19
selain bully dan korban yang ikut menyaksikan perilaku bullying di tempat kerja Johnson Johnson, 2007.
Australian Public Service Commision 2009 mengemukakan bahwa seorang bully dapat melakukan perilaku bullying baik secara
sengaja, maupun tidak sengaja tetap dengan tujuan untuk mengintimidasi dan menyebabkan distress dan dampak negatif lain bagi pekerja. Selain
itu, perilaku bullying dapat berupa: a. Perilaku bullying secara langsung, yaitu perilaku seperti mengejek,
menggunakan kekerasan fisik, menggunakan kata-kata yang kasar, intimidasi, berkomentar yang pedas mengenai penampilan seseorang,
maupun menyebarkan gosip mengenai seorang pekerja. b. Perilaku bullying secara tidak langsung, yaitu perilaku seperti
menumpuk pekerjaan untuk dikerjakan seorang pekerja, memberi tugas yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, memberikan tugas di
luar kemampuan pekerja, perlakuan yang tidak adil, mengucilkan pekerja, serta tidak merespon pendapat dari pekerja tersebut.
3. Jenis-Jenis Bullying di Tempat Kerja
Peyton 2003 mengemukakan dua tipe bullying yaitu: gross and obvious behavior dan subtle variety. Perilaku bullying yang termasuk
dalam tipe gross and obvious behavior adalah merendahkan dan menjatuhkan pekerja lain, mengubah deadline kerja, memanfaatkan
informasi personal mengenai pekerja, mengisolasi dan mengintimidasi
Universitas Sumatera Utara
20
pekerja lain, sarkasme, membuat joke atau humor yang tidak pantas mengenai pekerja, berpura-pura dan sengaja menciptakan kondisi yang
berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja, pelecehan seksual, pelecehan dengan menggunakan media elektronik, mengganggu privasi pekerja, serta
merusak reputasi profesional seorang pekerja. Sedangkan yang termasuk subtle variety behavior adalah membuat jadwal palsu, menggunakan
kebijakan instansiorganisasi untuk menyembunyikan perilaku yang tidak pantas, menyalahkan orang lain atas sesuatu yang tidak tanggung jawab
mereka, kontrol berlebih, sikap tidak adil, serta menyebarkan gosip Peyton, 2003.
Daniel 2009 secara spesifik meyebutkan beberapa tipe perilaku bullying di tempat kerja, yaitu:
a. Kekerasan verbal: membentak, menyumpahi, menggunakan kata-kata kasar dan tidak sopan.
b. Perilaku kasar: mempermalukan, mengancam baik secara publik ataupun personal, pengarahan kerja yang tidak pantas, menyerang, dan
intimidasi. c. Kekerasan yang berhubungan dengan otoritas pekerja: evaluasi yang
berlebihan dan tidak sesuai tentang pekerja, menolak kemajuan pekerja, mencuri credit pekerja, dan bertindak sewenang-wenang.
d. Berhubungan dengan performa kerja seperti: sabotase, mencari-cari kesalahan, dan merendahkan seorang pekerja.
e. Merusak hubungan seorang pekerja dengan atasan dan pekerja lainnya.
Universitas Sumatera Utara
21
4. Dimensi Bullying di Tempat Kerja
Dimensi bullying di tempat kerja terfokus pada tiga hal Einarsen, Hoel, Notelaers, 2009 yaitu:
a. Work-related acts: dimensi bullying yang berfokus pada perilaku
negatif terkait pekerjaan, yang mana perilaku ini menyulitkan individu dalam mengerjakan tugasnya, seperti: mengawasi pekerja secara
berlebihan, atau sengaja tidak memberikan informasi yang berhubungan dengan pekerjaan.
b. Personal related acts: dimensi ini fokus pada hal-hal yang
berhubungan dengan target, seperti menyebarkan gosip, dan penghinaan terhadap seorang pekerja.
c. Physical intimidation: dimensi ini menggambarkan hal-hal yang
berkaitan dengan intimidasi fisik, seperti mendorong, mengganggu area personal pekerja, finger pointing, dan segala bentuk kekerasan
fisik.
5. Dampak Perilaku Bullying di Tempat Kerja