Sifat Protein Protein 1. Pengertian Protein
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada penelitian ini dilakukan dengan cara maserasi kinetik pada suhu rendah. Ekstraksi dengan maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan secara terus menerus
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Secara umum kondisi terbaik dalam mengekstraksi protein adalah pada suhu rendah dan pH mendekati netral untuk
menghindari denaturasi protein. Salah satu faktor yang umumnya dapat mempengaruhi kestabilan struktur protein adalah medium pelarut organik. Dalam
percobaan biokimia, kegiatan isolasi maupun ekstraksi protein harus dilakukan dalam sistem dapar. Dapar atau Buffer adalah suatu larutan dengan komposisi sedemikian
rupa sehingga tahan terhadap perubahan pH Suhartono MT, 1989. Penggunaan buffer organik biasanya lebih mudah. Dalam penelitian ini ekstraksi dilakukan
dengan menggunakan dapar Tris Buffer Saline TBS dan Phosphate Buffer Saline PBS dengan pH 7 untuk menjaga kestabilan struktur protein.
2.5. Metode Penetapan Kadar Protein 2.5.1. Metode Bicinchoninic Acid BCA
Penelitian ini menggunakan Pierce
TM
BCA Protein Assay Kit. Prinsip metode ini adalah dengan mereduksi Cu²⁺ menjadi Cu⁺ oleh protein dalam medium alkalin
reaksi biuret dengan sensitivitas tinggi dan deteksi kolometrik selektif dari kation tembaga Cu⁺ oleh BCA. Kation cupro yang terbentuk akan bereaksi dengan asam
bicinchoninat membentuk warna ungu yang dapat dideteksi pada panjang gelombang 562 nm. Uji ini dapat mendeteksi protein antara 20-2000 µgml. Pembentukkan
warna BCA sangat dipengaruhi oleh empat residu asam amino sistein atau sistin, tirosin, dan triptofan pada sekuen asam amino suatu protein Pierce, 2003.
Kelebihan : metode ini lebih sensitif, lebih mudah, dan reagen lebih stabil daripada metode Lowry. deterjen nonionik dan garam penyangga tidak mengganggu reaksi.
Kelemahan : warna tidak stabil dengan waktu, analis perlu hati-hati mengontrol waktu untuk membaca absorbansi. Gula pereduksi mengganggu ke tingkat yang
lebih besar daripada dalam metode Lowry. konsentrasi tinggi amonium sulfat juga dapat mengganggu Nielsen S, 1994.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta