Impementasi Metode WP Pengolahan data
Pada instruksi tersebut, dapat dilihat bahwa untuk memperbaiki bobot kriteria dilakukan dengan cara membagi nilai bobot masing-masing kriteria
yang diambil dari data nilai bobot kriteria pada database dengan total nilai bobot keseluruhan kriteria. Dari hasil nilai bobot kriteria yang telah
diperbaiki tersebut yang telah tersimpan pada variabel “hasbb” selanjutnya dapat digunakan dalam proses berikutnya dari penerapan
metode WP yaitu proses penentuan nilai Vektor S dari masing-masing alternatif calon karyawan.
2. Instruksi Penentuan Vektor S
Di dalam penentuan Vektor S dilakukan dengan cara memangkatkan nilai alternatif dengan nilai bobot kriteria yang telah dilakukan perbaikan
sebelumnya. Kemudian hasil dari perpangkatan nilai alternatif dengan bobot kriteria dijumlahkan hingga didapat nilai Vektor S untuk masing-
masing alternatif. Kode instruksi penentuan vektor S dalam sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru ditunjukkan Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Kode Instruksi Perhitungan Nilai Vektor S
iftipe==benefit{ echo nor = powrowr[nilai_rangking],bobot;
} else{ echo nor = powrowr[nilai_rangking],-bobot;
} pro-ia = a;
pro-ik = b; pro-nn4 = nor;
pro-normalisasi1; ?td?php}?
td ?php
stmthasil = pro-readHasil1a; hasil = stmthasil-fetchPDO::FETCH_ASSOC;
echo number_formathasil[bbn],5;
Dari Gambar 4.12 di atas dapat diketahui bahwa dalam melakukan perpangkatan nilai alternatif, sebelumnya perlu diketahui jenis dari kriteria
yang digunakan. Perpangkatan dari nilai alternatif dilakukan dengan nilai bobot kriteria bernilai positif untuk jenis kriteria benefit dan perpangkatan
nilai alternatif dilakukan dengan nilai bobot kriteria bernilai negatif untuk kriteria berjenis cost. Kemudian hasil dari perpangkatan nilai alternatif
tersebut disimpan pada variabel “nor” untuk selanjutnya dijumlahkan dalam fungsi “readHasil1 a” sehingga didapatkan nilai Vektor S dari
masing- masing alternatif yang tersimpan pada variabel “hasil[bbn]”
kemudian nilai Vektor S tersebut digunakan dalam penentuan nilai Vektor V dari masing-masing alternatif calon karyawan.
3. Instruksi Penentuan Vektor V
Dari nilai Vektor yang telah didapatkan pada proses sebelumnya dapat digunakan dalam penentuan nilai Vektor V untuk masing-masing alternatif
calon karyawan. Hal ini seperti yang ditunjukkan Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Kode Instruksi Perhitungan Nilai Vektor V Gambar 4.13 tersebut menjelaskan bahwa dalam perhitungannya Vektor V
menggunakan nilai Vektor S dari masing-masing alternatif yang tersimpan pada variabel “hasil[bbn]” dibagi dengan total keseluruhan nilai Vektor
S yang tersimpan pada variabel “hasil[bbn]” sehingga didapatkan nilai
?php stmtmax = pro-readMax;
maxnr = stmtmax-fetchPDO::FETCH_ASSOC; echo number_formathasil[bbn]maxnr[mnr1],5;
pro-has2 = hasil[bbn]maxnr[mnr1]; pro-hasil2;
?
Vektor V untuk masing-masing alternatif calon karyawan. Hal ini sesuai dengan persamaan perhitungan penentuan nilai Vektor V dari metode WP.