UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6. Microplate Reader
Pada penelitian ini pengukuran kadar protein dilakukan dengan menggunakan microplate reader Multiskan GO. Microplate reader adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengukur serapan dari sampel yang terdapat pada suatu plat mikro microtiter plates. Alat ini sangat cocok untuk aplikasi fotometri, termasuk DNA,
RNA dan analisis protein. Prinsip pengukuran absorbansi sampel pada microplate reader sama dengan spektrofotometer. Alat ini memiliki spektrum sinar tampak 200-
1000 nm Thermo Scientific Multiskan, 2012. Sampel yang akan di analisa diletakkan pada sebuah plat mikro. Plat mikro yang paling umum digunakan pada
penelitian laboratorium yaitu terdiri dari 96 sumuran 8x12 matriks dalam satu plat dengan volume reaksi antara 100 dan 200 µl per sumur Introduction to
Spectrophotometry, 2014.
Gambar 2.3. Diagram skematik mikroplate reader [Introduction to Spectrophotometry. 2014]
Sampel dapat diletakkan dalam setiap atau semua sumuran plat mikro. Plat mikro dipindai oleh 8 sumber cahaya dan cahaya sensitif. Radiasi pada panjang
gelombang pengukuran yang dipancarkan dari sumber cahaya, menghasilkan sejumlah cahaya yang akan ditransmisikan melalui sampel. Cahaya yang terukur
Sumuran tempat meletakan sampel
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kemudian dikonversikan ke dalam bentuk absorbansi. Data absorbansi yang didapat kemudian ditampilkan pada layar dengan susunan 8x12. Data ini dapat disimpan
dalam memori pada komputer Introduction to Spectrophotometry, 2012. Microplate reader mampu mengukur absorbansi 96 sumuran selama kurang dari 6 detik Thermo
Scientific Multiskan,2012. Analisis kadar protein berdasarkan atas pengukuran serapan dari zat yang di uji pada panjang gelombang maksimum tertentu.
2.7. Uji Hemaglutinasi
Uji hemaglutinasi merupakan cara untuk mendeteksi keberadaan lektin Hori K dkk, 2007. Aktivitas hemaglutinasi dilakukan dengan menentukan titer
hemaglutinasi, yaitu jumlah minimal sampel pada pengenceran tertinggi yang masih dapat mengaglutinasi darah. Aktivitas hemaglutinasi ditentukan berdasarkan
konsentrasi terkecil pengenceran tertinggi sampel yang masih menyebabkan aglutinasi pada eritrosit. Semakin besar konsentrasi sampel yang dibutuhkan yang
membuat darah teraglutinasi menunjukkan aktivitas hemaglutinasi semakin rendah, sebaliknya semakin kecil konsentrasi yang dibutuhkan untuk mengaglutinasi sel
darah maka semakin tinggi aktivitas hemaglutinasi Rahmasari, 2009.
Pengamatan uji aktivitas hemaglutinasi dilakukan secara makroskopis, uji hemaglutinasi dikatakan positif + ditandai dengan adanya karpet pada sumuran,
hasil negatif - jika RBC mengendap ke bawah membentuk titik di dasar sumuran Prseptiangga, 2012. Hemaglutinasi titer dinyatakan dengan 2
n
yang menggambarkan pengenceran dalam sumuran microplate terakhir yang menu;njukkan
aglutinasi Fitriah NM, 2013. Pada uji aktivitas hemaglutinasi digunakan :
1. Eritrosit Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Sebagian besar sel
darah terdiri atas sel darah merah eritrosit dan sebagian kecil sel darah putih leukosit. Eritrosit di bentuk dalam sumsum tulang belakang. Eritrosit
mengandung hemoglobin yang mempunyai peran penting dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan.