Iklim Kondisi Demografi Potensi Wilayah

Berdasarkan luas daerah menurut kabupatenkota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah kabupten Tapanuli Selatan dengan luas 12.163,65 km 2 atau 16,97 diikuti kabupaten Labuhan Batu dengan luas 9.223,18 km 2 atau 12,87 kemudian diikuti kabupaten Mandailig Natal dengan luas 6.620,70 km 2 atau sekitar 9,23, kabupaten Tapanuli Utara 3.800,31 km 2 atau sekitar 4,79 . Sedangkan luas daerah terkecil adalah kota Sibolga dengan luas 10,77 km 2 atau sekitar 0,02 dari total luas wilyah Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letk dan kondisi alam, Sumatera Utara dibagi dalam tiga kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Dataran tinggi dan Pantai Timur.

4.1.2 Iklim

Karena terletak dekat garis khatulistiwa, propinsi Sumatera Utara tergolong kedalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter diatas permukaan air laut, berilikim cukup panas bisa mencapai 34,2ºC, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minamalnya bisa mencapai 13,4 °C. Sebagaimana propinsi lainnya di Indonesia, Propinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan juni sampai dengan september dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan Maret, diantara kedua musim ini diselingi oleh musim pancaroba. Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Kondisi Demografi

Sumatera Utara merupakan propinsi keempat yang terbesar jumlah penduduknya diIndonesia setelah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap sensus penduduk SP tahun 2000, penduduk Sumatera Utara pada tanggal 30 juni 2000 hari sensus berjumlah 11,51 juta jiwa. Pada bulan april tahun 2003 dilakukan pendaftaran pemilih dan pendataan penduduk berkelanjutan P4B. Dari hasil pendaftaran tersebut diperoleh jumlah penduduk sebesar 11.890.399 jiwa. Selanjutnya dari hasil estimasi jumlah penduduk juni 2006 diperkirakan sebesar 12.643.4.94 jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km 2 dan tahun 2006 meningkat menjadi 176 jiwa per km 2 . Laju prtumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 1,20 per tahun dan pada tahun 2001-2005 menjadi 1,37 per tahun dan lau pertumbuhan penduduk 2005-2006 mencapai 1,57.

4.1.4 Potensi Wilayah

Wilayah Propinsi Sumatera Utara memliki potensi lahan yang luas dan subur untuk dikembangkan menjadi menunjang pertumbuhan industri. Laut, danau dan sungai merupakan poteni perikanan dan perhubungan, sedangkan keindahan alam daerah merupakan potensi energik untuk pengembangan industri pariwisata. Dalam wilayah Sumatera Utara terkandung bahan galian dan tambang seperti kapur, belerang, pasir kuarsa, kaolin, emas, batubara, minyak dan gas bumi. Kegiatan perekonomian terpenting Sumatera Utara adalah pada sektor pertanian yang menghasilkan bahan pangan dan budi daya ekspor dari Universitas Sumatera Utara perkebunan, tanam pangan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Sedangkan industri yang berkembang di Sumatera Utara adalah industri pengolahan yang menunjang sektor pertanian, industri yang memproduksi barang-barang kebutuhan dalam negeri an ekspor, meliputi industri logam dasar, aneka industri kimia dasar, industri kecil dan kerajinan. Posisi strategis wilyah Sumatera Utara dalam jalur perdagangan internsional, ditunjang oleh adanya pelabuhan udara, dan laut yaitu pelabuhan udara polonia, pinangsori, binaka, aek godang, pelabuhan laut belawan, sibolga, gunung sitoli, tnjung balai, teluk nibung, kuala tanjung dan labuhan bilik. Selain itu Sumatera Utara juga sudah memiliki fasilitas sektor jasa yang baik. Beberapa fasilitas itu adalah fasilitas perbankan, komunikasi, perhubungan darat, telepon,faximile,teleks dan giro. Fasilitas-fasilitas ini telah berkembang dan mampu mencapai sebagian besar kecamatan yang tersebar di wilayah Sumatera Utara. Selain itu di Sumatera Utara juga terdapat lembaga – lembaga pendidikan dan peneliti, seperti : Perguruan Tinggi termasuk Politeknik, Balai Penelitian dan Balai Pelatihan kerja yang mampu membentuk tenaga pembangunan yang terdididk dan terampil serta hasil – hasil penelitian yang bergunan untuk pembangunan daerah.

4.1.5 Gambaran Perekonomian Sumatera Utara