29
baik kualitas kehidupan kerja yang dirasakan pekerja. Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala, maka semakin rendah kualitas kehidupan kerja
seorang pekerja.
2. Bullying di Tempat Kerja Bullying di tempat kerja didefinisikan sebagai perilaku negatif
yang diterima oleh pekerja yang berdampak pada keamanan dan kesehatan, serta mempengaruhi pekerja dalam mengerjakan tugasnya.
Dalam penelitian ini, bullying di tempat kerja akan diukur dengan menggunakan skala bullying di tempat kerja yang diadaptasi dari Negative
Acts Questionnaire Revised NAQ-R oleh Einarsen, Hoel, dan Notelaers 2009. Negative Acts Questionaire-Revised NAQ-R terdiri dari tiga
dimensi yang akan dilihat intensitasnya, yaitu bullying yang berhubungan dengan pekerjaan work-related, bullying yang berhubungan dengan area
personal personal, dan physical intimidation. Semakin sering pekerja merasakan perilaku bullying, maka semakin tinggi pula intensitas bullying
yang ada. Sebaliknya, semakin pekerja tidak merasakan perilaku bullying, maka intensitas bullying pada seorang pekerja juga semakin rendah.
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan sekelompok subjek yang hendak dikenai
generalisasi hasil penelitian Azwar, 2001. Populasi yang akan diteliti
Universitas Sumatera Utara
30
dalam penelitian ini adalah polisi yang bekerja di Polres Tapanuli Utara. Adapun jumlah polisi yang terdaftar di Polres Tapanuli Utara sebanyak
428 personil. Oleh karena peneliti memiliki keterbatasan dalam mengambil keseluruhan data dari populasi, maka peneliti hanya meneliti
sebagian polisi sebagai subjek penelitian yang dapat mewakili seluruh populasi.
Sementara itu, sampel merupakan bagian terkecil dari keseluruhan populasi yang melaluinya akan dilihat bagaimana gambaran populasi
secara keseluruhan Walliman, 2011. Dalam penelitian kuantitatif, jika sampel dipilih secara hati-hati dan sesuai dengan prosedur penelitian,
maka akan sangat mungkin bagi peneliti untuk melakukan generalisasi pada populasi yang sudah ditetapkan Dawson, 2002. Oleh sebab itu,
peneliti menetapkan karakteristik sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Pria dan wanita yang berprofesi sebagai polisi. b. Telah bekerja lebih dari 6 bulan di instansi kepolisian tersebut.
2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik non-randomnon-probability sampling karena tidak semua sampel memiliki kesempatan yang sama dan tidak dipilih secara random Myers
Hansen, 2005. Sedangkan metode yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu teknik sampling yang memungkinkan peneliti mengambil
Universitas Sumatera Utara
31
data dari subjek manapun selama subjek tersebut memenuhi kriteria subjek yang telah ditetapkan dalam penelitian ini Azwar, 2010.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan menggunakan skala. Penggunaan skala ditujukan
untuk mengungkap sebuah atribut psikologi tertentu melalui respon terhadap pernyataan-pernyataan yang dibuat Azwar, 2013. Dalam penelitian ini,
skala yang akan digunakan adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang menyediakan respon yang sifatnya kontinum, yaitu dari negatif hingga
positif, seperti sangat setuju hingga sangat tidak setuju Bhattacherjee, 2012. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala psikologi, yaitu
skala Kualitas Kehidupan Kerja dan skala bullying di tempat kerja yang diadaptasi dari Negative Acts Questionnaire Revised.
1. Skala Kualitas Kehidupan Kerja
Skala kualitas kehidupan kerja disusun berdasarkan delapan aspek kualitas kehidupan kerja oleh Walton 1975. Aspek-aspek tersebut
diantaranya: imbalan yang adil dan mencukupi, kesehatan dan keselamatan tempat kerja, peluang untuk mengembangkan kemampuan
individu, adanya jaminan untuk berkembang, adanya integrasi sosial di dalam organisasi, perlembagaan di dalam organisasi, keseimbangan antara
pekerjaan dengan kehidupan pekerja dan tanggung jawab sosial organisasi. Dalam skala ini terdapat lima respon mulai dari sangat setuju hingga
Universitas Sumatera Utara
32
sangat tidak setuju. Respon dapat diberikan dalam bentuk angka yang berada pada satu garis kontinum, yaitu angka 5 untuk respon sangat
setuju, 4 untuk respon setuju, 3 untuk respon netral, 2 untuk respon tidak setuju, dan angka 1 untuk respon sangat tidak setuju.
