah yang berkembang mulai dari kaum proleter buruh, petani,
nelayan, dan mereka dari kelas kurang pendidikan maupun pada golongan masyarakat paling bawah lain, hingga kemudian
pengaruhnya merambat naik mencapai golongan tertinggi, seperti kaum borjuis atau kelompok elit maupun golongan masyarakat
lainnya. i.
IPA Theory Institute for Propaganda Analysis Menurut teori IPA, propaganda adalah komunikasi yang
dilancarkan secara halus atau kasar dengan landasan pemikiran
berdasarkan fungsi propaganda yang seharusnya relevan dengan kebutuhan masyarakat.
j. Modern Propaganda Theory
Teori ini dipopulerkan oleh sebuah kalimat, ‘Dunia adalah panggung propaganda’. Teori propaganda modern berasumsi bahwa
propaganda harus dilakukan dengan teknik-teknik propaganda yang jitu tanpa diketahui orang banyak atau kelompok yang dijadikan
sasaran.
3. Teknik-teknik propaganda
Untuk mencapai sasaran dan tujuannya, propaganda seperti halnya komunikasi, sangat membutuhkan teknik. Sebab dengan teknik yang tepat
akan menghasilkan capaian yang optimal seperti yang diharapkan oleh propagandis. Ini juga sangat berkait erat dengan objek sasaran yang dituju.
Berikut beberapa teknik propaganda
22
:
a.
Name calling
Name calling adalah propaganda dengan memberikan sebuah ide atau label yang buruk. Tujuannya adalah agar orang menolak dan
menyangsikan ide tertentu tanpa mengoreksinya atau memeriksanya terlebih dahulu.
b. Glittering Generalities
Glittering Generalities adalah mengasosiasikan suatu dengan suatu “kata Bijak” yang digunakan untuk membuat kita menerima dan
menyetujui hal itu tanpa memeriksanya terlebih dahulu. c.
Transfer Transfer meliputi kekuasaan, sanksi dan pengaruh sesuatu yang
lebih dihormati serta dipuja dari hal lain agar membuat “sesuatu” lebih
22
Nurudin, Komunikasi Propaganda, h. 29-34.
bisa diterima. Teknik propaganda transfer bisa digunakan dengan memakai pengaruh seseorang atau tokoh yang paling dikagumi dan
berwibawa dalam lingkungan tertentu. Propagandis dalam hal ini mempunyai maksud agar komunikan terpengaruh secara psikologis
terhadap apa yang sedang dipropagandakan. juga bisa digunakan dengan menggunakan cara simbolik.
d. Testimonial
Testimonials berisi perkataan manusia yang dihormati atau dibenci bahwa idea atau program atau produk adalah baik atau buruk.
Propaganda ini sering digunakan dalam kegiatan komersial, meskipun juga bisa digunakan untuk kegiatan politik. Dalam teknik ini
digunakan nama seseorang terkemuka yang yang mempunyai otoritas dan prestise sosial tinggi di dalam menyodorkan dan meyakinkan
sesuatu hal dengan jalan menyatakan bahwa hal tersebut didukung oleh orang-orang terkemuka tadi.
e. Plain Folk
Plain Folk adalah propaganda dengan menggunakan cara memberi identifikasi terhadap suatu ide. Teknik ini mengidentikan yang di
propagandakan milik atau mengabdi pada komunikan. f.
Card Stacking Card Stacking adalah meliputi seleksi dan penggunaan fakta atau
kepalsuan, ilustrasi atau kebingungan dan masuk akal atau tidak masuk akal suatu pernyataan agar memberikan kemungkinan terburuk
atau terbaik untuk suatu gagasan, program, manusia dan barang. Teknik propaganda yang hanya menonjolkan hal-hal atau segi baiknya
saja, sehingga publik hanya melihat satu visi saja. g.
Bandwagon Technique Teknik ini dilakukan dengan menggembar-gemborkan sukses yang
dicapai oleh seseorang, suatu lembaga atau suatu organisasi.
h. Reputable Mouthpiece Teknik ini dilakukan dengan mengemukakan sesuatu yang tidak
sesuai kenyataan. Teknik ini biasanya digunakan oleh seseorang yang menyanjung pemimpin, akan tetapi tidak tulus.
i. Using All Forms of Persuations Teknik ini digunakan untuk membujuk orang lain dengan
himbauan atau iming-iming. Teknik propaganda ini sering digunakan dalam pemilu.
j. Frustration or Scapegot
23
Teknik ini digunakan untuk menciptakan kebencian atau menyalurkan frustasi dengan cara menciptakan kambing hitam.
k. Fear Arousing Teknik ini adalah cara propaganda untuk mendapatkan dukungan
dari target massa dengan menimbulkan emosi negatif, khususnya ketakutan.
4. Media Propaganda
Dalam komunikasi, faktor media menduduki peran yang sangat penting dalam proses penyebaran pesan. Berikut ini beberapa contoh
media yang biasanya digunakan dalam kegiatan propaganda:
24
a. Media massa Media massa yang dimaksud dalam hal ini adalah media elektronik
dan media cetak. Salah satu keunggulan ini adalah jangkauannya yang luas. Peran media massa dalam propaganda sangat efektif.
b. Buku Buku menjadi sangat efektif karena sangat mempengaruhi
pemikiran orang dan pemikiran dapat mempengaruhi perilaku. c. Film
Film juga bisa dijadikan media propaganda.
23
M ohamm ad Shoelhi, Propaganda Dalam Komunikasi Int ernasional Bandung: PT. Rem aja Rosdakarya, 2012, h. 67-69.
24
Nurudin, Komunikasi Propaganda, h. 35-37.