perkebunan, tanam pangan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Sedangkan industri yang berkembang di Sumatera Utara adalah industri pengolahan yang
menunjang sektor pertanian, industri yang memproduksi barang-barang kebutuhan dalam negeri an ekspor, meliputi industri logam dasar, aneka industri kimia dasar,
industri kecil dan kerajinan. Posisi strategis wilyah Sumatera Utara dalam jalur perdagangan
internsional, ditunjang oleh adanya pelabuhan udara, dan laut yaitu pelabuhan udara polonia, pinangsori, binaka, aek godang, pelabuhan laut belawan, sibolga,
gunung sitoli, tnjung balai, teluk nibung, kuala tanjung dan labuhan bilik. Selain itu Sumatera Utara juga sudah memiliki fasilitas sektor jasa yang
baik. Beberapa fasilitas itu adalah fasilitas perbankan, komunikasi, perhubungan darat, telepon,faximile,teleks dan giro. Fasilitas-fasilitas ini telah berkembang dan
mampu mencapai sebagian besar kecamatan yang tersebar di wilayah Sumatera Utara. Selain itu di Sumatera Utara juga terdapat lembaga – lembaga pendidikan
dan peneliti, seperti : Perguruan Tinggi termasuk Politeknik, Balai Penelitian dan Balai Pelatihan kerja yang mampu membentuk tenaga pembangunan yang
terdididk dan terampil serta hasil – hasil penelitian yang bergunan untuk pembangunan daerah.
4.1.5 Gambaran Perekonomian Sumatera Utara
Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan ketiga tahun 2011 tumbuh dan relatif stabil sebesar 6,76. Pertumbuhan ini antara lain ditunjang
oleh transaksi perdagangan internasional yang semakin menunjukka n peningkatan aktivitasnya.Secara tahunan peningkatan pertumbuhan tertinggi
dialami sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sektor – sektor
Universitas Sumatera Utara
andalan Sumatera Utara seperti pertanian dan industri pengolahan sebagai sektor unggulan Sumatera Utara masih mencatatkan pertumbuhan positif bila
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun
2011 terutama didorong oleh aktivitas ekspor dan konsumsi, khususnya konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Namun pertumbuhan
aktivitas konsumsi rumah tangga pada tahun ini sedikit menurun dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya seiring dengan berkurangnya
aktivitas konsumsi masyarakat yang cukup tinggi. Akan tetapi pertumbuhan investasi tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Dari sisi penawaran agregat faktor cuaca diperkirakan masih akan menekan produksi sektor pertanian terutama untuk produk sub sektor
perkebunan seperti sawit dan karet. Namun demikian di sisi lain penurunan produksi ditambah dengan adanya kenaikan permintaan dari negara importir
besar seperti Cina akan meminu kenaikan harga komoditas di pasar sehingga memberikan keuntungan kepada produsen. Peningkatan ekspor terutama
didorong oleh kenaikan harga – harga komoditas internasional seperti CPO dan karet serta kenaikan permintaan luar negeri terhadap produk-produk dari
komoditas tersebut.
4.1.6 Perkembangan Investasi PMDN Non Migas
Kondisi perkembangan investasi di Investasi PMDN di Sumatera Utara naik turun setiap tahunnya. Nilai investasi PMDN terendah pada tahun 1991 yaitu
sebesar Rp 167.239.512 Juta atau 18,935 dan nilai investasi tertinggi adalah di
Universitas Sumatera Utara
tahun 2006 yaitu sebesar Rp 945.367.898 Juta atau sebesar 20,667. Nilai investasi yang selalu mengalami naik turun ini menunjukkan bahwa iklim
investasi di Sumater Utara selalu berusaha dikembangkan oleh pemerintah. Perkembangan Investasi PMDB di Sumatera Utara dijelaskan dalam tabel berikut
ini.
Tabel 4.1 Perkembangan Investasi PMDN Non Migas
di Sumatera Utara 1991 – 2010 Tahun
Investasi PMDN Juta Rupiah
Investasi PMDN
1991 167239512
18,935 1992
199455116 19,111
1993 204832136
19,138 1994
182324884 19,021
1995 315307639
19,569 1996
367106018 19,721
1997 431296905
19,882 1998
462963335 19,953
1999 532380125
20,093 2000
547205675 20,120
2001 600093337
20,213 2002
687081683 20,348
2003 861057432
20,574 2004
889276857 20,606
2005 925670987
20,646 2006
945367898 20,667
2007 348780000
19,670 2008
203634000 19,132
2009 377999000
19,750 2010
391333723 19,785
Sumber : Bank Indonesia
Universitas Sumatera Utara
4.1.7 Perkembangan Total Ekspor