Tabel 1. Blue Print Skala Kualitas Kehidupan Kerja
No Aspek Nomor aitem
favourable Nomor
aitem unfavourable
1. Imbalan yang adil dan
mencukupi 21, 33, 51, 57
2, 13, 25, 53
2. Kesehatan
dan keselamatan tempat kerja
39, 46, 55, 59 4, 9, 26, 47
3. Peluang
untuk mengembangkan
kemampuan individu 34, 48, 54, 58
10, 27, 41, 49,
4. Adanya jaminan untuk
berkembang 20, 38, 42, 64
5, 16, 28, 56
5. Adanya integrasi sosial di
dalam organisasi 17, 37, 45, 59
3, 12, 29, 44
6. Perlembagaan di dalam
organisasi 18, 40, 43, 61
6, 11, 30, 50
7 Keseimbangan
antara pekerjaan
dengan kehidupan pekerja
23, 36, 52, 63 8, 15, 19, 31
8 Tanggung jawab sosial
organisasi 1, 24, 35, 62
7, 14, 22, 32
Total 32
32
Universitas Sumatera Utara
33
2. Skala Bullying di tempat kerja Bullying di tempat kerja akan diukur dengan menggunakan skala
bullying di tempat kerja yaitu Negative Acts Questionnaire Revised NAQ-R. Alat ukur ini awalnya berbahasa Norwegia dan telah direvisi
serta diterjemahkan dalam Bahasa Inggris berjumlah 29 aitem Einarsen Hoel, 2001; Daniels, 2005. Alat ukur NAQ-R ini terus dikembangkan
agar menjadi alat ukur yang valid dan reliabel untuk mengukur bullying di tempat kerja pada berbagai negara yang berbeda Einarsen, Hoel
Notelaers, 2009; Tambur Vadi, 2009; Giorgi, Arenas, Perez, 2011. Pada penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengukur bullying
diadaptasi dari NAQR yang telah dikembangkan oleh Einarsen, Hoel, dan Notelaers 2009 sebanyak 22 aitem, serta ditambah 14 aitem yang disusun
berdasarkan karakteristik dimensi bullying di tempat kerja. Blue print skala bullying di tempat kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Blue Print Skala Bullying di Tempat Kerja
No. Kategori Nomor aitem
1. Work-Related favourable
1, 3, 4, 5, 13, 16, 17, 27, 32, 33, 35, 36
2. Personal-Related favourable
2, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 18, 19, 21, 28, 30
3. Physical Intimidation favourable
6, 8, 15, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 31, 34
Total aitem 36
Universitas Sumatera Utara
34
Pada skala ini terdapat tiga dimensi yang akan dilihat intensitasnya. Dimensi pertama yaitu work-related bullying, yaitu bullying yang
berhubungan dengan pekerjaan. Dimensi kedua yaitu personal-related bullying, yaitu bullying yang berhubungan dengan area personal pekerja.
Dan yang
ketiga physical
intimidation, yaitu
dimensi yang
menggambarkan perilaku bullying yang berhubungan dengan intimidasi secara fisik.
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas Alat ukur Untuk mengetahui apakah alat ukur mampu menghasilkan data
yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu proses pengujian validitas atau validasi Azwar, 2013. Secara umum, validitas
merupakan kebenaran dari ukuran, dan ukuran yang valid adalah ukuran yang mengukur apa yang diklaim ingin diukurnya Shaughnessy,
Zechmeister, Zechmeister, 2012. Adapun jenis validitas digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi. Validitas ini merupakan validitas yang tidak didapatkan melalui perhitungan secara statistika, melainkan melalui analisis logika
Azwar, 2013. Oleh sebab itu, validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini diuji berdasarkan pendapat dari para ahli professional
judgement.
