GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM FILM PENGKHIANATAN G 30 S PKI

2. PROFIL PRODUSER FILM PENGKHIANATAN G 30 S PKI Gufran Dwipayana lahir di Jember, Jawa Timur, 12 Desember 1932; umur 82 tahun atau lebih dikenal dengan nama G. Dwipayana adalah salah satu sutradara televisi Indonesia dan juga mantan Direktur PPFN. Karya karya film baik di layar lebar maupun televisi yang pernah dibuatnya antara lain adalah Si Unyil, Pengkhianatan G 30 SPKI,Serangan Fajar, Aku Cinta Indonesia ACI dan Si Huma. Sebelum terjun di bidang film, Dia adalah mantan anggota militer. 41 3. PROFIL PENULIS FILM PENGKHIANATAN G 30 S PKI a. Arifin C. Noer Lahir di Cirebon, Jawa Barat. Pendidikan: Sarjana Publik Administrasi, Fak. Sospol, Universitas Cokroaminoto, Yogya. Sudah mulai menyair ketika masih di bangku SLTP. Ketika meneruskan ke pendidikan tinggi di Yogya, ia mulai terlibat kegiatan teater, yang kemudian memberi warna paling penting dalam hidupnya. Naskah- naskah dramanya banyak mendapatkan penghargaan dan diterjemahkan ke bahasa asing. Pementasan-pementasan grup teaternya, Teater Kecil, merupakan tonggak penting dalam sejarah teater modern Indonesia. Dunia film dimasukinya sejah 1971 melalui penulisan skenario Pemberang yang memenangkan hadiah Golden Harvest di FFA 1972. Sejak itu ia banyak menulis skenario. Yang mendapatkan Piala Citra: Rio Anakku FFI 1973, Melawan Badai 41 Wikipedia, Gufran Dwipayanan, artikel diakses pada 23 Januari 2015 dari ht t p: id.wikipedia.org w iki Gufran_Dwipayana FFI 1974, Pengkhianatan G-30-S PKI FFI 1984, Taksi FFI 1990. Mulai 1977 ia mulai menangani film pertamanya, Suci Sang Primadona. Dua penyutradaraannya mendapatkan Citra: Serangan Fajar FFI 1982, dan Taksi 1990. Ada lima lagi karya penyutradaannya dan penulisan skenarionya yang diunggulkan dalam FFI. Penghargaan lain diterimanya dari dunia sinetron: Skenario dan Penyutradaraan dalam Keris FSI 1995, Cerita dan Skenario Bukan Perempuan Biasa FSI 1997. 42 b. Nugroho Notosusanto Lahir di Rembang tanggal 15 Juni 1931. Setelah menamatkan SMA di Yogyakarta, memasuki Fakultas Sastra Universitan Indonesia, dan meraih gelar Sarjana Sastra pada tahun 1990. Selanjutnya, memperdalam pengetahuan di bidang Metode dan Filsafat Sejarah pada University of London 1961-1962. Gelar Doktor dalam Ilmu- Ilmu Sastra Bidang Searah diraihnya pada tahun 1977 pada Universitas Indonesia, dengan disertasi yang berjudul : “Tentara Peta pada Jaman Pendudukan Jepang di Indonesia”. Sejak masa pelajar beliau aktif dalam kancah perjuangan dan revolusi fisik sebagai Anggota BKR Jakarta 1945, Angota Batalyon A Mobiele Brigade MBT TNI 1947, dan Anggota Detasemen Staf Bragade 17 1948. Pernah menjadi Guru Besar pada Fakultas Sastra UI, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FSUI, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UI, Kepala Pusat Sejarah ABRIpengajar 42 Film Indonesia, Pengkhianat an G 30 S PKI, art ikel diakses pada 23 Januari 2015 dari ht t p: film indonesia.or.id m ovie nam e nm p4b9bad3d5d1cb_arifin-c-noer.VM I8Qt KUdm w pada SESKO ABRIpengajar pada Lemhanas, tahun 1982 menjadi Rektor UI, dan pada tahun 1983 diangkat menjadi Menteri P dan K RI dalam Kabinet Pembangunan IV, serta banyak lagi tugas-tugas negara yang pernah diembannya. Beliau juga sangat aktif mengikuti kegiatan ilmiah baik di dalam, maupun di luar negeri terutama memberi prasaran-prasaran di bidang sejarah militer. Selain itu, beliau juga seorang penulis yang sangat produktif dala sastra dan sejarah militer pada majalah-majalah serta berupa buku dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Pada tahun 1985, beliau meninggal dunia secara mendadak pada usia 54 tahun. 