12 g Trietanolamin bagian B dilarutkan dalam akuades 749,5 g yang telah dipanaskan hingga suhu + 70
°
C massa II. Kemudian massa I dimasukkan dalam lumpang porselin panas, ditambahkan massa II dan diaduk secara konstan hingga
diperoleh massa krim cair. Sari kacang kedelai digerus halus dan ditimbang. Lalu ditambahkan dasar
krim yang telah ditimbang dan digerus sampai homogen. Ditambahkan oleum rosae sebanyak 6 tetes, diaduk, lalu dimasukkan dalam wadah.
3.4.5 Pemeriksaan terhadap sediaan 3.4.5.1 Pemeriksaan homogenitas
Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979.
3.4.5.2 Penentuan tipe emulsi sediaan
Penentuan tipe emulsi dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengenceran fase dan dengan pengecatan atau pewarnaan.
Pengenceran fase dilakukan dengan mengencerkan 5 ml sediaan krim cair tangan dan badan dengan air dalam beaker gelas. Jika tidak terdapat gumpalan,
maka sediaan termasuk emulsi tipe ma. Jika terdapat gumpalan, maka termasuk emulsi tipe am Syamsuni, 2006.
Pengecatan atau pewarnaan dilakukan dengan menambahkan larutan metilen biru sebanyak 1 tetes pada 500 mg sediaan di atas objek gelas. Tutup
dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop. Bila metil biru tersebar merata berarti sediaan tersebut tipe emulsi ma, tetapi bila hanya bintik-bintik biru
berarti sediaan tersebut tipe emulsi am Syamsuni, 2006.
Universitas Sumatera Utara
3.4.5.3 Pengukuran pH sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral pH
7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudiaan elektroda dicuci dengan akuades, lalu dikeringkan dengan
tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 0,5 gram sediaan dan dilarutkan dalam 50 ml akuades. Kemudiaan elektroda dicelupkan dalam larutan
tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan nilai pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan Rawlins, 1977.
3.4.5.4 Penentuan stabilitas sediaan
Sebanyak 50 ml dari masing-masing formula sediaan dimasukkan ke dalam pot plastik 100 ml. Selanjutnya dilakukan pengamatan berupa pecah atau tidaknya
emulsi, perubahan warna, dan perubahan bau pada saat sediaan selesai dibuat serta dalam penyimpanan selama 1, 4, 8, dan 12 minggu Ansel, 2005.
3.4.5.5 Uji iritasi terhadap sukarelawan
Percobaan ini dilakukan pada 12 orang sukarelawan. Sediaan sebanyak 500 mg dioleskan dibelakang telinga dengan diameter 3 cm, kemudian dibiarkan
selama 24 jam dan lihat perubahan yang terjadi berupa kemerahan, gatal, dan pembengkakan pada kulit Wasitaatmadja, 1997.
3.4.5.6 Penentuan kemampuan sediaan untuk mengurangi penguapan air dari kulit