Flowchart sistem Perancangan Sistem Design

Flowchart pada Gambar 3.1 menjelaskan tentang proses perhitungan metode SAW di dalam sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru. Proses perhitungan dimulai dari menentukan alternatif dan kriteria yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah calon karyawan sementara kriteria yang dimaksud berupa seleksi yang digunakan dalam proses rekrutmen karyawan baru. Penentuan alternatif berupa jumlah alternatif yang digunakan dalam perhitungan, sedangkan penentuan kriteria berupa detail kriteria yang digunakan dalam perhitungan seperti halnya penentuan tipe kriteria yang digunakan yaitu tipe benefit atau tipe cost, kemudian juga penentuan nilai bobot kriteria yang digunaknan dalam perhitungan. Setelah menentukan alternatif dan kriteria, selanjutnya dilakukan penentuan nilai rating kecocokan alternatif terhadap kriteria. Penentuan nilai rating kecocokan digunakan untuk memberikan nilai yang diterima oleh masing-masing alternatif terhadap masing-masing kriteria. Kemudian dari nilai rating kecocokan alternatif terhadap kriteria dilakukan proses normalisasi untuk selanjutnya dilakukan penentuan perankingan dengan cara menjumlahkan masing-masing nilai normalisasi alternatif yang dikalikan dengan bobot kriteria sehinggan didapat nilai preferensi V untuk setiap alternatif calon karyawan. Sementara untuk flowchart metode WP ditunjukkan pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Flowchart Algoritma Metode WP Proses flowchart metode WP pada Gambar 3.2 diawali dengan penentuan alternatif, kriteria, rating kecocokan, dan nilai bobot kriteria. Hanya saja, di dalam proses perhitungan WP dilakukan perbaikan bobot terebihan dulu sebelum dilakukannya proses perhitungan vektor S dan perhitungan vektor V sebagai penentuan perankingan alternatif calon karyawan. Perbaikan bobot dilakukan dengan cara membagi nilai bobot masing-masing kriteria terhadap total nilai bobot dari keseluruhan kriteria sehingga didapatkan total nilai bobot sama dengan 1. Setelah dilakukan perbaikan bobot dapat dilakukan proses perhitungan vektor S dengan cara mengalikan nilai rating kinerja alternatif terhadap kriteria yang teah dipangkatkan dengan nilai masing-masing bobot yang telah diperbaiki sebelumnya. Berdasarkan nilai vektor S yang didapat masing-masing alternatif calon karyawan selanjutnya dapat dilakukan perhitungan nilai vektor V untuk masing-massing alternatif calon karyawan dengan cara membagi nilai vektor S massing-masing alternatif calon karyawan dengan nilai total vektor S dari seluruh alternatif calon karyawan. Berdasarkan flowchart algoritma dari masing-masing metode SAW dan metode WP dapat dihasilkan sebuah flowchart implementasi metode SAW dan metode WP di dalam sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru yaitu flowchart yang ditunjukkan Gambar 3.3. Gambar 3.3 Flowchart Impementasi Metode SAW dan Metode WP Dari flowchart pada Gambar 3.3 dapat diketahui bahwa pada penerapan metode SAW dan metode WP di dalam sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru diawali dengan penentuan alternatif Ai, kriteria Ci dan nilai rating kecocokan serta nilai bobot untuk setiap kriteria. Kemudian didapat opsi perhitungan yang akan dilakukan dengan menggunakan metode SAW. Jika iya, proses dilanjutkan hingga penentuan nomalisasi SAW dan perhitungan nilai preferensi akhir SAW. Jika tidak, proses dilanjutkan dengan perhitungan metode WP di mana dalam proses perhitungan metode WP dilakukan perbaikan nilai bobot kriteria terlebih dahulu sebelum di tentukannya vektor S dan vektor V metode WP.

3.3.2.2 Entity Relationship Diagram ERD

Entity Relationship Diagram ERD adalah suatu model perhitungan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Selain itu ERD juga dapat dikatakan sebagai model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak Kristanto, 2008. ERD sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru dapat dilihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 ERD SPK Rekrutmen Karyawan Baru Dari ERD pada Gambar 3.4 dapat dilihat bahwa setiap entitas mempunyai relasi dengan entitas lainnya, seperti entitas alternatif_calon_karyawan yang mempunyai nilai ranking, dan entitas nilai_ranking yang membutuhkan niai rating dari kriteria.

3.3.2.3 Data Flow Diagram

Menurut Pressman 2001 Diagram aliran data atau Data Flow Diagram DFD adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Tahap awal dimulai dari pembuatan DFD level 0 atau Context Diagram, DFD level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan sistem lain. Setelah DFD level 0 adalah membuat DFD level 1 yang digunakan untuk modul-modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan atau merupakan hasil breakdown DFD level 0. Tujuan DFD adalah untuk memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasikan pada saat data bergerak melalui sistem. Berikut adalah DFD dari sistem pendukung keputusan ini. 1. DFD Level 0 DFD level 0 Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Karyawan Baru dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 DFD Level 0 SPK Rekrutmen Karyawan baru DFD level 0 atau diagram konteks diatas merepresentasikan seluruh elemen sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru sebagai proses dengan data input adalah data pengguna dan output adalah data keputusan dalam bentuk laporan yang dinyatakan oleh anak panah yang masuk dan keluar. 2. DFD Level 1 DFD level 1 Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen karyawan Baru ditunjukkan pada Gambar 3.6.