43 4. PROFIL PEMAIN FILM PENGKHIANATAN G 30 S PKI a. Bram Adrianto Lahir di Jogyakarta. Pendidikan: Mahasiswa UBKIPK sampai tingkat III DO dan kursus PerhotelanPariwisata oleh HAL tahun 1971. Sebelum ke film pada 1971-1975 Bram mengikat kontrak kerja dengan HAL Holland America Line. Selama aktif di film juga anggota teater Wijaya Kesuma pimpinan Rendra Karno alm. Debut pertama sebagai peran pembantu dalam Gadis di Seberang Djalan 1960 produksi PT Sarinande Film. Di luar film aktif sebagai pelukis dan wiraswastawan. Di kenal sebagai Kolonel Untung dalam Pengkhianatan G-30-SPKI 1982. Pertama di sinetron dalam Ken Angrok 1976 produksi TVRI. selain itu juga main di sinetron 43 Nugroho Not osusant o dan Ism ail Saleh, Tragedi Nasional Percobaan KUP G 30 S PKI di Indonesia , Jakart a: PT. Pembim bing M asa 1968, h. 219. Singgasana Brama Kumbara, Mahkota Mayangkara, Suro Buldog dan Nyai Dasima. 44 b. Amoroso Katamsi Lahir Jakarta. Pendidikan : dokter lulusan UGM 1966.Sebelum masuk ke film Amoroso pernah menjadi pemain dan sutradara untuk pentas dan TV, pengajar pada almamaternya dan sebagai Dokter TNI - Angkatan Laut. Terjun ke dunia film sejak 1976 sebagai pemain dalam film Menanti Kelahiran, kemudian dilanjutkan dalam Darah Ibuku 1976, Terminal Cinta 1977, Duo Kribo 1977, Ballada Anak Tercinta 1977 dan lain -lain.Di luar film masih sebagai militer dan anggota team perancang kota Cilacap. 45 c. Umar Kayam Lahir di Ngawi. Pendidikan : Fakultas Pedagogik UGM sampai BA, New York University mendapat MA dan Ph D dari Cornel University 1963.Pada tahun 1956 sampai tahun 1966 pegawai Departemen PK; Direktur Jendral Radio Televisi dan film Departemen Penerangan 1966-1969; Ketua Dewan Kesenian Jakarta tahun 1969-1973; Do Fak. Ilmu Sosial UI; anggota Komite Kerjasama Kebudayaan Indonesia-Belanda; anggota YayasanTenaga Kerja Indonesia; Dosen Universitas Hasanudin Ujung Pandang; Dosen Universitas Gajahmada; ketua Dewan Film Nasional dan anggota Lembaga Film Nasional. Pernah main film sebagai pemain pembantu 44 Film Indonesia, Pengkhianat an G 30 S PKI, art ikel diakses pada 23 Januari 2015 dari ht t p: film indonesia.or.id m ovie nam e nm p4c451df157f43_bram-adriant o.VM I_It KUdmw 45 Film Indonesia, Pengkhianat an G 30 S PKI, art ikel diakses pada 23 Januari 2015 dari ht t p: film indonesia.or.id m ovie nam e nm p4b9bce4466685_am oroso-kat am si.VM I9EdKUdm w dalam Karmila 1974, Ku Gapai Cintamu 1976. Cerita skenarionya Yang Muda Yang Bercinta di angkat ke layar putih oleh Sjumandjaja pada tahun 1977. Pada 1978 menulis Skenario Jalur Penang, bulu bulu Cendrawasih, dan lain-lain. 46 d. Syubah Asa Syubah Asa lahir di Pekalongan, Hindia Belanda, 21 Desember 1941 – meninggal di Pekalongan, Indonesia, 24 Juli 2010 pada umur 68 tahun adalah seorang sastrawan dan wartawan senior Indonesia, dan juga seniman. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana muda di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Menjadi redaktur TEMPO sejak 1971 hingga 1987 sebelum pindah ke Editor pada 1987 dan 1988 dan Panji Masyarakat. Ia aktif di Teater Muslim dan Bengkel Teater di Yogyakarta pada 1950-1969. Pada era 1970-an ia juga pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta. Akting Syubah pernah menghiasi layar kaca saat ia diminta Arifin C Noer menjadi pemeran tokoh pemimpin PKI DN Aidit dalam film dokudrama propaganda kolosal Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI tahun 1982, yang kemudian dirilis tahun 1984. Syubah juga menulis sejumlah novel, di antaranya Cerita di Pagi Cerah 1960. Selain itu, ia juga banyak menulis kolom, termasuk juga puitisasi ayat- ayat Alquran dan menerjemahkan karya klasik berbahasa Arab ke bahasa Indonesia, di antaranya Asraful Anam dan Qasidah Barzanji. 47 46 Film Indonesia, Pengkhianat an G 30 S PKI, art ikel diakses pada 23 Januari 2015 dari ht t p: film indonesia.or.id m ovie nam e nm p4b9bad4a188a5_um ar-kayam .VM I9FNKUdm w 47 Wikipedia, Syubah Asa, artikel diakses pada 23 Januari 2015 dari ht t p: id.wikipedia.org w iki Syubah_Asa

