Pengelompokan Alga Alga 1. Deskripsi Alga

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Pembentukan ikatan peptida Pembentukan ikatan peptida terbentuk karena sifat amfoternya, maka dua molekul asam amino atau lebih dapat bersenyawa satu sama lain dengan melepaskan satu molekul air membentuk ikatan antara gugus karboksil -COOH asam amino yang satu dengan gugus amino -NH2 yang lain disebut dengan ikatan peptida. Senyawa yang dibentuk oleh 2 molekul asam amino dinamakan dipeptida, 3 molekul dinamakan tripeptida dan seterusnya sampai yang dibentuk oleh banyak molekul disebut polipeptida Poedjiadi, 1994. 2.3. Lektin 2.3.1. Pengertian Lektin Lektin adalah protein yang mengikat karbohidrat secara reversibel, menggumpalkan sel, atau endapan polisakarida dan glikoprotein. Goldstein dkk, 1980. Lektin adalah protein non imun yang tersebar luas di alam serta dapat berikatan dengan residu karbohidrat. Lektin merupakan glikoprotein asal tumbuhan dan hewan yang dapat berikatan secara spesifik dengan residu glikokonjugat pada permukaan sel Lis dan Sharon, 1993., Vorki, 1993. Semua molekul lektin memiliki dua atau lebih tempat ikatan dengan karbohidrat, oleh karenanya sangat memungkinkan lektin untuk mengaglutinasi sel darah merah dan bereaksi dengan struktur glikoprotein atau glikolipid pada keadaan fisiologi mau pun patologi Spicer dan Schulte, 1992.; Danguy et al., 1994..

2.3.2. Sejarah Lektin

Lektin pertama kali dikenal sebagai Phytoglutinins, karena ditemukan pada tanaman dan dapat menyebabkan aglutinasi pada eritrosit. Tahun selanjutnya lektin ditemukan pada kacang-kacangan dan memiliki tingkat toksisitas yang tinggi dan dapat menggumpalkan darah. Lektin dari alga pertama kali ditemukan pada tahun 1966 oleh Boyd, setelah itu banyak penelitian dilakukan pada jenis alga lain dari perairan di berbagai negara Teixeria dkk, 2012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lektin adalah protein yang reversibel mengikat karbohidrat. Lektin ada pada sebagian besar organisme hidup tapi pertama kali diidentifikasi sebagai protein tanaman yang mengaglutinasi sel darah merah manusia Van Damme, 2004.

2.3.3. Sumber-sumber Lektin

Lektin tersebar luas di alam. Berbagai macam lektin telah diisolasi dari berbagai sumber seperti pada hewan, mikroorganisme, tanaman dan alga. Lektin dari sumber yang berbeda menunjukkan sedikit kesamaan. Lektin yang berasal dari tanaman berperan dalam melindungi diri terhadap penyerang tanaman seperti mikroorganisme fitopatogenik, nematoda atau serangga hama dan juga digunakan sebagai protein untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman Vanderborre G dkk, 2011. Lektin yang berasal dari tanaman dapat digolongkan menjadi tiga kategori yaitu Morelectins, Hololectin dan Chimerolectins. Morelectins merupakan protein yang secara khusus berikatan dengan satu domain karbohidrat. Merupakan protein tunggal polipeptida yang mampu mengaglutinasi sel karena sifat monovalen mereka. Hololectins merupakan protein yang secara khusus berikatan dengan domain karbohidrat, tetapi mengandung dua domain. Chimorelectins merupakan protein fusi yang terdiri dari satu atau lebih domain ikatan karbohidrat dan berkaitan dengan aktivitas biologis Peumans WJ, 1995.

2.3.4. Karakteristik

Lektin yang berasal dari alga memiliki karakteristik unik yang berbeda dari lektin dari sumber lainnya, yaitu mempunyai bobot molekul rendah, monomerik, termostabil, spesifisitas yang kuat terhadap oligosakarida atau glikoprotein Edson HT dkk, 2012. Lektin dari alga tidak spesifik terhadap monosakarida, tetapi lebih spesifik kepada oligosakarida dan juga tidak membutuhkan kation divalen untuk aktivitasnya. Lektin dapat mengenali molekul karbohidrat atau gula secara spesifik. Lektin dari ekstrak alga cokelat Sargassum thunbergii dapat mengikat sisi gula secara spesifik seperti xylosa, laktosa, maltosa, D-mannosa, D-fructosa, D-galaktosa, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta D-glukosa, D-arabinosa, sukrosa Yi Z dkk, 2002. 2.3.5. Manfaat Lektin sangat penting terutama dalam mendeteksi, isolasi, dan karakterisasi dari glikokonjugat, terutama dari glikoprotein, untuk histokimia sel dan jaringan dan untuk pemeriksaan perubahan yang terjadi pada permukaan sel selama proses fisiologis dan patologis. Spesifisitas lektin dalam mengikat karbohidrat membuat zat bioaktif ini banyak digunakan dibidang biokimia dan biomedis. Lektin dapat mengenali gula-gula spesifik yang dapat digunakan untuk melacak probe secara umum residu gula yang terdapat pada membran permukaan sel. Lektin dapat juga digunakan pada proses purifikasi dan analisis glikoprotein, lektin melekat secara kovalen pada media penyangga seperti sepharose sehingga dapat digunakan pada pemurnian glikoprotein yang mengandung oligosakarida yang berinteraksi dengan lektin Murray RK dkk, 2009. Dalam dunia medis, lektin digunakan sebagai alat untuk penanda sel dalam mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit, serta digunakan untuk mendeteksi tumor ganas atau kanker. Mekanisme lektin dalam mendeteksi sel kanker yaitu, sel kanker dapat melakukan metastasis yaitu suatu fenomena dimana sel kanker meninggalkan jaringan asalnya, bermigrasi melalui aliran darah menuju jaringan lainnya. Hal tersebut mengakibatkan perubahan pada struktur glikoprotein dan glikokonjugat lain pada sel kanker Murray RK dkk, 2009. Lektin dapat mengidentifikasi perubahan struktur glycan dan glikokonjugat yang diekspresikan oleh sel Teixeira dkk, 2012. Dalam bidang biologi lektin berperan dalam komunikasi antarsel, fertilisasi, dan inflamasi Teixeira dkk, 2012. Saat ini telah dilaporkan bahwa lektin mempunyai aktivitas sebagai antibiotik, antivirus dan anti-HIV.

2.4. Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses penyarian senyawa-senyawa yang terdapat di dalam suatu bahan sampel dengan menggunakan cairan penyari yang sesuai dan dengan cara yang tepat. Efektivitas ekstraksi dipengaruhi oleh kondisi alamiah bahan, suhu, ukuran partikel, tekanan, jenis cairan penyari dan peralatan ekstraksi. Ekstraksi