pemerintah. Misalnya pengeluaran untuk bidang pengairan, pertanian, pendidikan, kesehatan masyarakat.
c. Pengeluaran yang tidak self liquidating maupun yang tidak reproduktif yaitu pengeluaran yang langsung menambah kesejahteraan masyarakat. Misalnya
dalam bidang rekreasi, pendirian monumen, objek – objek wisata dan sebagainya.
d. Pengeluran yang secara langsung tidak produktif dan merupakan pemborosan. Misalnya: untuk pembiayaan pertahanan dan perang.
e. Pengeluaran yang merupakan penghematan di masa yang akan datang. Misalnya pengeluaran untuk anak yatim piatu. Suparmoko, 1996;
2.5 Penelitian Terdahulu
H.Amiruddin, Sya’adAfifuddin, Iskandar Syarif dan Sirojuzilam melakukan penelitian untuk melihat pengaruh pendapatan regional diproxy dengan
PDRB,pengeluaran pemerintah,total ekspor,tingkat suku bunga dalam negeri dan tingkat inlasi terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara. Analisis yang
digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan data selama kurun waktu 1980 – 2002 dengan menggunakan model persamaan Ordinary Least
Square OLS. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa : 1. Koefisien Determinasi R2 sebesar 85,92 persen yang berarti secara
keseluruhan variabel bebas dalam persamaan tersebut cukup mampu menjelaskan variasi perkembangan investasi.
2. F statistik sebesar 2,717 yang lebih besar dari F tabel sebesar 2,24 pada tingkat kepercayaan 10 persen Fstat 2,717 Ftabel 2,24. Maka dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa semua variabel independen secara bersama – sama mempengaruhi variabel dependen.
3. Hasil dari masing – masing variabel : a. Variabel pendapatan regional memperlihatkan tanda koefisien regresi yang
positif sebesar 0,214 dan nilai t statistik sebesar 2,146 yang lebih besar dari t tabel sebesar 2,120. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan regional
memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
b. Variabel pengeluaran pemerintah memperlihatkan tanda koefisien regresi yang positif sebesar 1,482 dengan nilai t statistik sebesar 4,106 yang lebih
besar dari t tabel sebesar 2,921. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah memberikan pengaruh yang positif dan signifikan secara
statistik pada tingkat kepercayaan 99 persen. c. Variabel total ekspor memiliki tanda koefisien regresi yang positif sebesar
0,032 dengan nilai t statistik sebesar 2,135 yang lebih besar dari t tabel sebesar 2,120, yang berarti ekspor Sumatera Utara memberikan pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara secara statistik dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
d. Variabel tingkat suku bunga dalam negeri memiliki tanda koefisien regresi yang negatif sebesar -33266,52 dengan tingkat t statistik sebesar -2,090
yang lebih kecil dari t tabel sebesar -1,746. Hal ini berarti tingkat suku bunga dalam negeri memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan
terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara secara statistik pada tingkat kepercayaan 90 persen.
Universitas Sumatera Utara
e. Variabel tingkat inflasi memiliki tanda koefisien regresi yang negatif sebesar 4847,785 dengan nilai t statistik sebesar -0,595 yang lebih besar dari
t tabel sebesar -1,746. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi memberikan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan secara statistik terhadap
perkembangan Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 90 persen. Yayuk Masitoh 2009 melakukan penelitian untuk melihat pengarh tingkat
suku bunga, inflasi, pendapatan perkapita masyarakat dan kondisi perkembangan ekonomi terhadap perlambatan investasi di Sumatera Utara. Analisis yang
digunakan adalah analisis linear berganda dengan enggunakan metode Ordinary Least Square OLS dan Generalized Least Square GLS dan menggunakan dua
jenis data, yaitu data berkala time series yakni data Penanaman Modal Asing di Sumatera Utara secara keseluruhan dari tahun 1999 sampai tahun 2009 dan data
cross section yakni data yang diperoleh dari 10 Negara di Sumatera Utara pada tahun 1999 dan 2009 untuk membandingkan pengaruh Analisis Faktor- Faktor
Yang Mempengaruhi Investasi di Sumatera Utara pada saat sebelum krisis 1995 dan pada saat sesudah krisis 2007. Hasil penelitiannya adalah :
1.
Hasil regresi data time series diperoleh hasil: a. Koefisien determinasi R² sebesar 0.81, artinya variabel tingkat Nilai Uang
X mampu menjelaskan variasi perubahan pengaruhnya terhadap variabel Investasi si Sumatera Utara sebesar 81 sedangkan sisanya 19 dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi b. Tingkat urbanisasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan Invetasi di
Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi tingkat urbanisasi X yaitu sebesar 1.0097, artinya bahwa apabila tingkat
Universitas Sumatera Utara
Penanaman Modal Asing meningkat 1 cateris paribus maka akan meningkatkan Nilai Tukar Uang Di Sumatera Utara sebesar 1.0097. Dari
hasil uji t diketahui bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, dengan begitu berarti Ha diterima. Artinya koefisien variabel tingkat urbanisasi signifikan
terhadap Investasi di Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 99 α=1.
2.
Hasil regresi data cross section sebelum krisis ekonomi : a. Koefisien determinasi R² sebesar 0.54, artinya variabel tingkat Nilai Mata
Uang X mampu menjelaskan variasi perubahan pengaruhnya terhadap variabel pertumbuhan Investasi sebesar 54, sedangkan sisanya 46
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi. b. Koefisien regresi tingkat Investasi menunjukkan nilai positif yaitu sebesar
0.2990, artinya bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat Investasi sebesar 10 maka akan meningkatkan Nilai Mata Uang sebesar 2.9, cateris
paribusdan diketahui bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, dengan begitu berarti Ha diterima. Artinya koefisien variabel tingkat Nilai Mata Uang
signifikan terhadap variabel pertumbuhan Investasi di Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 99 α = 1
3.
Hasil regresi data cross section sesudah krisis ekonomi : a. Koefisien determinasi R² sebesar 0.60, artinya variabel tingkat Nilai Mata
Uang X mampu menjelaskan variasi perubahan pengaruhnya terhadap variabel pertumbuhan Investasi sebesar 60, sedangkan sisanya 40
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Nilai mata uang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan investasi di
Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi tingkat Investasi yang menunjukkan nilai positif yaitu sebesar 0.7504, artinya
bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat Nilai mata Uang sebesar 10 maka akan meningkatkan Investasi sebesar 7.5, cateris paribus . Dari hasil uji t
diatas diketahui bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, dengan begitu berarti Ha diterima. Artinya koefisien variabel tingkat Nilai Mata Uang
signifikan terhadap variabel pertumbuhan Investasi di Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 99 α = 1.
2.6 Hipotesis