B. SINOPSIS FILM PENGKHIANATAN G 30 S PKI

Bulan Agustus 1965 Bung Karno sakit keras. Tim Dokter yang merawatnya menyatakan kepada Aidit, ketua umum Partai Komunis Indonesia, bahwa keadaan Bung Karno sangat gawat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Aidit, akan adanya kekosongan pemegang kekuasaan tertinggi. Partai Komunis Indonesia PKI yang sudah merasa sangat kuat pengaruhnya, mengkhawatirkan kekuasaan itu akan jatuh ke tangan Pimpinan Angkatan Darat, yang selalu bertentangan dengan ide- ide Partai Komunis Indonesia PKI. Untuk itu Aidit, Syam, Nyono, Pono, Nyoto, dan anggota Partai Komunis Indonesia PKI lainnya segera merencanakan strategi menyusun kekuatan, membuat isu-isu adanya Dewan Jendral, dan mempersiapkan KUP Perebutan kekuasaan di Indonesia. Gerakan perebutan kekuasaan itu harus memberikan kesan sebagai gerakan Intern Angkatan Darat. Gerakan ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan persiapan Hari Ulang Tahun Angkatan Bersenjata tanggal 5 Oktober 1965. Tengah malam tanggal 30 September 1965, pasukan bersenjata di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung, Komandan Pasukan Kawal Kepresidenan yang terkenal dengan nama Resimen Cakrabirawa, mengadakan gerakan penculikan terhadap Letnan Jendral Achmad Yani, Mayor Jendral S. Parman, Mayor Jendral Suprapto, Mayor Jendral MT. Haryono, Brigadir Jendral Sutoyo S, Brigadir Jendral D.I. Pandjaitan, Letnan Satu Piere Tendean Ajudan Jendral AH. Nasution, dan Jendral AH. Nasution. Namun Jendral AH Nasution, berhasil meloloskan diri. Tujuh Jendral dan Perwira itu yang berhasil diculik itu disiksa dengan sangat kejam, tanpa perikemanusiaan, dibunuh, kemudian dimasukkan ke dalam sumur tua di desa yang bernama Lubang Buaya Tanggal 1 Oktober 1965, Pukul 7.00 pagi. Letkol Untung, mengumumkan melalui Radio Republik Indonesia yang sudah mereka kuasai, bahwa gerakan yang dipimpinnya adalah Gerakan 30 September. Pagi itu juga, Panglima Kostrad Mayjen Suharto, mengambil inisiatif untuk mengambil alih sementara Pimpinan Angkatan Darat, menumpas gerakan tersebut dan sekaligus mencari dimana para Jendral yang menjadi korban penculikan para pemberontak tersebut. Tanggal 1 Oktober pagi, kekuatan utama Gerakan 30 September berhasil dipatahkan. Kemudian tanggal 3 Oktober 1965, keenam orang Jendral dan satu orang Perwira pertama yang diculik dan dibunuh , diketemukan oleh pasukan Resimen Para Komando, dengan kondisi sangat menyedihkan dan sudah mulai membusuk. Pagi harinya, tanggal 4 Oktober 1965, dilaksanakan pengangkatan jenazah para korban dengan dibantu oleh satuan Penyelam dari K.K.O.A.L , dan rakyat setempat. Pada tanggal 5 Oktober 1965, dari Markas Besar Angkatan Darat, tempat dimana para jenazah tersebut disemayamkan, dan dengan menggunakan kendaraan khusus “Para Pahlawan Revolusi” tersebut diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, untuk dimakamkan dengan upacara Kebesaran Militer. 48

C. PARTAI KOMUNIS INDONESIA

Partai Komunis Indonesia PKI adalah partai politik di Indonesia. PKI adalah partai komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan Tiongkok sebelum akhirnya dihancurkan pada tahun 1965 dan dinyatakan sebagai partai terlarang pada tahun berikutnya. Sebuah organisasi awal yang penting didirikan oleh sosialis Belanda Henk Sneevliet dan Sosialis Hindia lain yang pada dasarnya membentuk tenaga kerja di pelabuhan pada tahun 1914, dibawah nama Indies Social Democratic Association dalam bahasa Belanda: Indische Sociaal Democratische Vereeniging, ISDV. ISDV pada dasarnya dibentuk oleh 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, SDAP dan Partai Sosialis Belanda yang kemudian menjadi SDP komunis, yang berada dalam kepemimpinan Hindia Belanda. Para anggota Belanda dari ISDV memperkenalkan ide-ide Marxis untuk mengedukasi orang-orang Indonesia mencari cara untuk menentang kekuasaan kolonial. Pada Oktober 1915 ISDV mulai aktif dalam penerbitan surat kabar berbahasa Belanda, Het Vrije Woord Kata yang Merdeka. Editornya adalah Adolf Baars. Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan untuk Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun, partai ini dengan cepat berkembang 48 PFN, Film Penghianatan G30S PKI, artikel diakses pada 23 Januari 2015 dari ht t p: pfn.co.id id portfolio film-penghianat an-g30s-pki