UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kemudian dikonversikan ke dalam bentuk absorbansi. Data absorbansi yang didapat kemudian ditampilkan pada layar dengan susunan 8x12. Data ini dapat disimpan
dalam memori pada komputer Introduction to Spectrophotometry, 2012. Microplate reader mampu mengukur absorbansi 96 sumuran selama kurang dari 6 detik Thermo
Scientific Multiskan,2012. Analisis kadar protein berdasarkan atas pengukuran serapan dari zat yang di uji pada panjang gelombang maksimum tertentu.
2.7. Uji Hemaglutinasi
Uji hemaglutinasi merupakan cara untuk mendeteksi keberadaan lektin Hori K dkk, 2007. Aktivitas hemaglutinasi dilakukan dengan menentukan titer
hemaglutinasi, yaitu jumlah minimal sampel pada pengenceran tertinggi yang masih dapat mengaglutinasi darah. Aktivitas hemaglutinasi ditentukan berdasarkan
konsentrasi terkecil pengenceran tertinggi sampel yang masih menyebabkan aglutinasi pada eritrosit. Semakin besar konsentrasi sampel yang dibutuhkan yang
membuat darah teraglutinasi menunjukkan aktivitas hemaglutinasi semakin rendah, sebaliknya semakin kecil konsentrasi yang dibutuhkan untuk mengaglutinasi sel
darah maka semakin tinggi aktivitas hemaglutinasi Rahmasari, 2009.
Pengamatan uji aktivitas hemaglutinasi dilakukan secara makroskopis, uji hemaglutinasi dikatakan positif + ditandai dengan adanya karpet pada sumuran,
hasil negatif - jika RBC mengendap ke bawah membentuk titik di dasar sumuran Prseptiangga, 2012. Hemaglutinasi titer dinyatakan dengan 2
n
yang menggambarkan pengenceran dalam sumuran microplate terakhir yang menu;njukkan
aglutinasi Fitriah NM, 2013. Pada uji aktivitas hemaglutinasi digunakan :
1. Eritrosit Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Sebagian besar sel
darah terdiri atas sel darah merah eritrosit dan sebagian kecil sel darah putih leukosit. Eritrosit di bentuk dalam sumsum tulang belakang. Eritrosit
mengandung hemoglobin yang mempunyai peran penting dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan eritrosit sel darah merah kelinci sebagai tahap awal sebelum menggunakan darah manusia. Darah
kelinci lebih mudah diperoleh, darah kelinci yang digunakan diambil dari pembuluh vena marginalis kelinci. Ekstrak sampel alga yang memiliki
akivitas hemaglutinasi pada darah kelinci, kemungkinan memiliki aktivitas hemaglutinasi pada eritrosit manusia. Secara teori lektin dari alga lebih
sensitif pada darah kelinci. Menurut penelitian darah kelinci lebih cocok dalam mendeteksi lektin dari alga dibandingkan dengan darah manusia Le
DH dkk, 2012.
Setelah uji hemaglutinasi dengan eritrosit kelinci, selanjutnya dilakukan dengan menggunakan eritrosit manusia golongan A, B dan O. Darah diperoleh
dari PMI Palang Merah Indonesia sudah dalam bentuk 2 eritrosit.
Lektin bersifat spesifik terhadap karbohidrat dan glukosa pada darah, hal ini sangat penting dalam menentukan spesifisitas lektin alga pada tiap
golongan darah yang berbeda. Menurut penelitian, darah dengan perlakuan enzim tripsin dapat membuat eritrosit manusia atau kelinci menjadi lebih
sensitif . Aktivitas hemaglutinasi pada eritrosit dengan perlakuan enzim lebih tinggi dibandingkan dengan eritosit tanpa perlakuan enzim.
2. Enzim Tripsin Enzim merupakan protein yang disintesis oleh sel hidup untuk
mengkatalisis reaksi kimia spesifik yang berlangsung didalamnya, mengikat molekul substrat membentuk komplek enzim-substrat yang bersifat sementara,
yang terurai membentuk enzim bebas dan produknya Sumardjo, 2009. Enzim disebut juga katalis hayati, yaitu senyawa organik yang dihasilkan oleh
sel-sel hidup. Walaupun dalam jumlah sedikit, katalis memiliki kemampuan untuk mempercepat berlangsungnya reaksi kimiawi tanpa katalis itu sendiri
terkonsumsi atau berubah setelah reaksi selesai Sumardjo, 2009. Enzim mempunyai spesifisitas yang sangat tinggi terhadap reaksi yang dikatalisis
atau terhadap substrat. Enzim pada umumnya mengkatalisis satu macam reaksi. Enzim proteolitik hanya akan menghidrolisis suatu ikatan peptida.