Ciri-ciri Molekul Protein Protein 1. Pengertian Protein

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta D-glukosa, D-arabinosa, sukrosa Yi Z dkk, 2002. 2.3.5. Manfaat Lektin sangat penting terutama dalam mendeteksi, isolasi, dan karakterisasi dari glikokonjugat, terutama dari glikoprotein, untuk histokimia sel dan jaringan dan untuk pemeriksaan perubahan yang terjadi pada permukaan sel selama proses fisiologis dan patologis. Spesifisitas lektin dalam mengikat karbohidrat membuat zat bioaktif ini banyak digunakan dibidang biokimia dan biomedis. Lektin dapat mengenali gula-gula spesifik yang dapat digunakan untuk melacak probe secara umum residu gula yang terdapat pada membran permukaan sel. Lektin dapat juga digunakan pada proses purifikasi dan analisis glikoprotein, lektin melekat secara kovalen pada media penyangga seperti sepharose sehingga dapat digunakan pada pemurnian glikoprotein yang mengandung oligosakarida yang berinteraksi dengan lektin Murray RK dkk, 2009. Dalam dunia medis, lektin digunakan sebagai alat untuk penanda sel dalam mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit, serta digunakan untuk mendeteksi tumor ganas atau kanker. Mekanisme lektin dalam mendeteksi sel kanker yaitu, sel kanker dapat melakukan metastasis yaitu suatu fenomena dimana sel kanker meninggalkan jaringan asalnya, bermigrasi melalui aliran darah menuju jaringan lainnya. Hal tersebut mengakibatkan perubahan pada struktur glikoprotein dan glikokonjugat lain pada sel kanker Murray RK dkk, 2009. Lektin dapat mengidentifikasi perubahan struktur glycan dan glikokonjugat yang diekspresikan oleh sel Teixeira dkk, 2012. Dalam bidang biologi lektin berperan dalam komunikasi antarsel, fertilisasi, dan inflamasi Teixeira dkk, 2012. Saat ini telah dilaporkan bahwa lektin mempunyai aktivitas sebagai antibiotik, antivirus dan anti-HIV.

2.4. Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses penyarian senyawa-senyawa yang terdapat di dalam suatu bahan sampel dengan menggunakan cairan penyari yang sesuai dan dengan cara yang tepat. Efektivitas ekstraksi dipengaruhi oleh kondisi alamiah bahan, suhu, ukuran partikel, tekanan, jenis cairan penyari dan peralatan ekstraksi. Ekstraksi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada penelitian ini dilakukan dengan cara maserasi kinetik pada suhu rendah. Ekstraksi dengan maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan secara terus menerus Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. Secara umum kondisi terbaik dalam mengekstraksi protein adalah pada suhu rendah dan pH mendekati netral untuk menghindari denaturasi protein. Salah satu faktor yang umumnya dapat mempengaruhi kestabilan struktur protein adalah medium pelarut organik. Dalam percobaan biokimia, kegiatan isolasi maupun ekstraksi protein harus dilakukan dalam sistem dapar. Dapar atau Buffer adalah suatu larutan dengan komposisi sedemikian rupa sehingga tahan terhadap perubahan pH Suhartono MT, 1989. Penggunaan buffer organik biasanya lebih mudah. Dalam penelitian ini ekstraksi dilakukan dengan menggunakan dapar Tris Buffer Saline TBS dan Phosphate Buffer Saline PBS dengan pH 7 untuk menjaga kestabilan struktur protein. 2.5. Metode Penetapan Kadar Protein 2.5.1. Metode Bicinchoninic Acid BCA Penelitian ini menggunakan Pierce TM BCA Protein Assay Kit. Prinsip metode ini adalah dengan mereduksi Cu²⁺ menjadi Cu⁺ oleh protein dalam medium alkalin reaksi biuret dengan sensitivitas tinggi dan deteksi kolometrik selektif dari kation tembaga Cu⁺ oleh BCA. Kation cupro yang terbentuk akan bereaksi dengan asam bicinchoninat membentuk warna ungu yang dapat dideteksi pada panjang gelombang 562 nm. Uji ini dapat mendeteksi protein antara 20-2000 µgml. Pembentukkan warna BCA sangat dipengaruhi oleh empat residu asam amino sistein atau sistin, tirosin, dan triptofan pada sekuen asam amino suatu protein Pierce, 2003. Kelebihan : metode ini lebih sensitif, lebih mudah, dan reagen lebih stabil daripada metode Lowry. deterjen nonionik dan garam penyangga tidak mengganggu reaksi. Kelemahan : warna tidak stabil dengan waktu, analis perlu hati-hati mengontrol waktu untuk membaca absorbansi. Gula pereduksi mengganggu ke tingkat yang lebih besar daripada dalam metode Lowry. konsentrasi tinggi amonium sulfat juga dapat mengganggu Nielsen S, 1994.