� = [ . . .
. ] � = [ .
. . ]
� = [ . ]
Hingga seterusnya sampai data alternatif ke-55, di mana keseluruhan hasil nilai rating kinerja ternormalisasi untuk keseluruhan alternatif calon
karyawan disajikan pada Lampiran 2. Dari nilai rating kinerja alternatif calon karyawan yang telah ternormalisasi
tersebut dilakukan proses perhitungan nilai preferensi untuk masing-
masing alternatif calon karyawan. 2.
Perhitungan nilai preferensi Berdasarkan normalisasi yang telah dilakukan sebelumnya, nilai hasil
normalisasi digunakan dalam proses perhitungan nilai preferensi sesuai dengan persamaan berikut.
= ∑
� =
Di mana : = Nilai preferensi untuk setiap alternatif calon karyawan
= Nilai bobot dari setiap kriteria = Nilai rating kinerja ternormalisasi
Sehingga berdasarkan persamaan tersebut didapatkan hasil nilai preferensi berikut.
= .
+ .
+ .
+ x . = . + . + . +
=
= .
+ .
+ .
+ x = . + . + . +
= . =
. +
+ + x
= . + + + = .
Perhitungan nilai preferensi dilakukan seterusnya hingga data nilai
alternatif ke-55 sehingga didapatkan keseluruhan nilai preferensi yang
disajikan pada Lampiran 3. Dari nilai preferensi yang diperoleh masing-masing alternatif calon
karyawan tersebut, dapat diketahui urutan alternatif calon karyawan terbaik di mana posisi pertama alternatif calon karyawan terbaik dimiliki oleh
alternatif � dengan nilai preferensi 9.5.
4.1.2.2 Perhitungan metode WP
Di dalam perhitungan metode WP sebelumnya dilakukan perbaikan bobot terhadap nilai bobot kriteria yang telah ditentukan. Adapun persamaan yang
digunakan di dalam perbaikan bobot yaitu : = ∑
Di mana nilai bobot perbaikan dari setiap kriteria diperoleh dari pembagian nilai bobot awal setiap kriteria dengan total jumlah nilai seluruh kriteria.
Sehingga dengan persamaan tersebut didapatkan nilai bobot yang telah diperbaiki yaitu :
= + + + = = .
= + + + = = .
= + + + = = .
= + + + = = . Dari nilai bobot perbaikan di atas selanjutnya dapat diterapkan dalam proses
perhitungan metode WP berikutnya. 1.
Penentuan Nilai Vektor Di dalam penentuan nilai vektor dilakukan dengan persamaan berikut,
= ∏
� =
; dengan i = , , … , m
Keterangan : = Nilai vektor
= Nilai alternatif terhadap kriteria = Pangkat bobot bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan
bernilai negatif untuk atribut biaya di mana dalam persamaan tersebut dijelaskan bahwa untuk menghitung nilai
vektor yaitu dengan cara menjumlahkan hasil perkalian dari nilai rating alternatif yang telah dipangkatkan dengan nilai bobot perbaikan
sebelumnya. Berikut adalah perhitungan nilai vektor . =
. .
. .
= . =
. .
. .
= . =
. .
. .
= . Perhitungan nilai vektor
di atas dilakukan seterusnya hingga data alternatif ke-55 sehingga diperoleh keseluruhan nilai vektor yang dapat
dilihat pada Lampiran . Dari nilai vektor yang telah didapatkan oleh masing-masing alternatif calon karyawan tersebut selanjutnya dilakukan
perhitungan nilai vektor sebagai proses perhitungan terakhir dari metode WP.
2. Penentuan Nilai Vektor
Perhitungan nilai vektor dilakukan dengan menggunakan persamaan
berikut, =
∏
� =
∏
∗ �
=
Keterangan : = Nilai preferensi alternatif calon karyawan
= Nilai alternatif karyawan terhadap kriteria = Nilai bobot kriteria
di mana di dalam persamaan tersebut digunakan nilai-nilai vektor yang didapatkan pada proses perhitungan metode WP sebelumnya. Adapun hasil
dari perhitungan nilai vektor yaitu sebagai berikut. =
. .
+ . + .
+ + . =
. .
= . =
. .
+ . + .
+ + . =
. .