Gambar 4.10 Kode Instruksi Perhitungan Nilai Preferensi V Proses penentuan nilai V pada Gambar 4.10 ditentukan dari fungsi
readHasila yaitu fungsi yang memuat hasil penjumlahan dari bobot yang
dikalikan dengan nilai hasil normalisasi sebelumnya, seperti yang diuraikan persamaan dalam menentukan nilai V pada metode SAW. Dari instruksi
persamaan nilai V di atas didapat nilai preferensi dari masing-masing alternatif calon karyawan sehingga dapat diambil keputusan dari nilai-nilai
preferensi tersebut.
4.1.3.2 Impementasi Metode WP
Penerapan metode WP di dalam sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru dilakukan dengan cara memperbaiki nilai bobot kriteria terlebih
dulu agar total bobot kriteria sama dengan satu. Kemudian setelah perbaikan bobot dilakukan tahap selanjutnya dari penerapan metode WP yaitu dengan menentukan
vektor masing-masing alternatif yang dilakukan dengan cara mengalikan nilai hasil pembobotan dari masing-masing nilai rating kinerja altertatif terhadap
pro-ia = a; pro-ik = b;
pro-nn22 = nor; pro-nn33 = bobotnor;
pro-normalisasi;
? td
?php }
? td
?php
stmthasil = pro-readHasila; hasil = stmthasil-fetchPDO::FETCH_ASSOC;
echo number_formathasil[bbns],5; pro-ia = a;
pro-has = hasil[bbns]; pro-hasil;
?
masing-masing kriteria di mana nilai bobot pangkat bernilai positif untuk kriteria keuntungan dan pangkat bobot bernilai negatif untuk kriteria kerugian. Berdasarkan
nilai vektor yang diperoleh dapat ditentukan nilai Vektor V dari masing-masing alternatif dengan cara dilakukan pembagian nilai vektor S masing-masing alternatif
dengan total jumlah nilai vektor S dari seluruh alternatif. Adapun instruksi perhitungan metode WP di dalam sistem pendukung keputusan rekrutmen
karyawan baru dapat dilihat pada Lampiran 7. Dari kode instruksi perhitungan metode WP di dalam sistem pendukung
keputusan dapat diketahui persamaan perhitungan metode WP pada masing-masing proses di dalam sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru yaitu
berupa instruksi perbaikan bobot, instruksi penentuan vektor S, dan instruksi penentuan vektor V. Adapun instruksi proses-proses perhitungan metode WP yaitu
sebagai berikut. 1.
Instruksi Perbaikan Bobot Seperti yang dijelaskan sebelumnya, langkah awal dalam penerapan
perhitungan metode WP yaitu memperbaiki bobot kriteria yang sebelumnya telah ditentukan. Kode instruksi perbaikan bobot kriteria
ditunjukkan pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Kode Instruksi Perbaikan Bobot
td style=vertical-align:middle; ?php echo row[bobot_kriteria] ?td
td style=vertical-align:middle; ?php
hasbb = row[bobot_kriteria]pro-hs; pro-insert2hasbb,row[id_kriteria];
echo hasbb;
?
Pada instruksi tersebut, dapat dilihat bahwa untuk memperbaiki bobot kriteria dilakukan dengan cara membagi nilai bobot masing-masing kriteria
yang diambil dari data nilai bobot kriteria pada database dengan total nilai bobot keseluruhan kriteria. Dari hasil nilai bobot kriteria yang telah
diperbaiki tersebut yang telah tersimpan pada variabel “hasbb” selanjutnya dapat digunakan dalam proses berikutnya dari penerapan
metode WP yaitu proses penentuan nilai Vektor S dari masing-masing alternatif calon karyawan.
2. Instruksi Penentuan Vektor S
Di dalam penentuan Vektor S dilakukan dengan cara memangkatkan nilai alternatif dengan nilai bobot kriteria yang telah dilakukan perbaikan
sebelumnya. Kemudian hasil dari perpangkatan nilai alternatif dengan bobot kriteria dijumlahkan hingga didapat nilai Vektor S untuk masing-
masing alternatif. Kode instruksi penentuan vektor S dalam sistem pendukung keputusan rekrutmen karyawan baru ditunjukkan Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Kode Instruksi Perhitungan Nilai Vektor S
iftipe==benefit{ echo nor = powrowr[nilai_rangking],bobot;
} else{ echo nor = powrowr[nilai_rangking],-bobot;
} pro-ia = a;
pro-ik = b; pro-nn4 = nor;
pro-normalisasi1; ?td?php}?
td ?php
stmthasil = pro-readHasil1a; hasil = stmthasil-fetchPDO::FETCH_ASSOC;
echo number_formathasil[bbn],5;