Penyebab Kecelakaan Kerja Kecelakaan Kerja

Bahan peledak, debu, gas, cairan, zat – zat kimia lainnya, benda – benda melayang, bahan – bahan yang belum termasuk golongan tersebut. e. Lingkungan Diluar bangunan, didalam bangunan, dibawah tanah. f. Penyebab – penyebab yang belum termasuk dalam golongan – golongan tersebut. 3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan Patah tulang, renggang ototurat, memar dan luka dalam lainnya, amputasi, gegar dan remuk, luka bakar, luka di permukaan, keracunan akut, mati lemas, pengaruh arus listrik dan radiasi, akibat cuaca dan lain – lain. 4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh Kepala, leher, badan, anggota gerak atas, anggota gerak bawah, banyak tempat, kelainan umum, dan lain – lain Notoadmodjo, 2003.

2.3.2. Penyebab Kecelakaan Kerja

Secara umum, penyebab kecelakaan kerja bersumber dari penyebab dasar, penyebab tidak langsung, dan penyebab langsung. Penyebab dasar adalah kebijakan yang tidak memperhatikan aspek – aspek keselamatan kerja. Penyebab tidak langsung bersumber dari kondisi – kondisi dan perilaku yang tidak aman. Penyebab langsung bersumber pada sebuah interaksi yang memicu kecelakaan terjadi Hadiguna, 2009. Universitas Sumatera Utara Faktor – faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja, baik dari aspek penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja, dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: 1. Faktor fisik, yang meliputi penerangan, suhu udara, kelembapan, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan, dan lain – lain. 2. Faktor kimia, yaitu berupa gas, uap, debu, kabut, asap, awan, cairan, dan benda – benda padat. 3. Faktor biologi, baik dari golongan hewan maupun tumbuh – tumbuhan. 4. Faktor fisiologis, seperti konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja. 5. Faktor mental-psikologis, yaitu susunan kerja, hubungan diantara pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja, dan sebagainya Suardi, 2005. Beberapa perilaku dan kondisi yang tidak aman sebagai penyebab tidak langsung kecelakaan kerja yang sering ditemukan dalam aktivitas pertambangan menurut H. W. Heinrich, yaitu: A. Perilaku tidak aman unsafe action 1. Mengoperasikan peralatan dengan kecepatan yang tidak layak. 2. Mengoperasikan peralatan tanpa perintah. 3. Menggunakan peralatan yang tidak layak. 4. Menggunakan peralatan yang telah rusak atau cacat. 5. Gagal memperingatkan pekerja dan peralatan. 6. Tidak menggunakan alat pelindung diri. 7. Bekerja dengan posisi yang salah atau tidak aman. Universitas Sumatera Utara 8. Bermain – main, bersenda gurau. 9. Konsumsi alkohol. 10. Konsumsi obat – obatan. B. Kondisi tidak aman unsafe conditions 1. Kurang pengawasan. 2. Tidak tersedianya peralatan. 3. Kurangnya sistem peringatan. 4. Bahaya kebakaran dan peledakan. 5. Kurangnya housekeeping 6. Bahaya kondisi diudara gas, kabut, debu, uap. 7. Bising excessive noise. 8. Kurang penerangan. 9. Kurang ventilasi. 10. Terpapar radiasi Heinrich, 1980.

2.4. Prinsip Pencegahan Kecelakaan