Universitas Sumatera Utara
35
2. Uji Daya Beda Aitem Daya beda aitem digunakan untuk melihat apakah aitem yang
digunakan mampu membedakan individu yang memiliki atribut yang diukur dan individu yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pada
penelitian ini akan digunakan teknik korelasi Pearson Product Moment untuk menghitung koefisien korelasi distribusi skor aitem dengan
distribusi skor skala. Semakin tinggi korelasinya, semakin tinggi daya bedanya.
3. Reliabilitas Alat Ukur Selain validitas, ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah
reliabel, yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran yang kecil Azwar, 2013. Menurut Dawson 2002,
reliabilitas mengacu pada pengukuran yang stabil dan konsisten, rendahnya eror dan bias, baik yang berasal dari responden maupun dari
peneliti. Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas pada alat ukur
dilakukan dengan penghitungan atau komputasi.
Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat koefisien alpha cronbach c
ronbach’s alpha coeffecient, yaitu koefisien yang melihat sejauh mana aitem-aitem dalam suatu kelompok
aspek saling berhubungan atau konsistensi internal. Koefisien konsistensi yang mencapai angka 0,9 memperlihatkan reliabilitas alat ukur yang
digunakan cukup memuaskan Azwar, 2010.
Universitas Sumatera Utara
36
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan Penelitian Adapun yang dilakukan pada tahap persiapan penelitian adalah:
a. Konstruksi Alat Ukur Peneliti menyusun alat ukur berupa skala
kualitas kehidupan kerja, dan skala untuk mengukur bullying. Skala dibuat berbentuk booklet dengan
memakai kertas A4. Setiap pernyataan memiliki 5 alternatif jawaban. b. Permohonan Izin
Peneliti mengurus surat permohonan izin kepada Fakultas Psikologi USU untuk mengambil data di instansi yang dituju untuk mengambil
data. c. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat validitas dan reabilitas skala kualitas kehidupan kerja dan skala bullying yang telah disusun.
d. Revisi Alat Ukur Hasil dari uji coba yang didapat terkait validitas dan reliabilitas skala
kualitas kehidupan kerja dan skala bullying menjadi acuan untuk mendapatkan aitem-aitem yang valid dan reliabel.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Pada tahap ini, peneliti mengambil data penelitian yang sesungguhnya di
instansi atau organisasi yang ditetapkan. Skala yang menjadi alat ukur diberikan pada setiap pekerja dalam instansi tersebut dengan menjelaskan
Universitas Sumatera Utara
37
terlebih dahulu tujuan dari pengambilan data tersebut. Setelah pengisian data, peneliti memberikan reward sebagai wujud apresiasi peneliti kepada
pekerja yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.
3. Tahap Pengolahan Data Setelah data diperoleh, peneliti akan melakukan pengolahan dan
komputasi data dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 for windows.
G. Metode Analisis Data
Dalam penelitan ini, data dianalisis dengan menggunakan metode analisis data inferensial. Tujuan dari penggunaan teknik inferensial ini adalah
untuk membentuk data berdasarkan kesimpulan yang didapat dari populasi, yaitu untuk melihat karakteristik sampel, kemudian menyimpulkan bahwa
populasi memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti Kothari, 2004. Teknik inferensial yang akan digunakan adalah statistika
parametrik dengan teknik analisis regresi sederhana. Model analisis regresi sederhana adalah teknik untuk melihat secara statistik hubungan antara
variabel, serta melihat dampak yang ditimbulkan satu variabel terhadap variabel lainnya Kothari, 2004. Model ini digunakan karena dalam penelitian
ini hanya terdapat dua variabel. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
komputer yang memiliki program SPSS 17.0 for windows dan Microsoft
Universitas Sumatera Utara
38
Office Excel 2003. Sebelum menganalisis data perlu dilakukan uji asumsi terlebih dahulu. Uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas
Untuk melihat apakah data sampel berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal dilakukan uji normalitas. Dalam penelitian ini, uji
normalitas dilakukan melalui Test of Normality dengan tekknik Q-Q Plots. Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika sebaran titik
pada tampilan grafik Q-Q Plots berada pada satu garis lurus.
