Berdasarkan kriteria uji hipotesis, maka dapat disimpulkan : 1.
Probabilitas sig. untuk variabel pengaruh pengetahuan X
1
adalah 0.000 0.05 sedangkan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu 6,095 1,68. maka H ditolak. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
Pengetahuan X
1
2. Probabilitas sig. untuk variabel pengaruh Keterampilan X
terhadap kinerja pegawai Y di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan.
2
adalah 0.038 0.05 sedangkan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu 2,141 1,68 maka H ditolak. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
Keterampilan X
2
3. Probabilitas sig. untuk variabel Sikap X
terhadap kinerja pegawai Y di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan.
3
adalah 0.560 0.05 sedangkan t
hitung
t
tabel
yaitu 0,588 1,68 maka H diterima. Artinya secara parsial
tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Sikap X
3
4. Probabilitas sig. untuk variabel motivasi X
, terhadap kinerja pegawai Y di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan.
4
adalah 0.761 0.05 sedangkan t
hitung
t
tabel
yaitu 0,307 1,68 maka H diterima. Artinya secara
parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel motivasi X
4
, terhadap kinerja pegawai Y di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1. Pembahasan Jawaban Kuesioner Responden
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jawaban kuesioner dari responden untuk variabel pengetahuan X
1
Pada variabel keterampilan X dapat diketahui rata-rata jawaban responden adalah setuju. Karena pegawai
merasa telah mampu menguasai pengetahuan yang telah diberikan perusahaan untuk meningkatkan kinerja. Perusahaan berusaha untuk memberikan pendidikan dan
pelatihan kepada pegawainya agar meningkatkan kualitas kinerja para pegawai. Gordon dalam Sutrisno, 2010 mengartikan pengetahuan sebagai kesadaran dalam
bidang kognitif. Misalnya seorang karyawan mengetahui cara melakukan identifikasi belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran yang baik sesuai dengan kebutuhan
yang ada di perusahaan. Sehingga pegawai jika ditempatkan dimana saja oleh perusahaan, pegawai akan siap kerja karena telah memperoleh pengetahuan yang
didapatkan dari perusahaan.
2
secara garis besar rata- rata jawaban responden adalah setuju, namun ada juga pertanyaan yang dijawab oleh responden
dengan ragu-ragu dan tidak setuju seperti pertanyaan mengenai sanksi yang diberikan kepada pegawai apabila hasil kerja yang dibutuhkan perusahaan tidak sesuai.
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan beberapa responden, pegawai tidak mau diberikan sanksi hanya untuk dirinya sendiri apabila salah karena pegawai merasa
setiap pekerjaan merupakan hasil kerja tim. Sebagai contoh pencatatan meter, apabila jumlah tagihan rekening air pelanggan tidak sesuai dengan hasil pencatatan maka
perusahaan memberikan sanksi kepada pegawai untuk mengganti sejumlah tagihan hingga sesuai dengan pencatatan. Namun pegawai tidak setuju apabila harus
menanggung sendiri melainkan harus dibagi bersama dengan pegawai lainnya yang ikut sebagai perantara untuk pencatatan hingga keluar tagihan mulai dari pegawai
Universitas Sumatera Utara
catat meter, input data, cek ulang hingga kepala bagian hubungan langganan sebagai penanggungjawabnya. Namun tidak selamanya seluruh pegawai mau ikut
bertanggung jawab. Para pegawai lebih suka melemparkan kesalahan kepada pencatat meter sebagai pegawai yang langsung terjun ke lapangan ketika menghadapi
pelanggan. Saling tolak menolak kesalahan inilah yang menyebabkan kinerja pegawai tidak maksimal.
Pada variabel sikap X
3
Pada variabel motivasi X secara garis besar rata- rata jawaban responden
adalah setuju, namun ada juga pertanyaan yang dijawab oleh responden tidak setuju seperti pertanyaan mengenai bahwa pegawai mampu mengatasi permasalahan secara
mandiri. Hal ini tidak terlepas seperti contoh di atas mengenai sanksi dalam kesalahan pencatatan. Sebagian pegawai tidak mampu mengatasi masalah itu sendiri, pegawai
memerlukan orang lain untuk membantu mengatasi masalah yang ditimbulkan. Ada juga pertanyaan yang dijawab responden dengan ragu ragu yang menyatakan bahwa
responden tergolong pegawai yang rajin. Gordon dalam Sutrisno, 2010 mengartikan sikap sebagai perasaan senang-tidak senang, suka-tidak suka atau reaksi terhadap
suatu rangsangan yang datang dari luar. Menurut pegawai apabila pegawai senang dengan lingkungan kerjanya maka pegawai akan rajin untuk bekerja dan sebaliknya.
Hal inilah yang harus diupayakan oleh perusahaan untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang menyenangkan.
4
secara garis besar rata- rata jawaban responden adalah setuju, namun dari setiap pertanyaan responden juga banyak yang menjawab
ragu-ragu yang mengartikan bahwa motivasi pegawai untuk bekerja di perusahaan tidak maksimal. Seperti ketika ada pertanyaan yang menyatakan bahwa kesempatan
Universitas Sumatera Utara
berkembang di perusahaan sangat besar. Pegawai merasa perusahaan memberikan kesempatan berkembang ke setiap pegawai tidak sama. Ada pegawai yang masa
kerjanya tergolong singkat telah mendapat promosi jabatan dengan cepat, namun ada pegawai yang telah lama bekerja dan berpengalaman di perusahaan malah hanya
menjadi pegawai biasa saja. Hal inilah yang harus dilihat perusahaan untuk membuat tolak ukur mengenai kesempatan berkembang yang diberikan kepada pegawai harus
sama rata tidak berat sebelah. Karena menurut Ishak dan Hendri 2003:17 apabila pegawai termotivasi manfaatnya adalah pegawai akan terdorong untuk bekerja sesuai
standar, senang melakukan pekerjaan, merasa dihargai atau diakui, terdorong untuk bekerja keras sehingga setiap indivisu yang bersangkutan tidak akan membutuhkan
terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi. Saat ini PDAM Tirtanadi telah memberikan pelatihan kecerdasan emosional
spritual Training ESQ Emotional Spritual Question kepada seluruh pegawai yang diharapkan untuk membangun karakter pegawai untuk lebih bertanggung jawab, jujur
dan ikhlas dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari sesuai dengan visi misi perusahaan. Upaya ini dilakukan perusahaan untuk menghasilkan pegawai yang
berkompeten dalam bekerja yang berpengaruh kepada kinerja pegawai.
4.2.2. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai