Tabel 4.2 Data pengukuran pH sediaan pada saat selesai dibuat No
Formula pH
pH rata-rata pH 1
pH 2 pH 3
1
Blanko
7,1 7,0
6,9 7,0
2
SKK 1
7,0 6,9
6,9 6,9
3
SKK 2
7,0 6,8
6,9 6,9
4
SKK 3
7,0 6,8
6,8 6,8
5
SKK 4
6,9 6,8
6,8 6,8
6
SKK 5
6,9 6,7
6,7 6,7
7
SG 2
7,0 6,8
6,8 6,8
8
Vaseline
®
7,1 6,9
6,8 6,9
Tabel 4.3 Data pengukuran pH sediaan setelah penyimpanan selama 12 minggu No
Formula pH
pH rata-rata pH 1
pH 2 pH 3
1
Blanko
6,9 7,0
7,0 6,9
2
SKK 1
7,0 6,9
6,9 6,9
3
SKK 2
6,9 6,9
6,8 6,8
4
SKK 3
6,8 6,9
6,8 6,8
5
SKK 4
6,8 6,8
6,7 6,7
6
SKK 5
6,7 6,8
6,7 6,7
7
SG 2
6,9 6,9
6,9 6,9
8
Vaseline
®
6,8 7,0
6,9 6,9
Keterangan : SKK
: Sediaan mengandung sari kacang kedelai SG 2
: Sediaan mengandung gliserin 2 pembanding Vaseline
®
: Vaseline
®
total moisture lotion pembanding
4.2.4 Stabilitas sediaan
Hasil pengamatan stabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.4. Menurut Ansel 2005, suatu emulsi dianggap tidak stabil secara fisik, apabila pada penyimpanan
terjadi “up ward creaming” yaitu pembentukan massa krim keatas yang disebabkan berat jenis fase terdispersi lebih kecil dari pada berat jenis fase
pendispersi, sebaliknya “down ward creaming” yaitu pembentukan massa krim ke bawah, hal ini disebabkan berat jenis fase terdispersi lebih besar dari pada fase
pendispersi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai
dibuat, penyimpanan selama 1, 4, 8 dan 12 minggu
No Formula
Pengamatan setelah Selesai dibuat
1 minggu 4 minggu
8 minggu 12 minggu
x y
z x
y z
x y
z x
y z
x y
z 1
Blanko -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
2 SKK 1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 3
SKK 2 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
4 SKK 3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 5
SKK 4 -
- -
- -
- -
- -
- √ - - √ √
6 SKK 5
- -
- -
- -
- -
- -
√ √ - √ √ 7
SG 2 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
8 Vaseline
®
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Keterangan :
SKK : Sediaan mengandung sari kacang kedelai
SG 2 : Sediaan mengandung gliserin 2 pembanding
Vaseline
®
: Vaseline
®
total moisture lotion pembanding x
: Perubahan warna y
: Perubahan bau z
: Pecahnya emulsi -
: Tidak terjadi
√ : Ya
Menurut Rawlins 1977, sumber tidak stabilnya suatu emulsi adalah mikroorganisme. Emulsi ma yang dibuat dengan bahan-bahan alami seperti gom,
karbohidrat, dan protein mudah sekali ditumbuhi fungi, ragi, dan bakteri pembusuk. Dan tingginya kandungan air juga menyebabkan mikroba cepat
berkembang, sehingga kebutuhan konsentrasi pengawet pada fase air harus cukup untuk menghambat pertumbuhan mikroba, dan sebagian pengawet juga
dimasukkan dalam fase minyak. Dari data di atas diperoleh hasil bahwa pada sediaan krim cair blanko,
gliserin 2, Vaseline
®
total moisture nourishing dan krim cair sari kacang kedelai konsentrasi 1, 2 dan 3 tidak terjadi perubahan warna, bau, dan pecah emulsi
selama 12 minggu penyimpanan, sedangkan pada sediaan krim cair sari kacang
Universitas Sumatera Utara
kedelai pada konsentrasi 4 mengalami perubahan bau pada penyimpanan 8 minggu dan pecah emulsi pada penyimpanan 12 minggu, krim cair sari kacang
kedelai konsentrasi 5 mengalami perubahan bau dan pecah emulsi pada penyimpanan 8 minggu. Hal ini dikarenakan kacang kedelai mengandung protein
tinggi dan kandungan air dari sediaan krim cair mencapai ±90. Menurut Kuntaraf dan Kuntaraf 2003, hasil riset telah menunjukkan bahwa kacang
kedelai mempunyai kadar asam amino essensial dua kali lipat dibandingkan dengan daging, dan empat kali lipat dari telur.
Menurut Voigt 1994, lesitin mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme, yang disebabkan oleh peristiwa hidrolisa. Lesitin dalam lingkungan air dapat
mengalami hidrolisa. Kerusakan sediaan oleh hidrolisa ini sangat tergantung pada pH kira-kira pH 7 dan suhu optimum. Semakin tidak jenuh asam lemak dari
trigliserida, semakin kuat terjadinya kerusakan secara hidrolisa. Pada sediaan krim cair yang dibuat ini mempunyai pH sekitar 6,7-7,0, sehingga kerusakan akibat
hidrolisa dapat terjadi. Jadi, sari kacang kedelai dapat diformulasi dalam bentuk sediaan krim cair
tangan dan badan dengan konsentrasi 1, 2, dan 3. Sedangkan sediaan dengan konsentrasi sari kacang kedelai 4 dan 5 tidak memenuhi persyaratan kestabilan.
4.2.5 Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan