disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
2.2.2 Jenis – Jenis Tabungan
Jenis – jenis tabungan dibedakan pada dua jenis yaitu : 1. Tabungan pemerintah
Tabungan pemerintah merupakan tabungan yang diperoleh dari selisih antara penerimaan dan pengeluaran pembangunan. Dimana penerimaan rutin
bersumber dari migas dan non migas. 2. Tabungan masyarakat
Tabungan masyarakat terbagi dua yaitu : a. Perseroan personal saving, simpanan yang diselisihkan setelah dikurangi
dengan pengeluaran konsumsi yang disimpan pada lembaga keuangan atau dapat dikatakan selisih antara penerimaan dengan pengeluaran.
b. Tabungan perusahaan corporate saving bussines saving, merupakan tabungan yang berasal dari keuntungan perusahaan. Tabungan ini biasanya
berasal dari aktivitas – aktivitas dalam menjalankan usaha. c. Simpanan Deposito time deposit
Menurut UU No. 10 tahun 1998 deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
2.3 Ekspor Non Migas 2.3.1
Pengertian Ekspor
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal dan menjual barang – barang ke luar negeri untuk
Universitas Sumatera Utara
ekspor akan memperoleh devisa yang akan digunakan bagi penyelenggaraan industripembangunan di suatu negara, dengan asumsi ekspor yang terjadi
haruslah dengan diversifikasi ekspor sehingga bila kerugian dalam satu macam barang akan dapat diimbangi oleh keunggulan dari komoditi lainnya.
Michael P. Todaro 2000:167 menyatakan bahwa “ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan
permintaan dalam negara yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang
fleksibel”. Pendapat lain mengenai pengertian ekspor diungkapkan oleh G. M dan
Balwin. Mereka menyatakan ekspor adalah salah satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting melalui perluasan pasar antara beberapa negara
dimana dapat mengadakan perluasan dalam sekotor industri, sehingga mendorong industri lain,dan selanjutnya dapat mendorong perkembangan sektor lainnya
dalam suatu perekonomian. Berdasarkan UU No. 1095 Pasal 1 ayat 14, yang dimaksud dengan ekspor
adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. Berdasarkan beberapa defenisi mengenai ekspor di atas, dapat disimpulkan bahwa eksprt merupakan
salah satu sektor yang berperan dalam perekonomian. Beberapa peranan sektor ekspor adalah:
a. Ekspor menciptakan permintaan efektif yang baru yang dapat meningkatkan permintaan barang – barang di pasar dalam negeri. Hal ini akan menciptakan
suatu persaingan yang mendorong industri – industri untuk melakukan inovasi yang bertujuan untuk menaikkan produktifitas mereka.
Universitas Sumatera Utara
b. Perluasan kegiatan ekspor mempermudah pembangunan, karena industri tertentu tumbuh tanpa membutuhkan investasi dalam kapital sosial sebanyak
yang dibutuhkan apabila barang – barang itu akan dijual di dalam negeri. Misalnya karena sempitnya pasar dalam negeri akibat tingkat pendapatan riil
yang rendah atau hubungan fasilitas infrastruktur yang belum memadai. c. Pasar di seberang lautan memperluas pasar bagi barang – barang tertentu.
Sebagai mana ditekankan pleh para ahli ekonomi klasik, suatu industri dapat tumbuh dengan cepat jika industri itu dapat menjual hasilnya diseberang lautan
dari pada hanya di pasar dalam negeri yang lebih sempit. Ekspor Non Migas ekspor diluar minyak dan gas bumi merupakan salah
satu komponen yang sangat mendukung keberhasilan pembangunan ekonomi. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan pemerintah dalam mengadakan diversifikasi
sektor pendukung pembangunan ekonomi untuk mengurangi ketergantungan Indonesia termasuk Sumatera Utara terhadap migas baik dalam penerimaan
negara maupun dalam penerimaan ekspor karena harga minyak yg cenderung mengandung unsur ketidakpastian.
Strategi pengembangan ekspor non migas pada dasarnya ditujukan untuk menciptakan struktur ekonomi yang tangguh. Struktur ekspor yang tangguh dapat
tercapai apabila jenis produk ekspor Sumatera Utara telah beragam. Prospek ekspor non migas Sumatera Utara tidak terlepas dari pengaruh
peraturan dan kebijakan perdagangan internasional maupun bilateral. Upaya
mendorong ekspor dapat dimulai dengan melakukan berbagai kajian mengenai permasalahan ekspor. Pemahaman tentang permasalahan ekspor dapat
ditindaklanjuti dengan berbagai upaya maupun kebijakan yang sesuai, sehingga
Universitas Sumatera Utara
hal ini diharapkan dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan kinerja ekspor dan
justru bukan menjadi distorsi bagi peningkatan ekspor. Identifikasi terhadap
faktor-faktor pendukung dan penghambat ekspor merupakan langkah awal yang
perlu dilakukan agar terjadi kesesuaian antara fasilitasi ekspor yang dilakukan
oleh pemerintah dengan kebutuhan atau harapan para pelaku ekspor. Hasil analisis faktor terhadap faktor pendukung ekspor menghasilkan
adanya 10 faktor, yaitu: a. promosi ekspor
b. lembaga keuangan dan infrastruktur c. peraturan dan penegakannya
d. peran pemerintah kepada eksporir e. kondisi internal perusahaan eksporir
f. sarana transportasi laut dan udara domestik g. sarana telekomunikasi
h. kondisi jalan i. kondisi moneter
j. dukungan pelayanan pemerintah
2.4 Pengeluaran Pemerintah 2.4.1