2. Uji Linearitas
Test for Linearity yang terdapat program SPSS digunakan untuk melihat apakah kedua variabel yang diteliti dalam penelitian ini memiliki
hubungan yang linear. Kedua variabel yakni kualitas kehidupan kerja dan bullying di tempat kerja dikatakan linear jika nilai signifikansi yang
dihasilkan lebih kecil dari 0,05.
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Setelah alat ukur disusun, maka yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan uji coba p ad a alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan skor jawaban responden, yang mana melalui analisis kuantitatif terhadap skor tersebut akan ditemukan aitem yang
memenuhi persyaratan psikometrik untuk disertakan sebagai bagian dari skala
Universitas Sumatera Utara
39
Azwar, 2013. Formula yang digunakan adalah product-moment Pearson melalui program SPSS, yang mana akan muncul hasil output salah satunya
tampilan item-total statistic. Pada tabel tersebut, di kolom corrected item total correlation akan didapati koefisien korelasi setiap aitem, yang mana aitem
dengan nilai korelasi dibawah 0,3 akan dihapus karena daya bedanya dianggap tidak memuaskan Azwar, 2013. Uji coba alat ukur dalam penelitian ini
dilakukan pada subjek sebanyak 80 orang yang memiliki kesamaan karakteristik dengan subjek yang diinginkan.
1. Hasil Uji Coba Pada Skala Kualitas Kehidupan Kerja Jumlah aitem yang diujicobakan di dalam skala kualitas kehidupan kerja
sebanyak 64 aitem. Berdasarkan hasil analisis aitem maka diperoleh 51 aitem yang memiliki nilai diskriminasi aitem di atas 0,3 dan 13 aitem
yang gugur. Melalui analisis statatistik ditemukan nilai diskriminasi aitem berg
erak dari 0,309 hingga 0,710 dan α = 0,938, artinya skala kualitas kehidupan kerja dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang sangat
memuaskan yaitu sebesar 0,938. Distribusi aitem pada skala kualitas kehidupan kerja dapat dilihat pada tabel 3.
2. Hasil Uji Coba Pada Skala Bullying di Tempat Kerja Dalam skala bullying di tempat kerja terdapat 36 aitem. Berdasarkan hasil
analisis statistik untuk skala ini diperoleh nilai diskriminasi aitem bergerak dari 0,423 hingga 0,834, sehingga tidak ada aitem yang perlu dibuang.
Hasil analisis statistik juga menunjukkan koefisien α sebesar 0,971, artinya
Universitas Sumatera Utara
40
skala ini juga memiliki reliabilitas yang sangat baik. Distribusi aitem pada skala ini dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Kualitas Kehidupan Kerja Setelah Uji Coba No
Aspek Nomor aitem
favourable Nomor aitem
unfavourable Total
Bobot
1. Imbalan yang adil
dan mencukupi 21, 33, 51, 57
2, 25, 53 7
13,72
2. Kesehatan
dan keselamatan tempat
kerja 46, 55, 59
9, 26, 47 6
11,76
3. Peluang
untuk mengembangkan
kemampuan individu
48, 54, 58 27
4 7,84
4. Adanya
jaminan untuk berkembang
20, 38, 42, 64 5, 16, 28, 56
8 15,68
5. Adanya
integrasi sosial
di dalam
organisasi 45, 59
3, 12, 29, 44 6
11,76
6. Perlembagaan
di dalam organisasi
18, 40, 43, 61 6, 11, 30, 50
8 15,68
7 Keseimbangan
antara pekerjaan
dengan kehidupan pekerja
36, 52, 63 8, 15, 19, 31
7 13,72
8 Tanggung
jawab sosial organisasi
24, 35, 62 7, 32
5 9,8
Total 26
25 51
100
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Bullying di Tempat Kerja Setelah Uji Coba
No. Kategori Nomor aitem
Total Bobot
1. Work-Related
favourable 1, 3, 4, 5, 13, 16, 17, 27,
32, 33, 35, 36 12
33,33
2. Personal-Related
favourable 2, 7, 9, 10, 11, 12, 14,
18, 19, 21, 28, 30 12
33,33
3. Physical
Intimidation favourable
6, 8, 15, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 31, 34
12 33,33
Total aitem 36
36 100
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN