Manfaat Teoritis: Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja

7 tempat kerja dan kualitas kehidupan kerja menjadi acuan bagi peneliti untuk menguji secara empirik bagaimana pengaruh bullying di tempat kerja terhadap kualitas kehidupan kerja.

B. Rumusan Masalah

Apakah bullying di tempat kerja berpengaruh terhadap kualitas kehidupan kerja?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bullying di tempat kerja terhadap kualitas kehidupan kerja.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yaitu sebagai wacana dalam ilmu psikologi, secara khusus di bidang Psikologi Industri dan Organisasi. 2. Manfaat Praktis: Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi data empiris berkaitan dengan tingkat bullying di tempat kerja, dan kualitas kehidupan kerja sehingga dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya, serta memberi pemahaman mengenai dampak bullying di tempat kerja terhadap kualitas kehidupan kerja. Universitas Sumatera Utara 8

3. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: 1. BAB I - Pendahuluan Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. 2. BAB II - Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi penjelasan mengenai teori dan dinamika kedua variabel dalam penelitian yang menjadi acuan dalam menjawab permasalahan penelitian. Pada bab ini juga dicantumkan apa yang menjadi hipotesis dalam penelitan. 3. BAB III - Metode Penelitian Bab ini memaparkan penjelasan mengenai variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, populasi dan sampel target penelitian, karakteristik subjek, teknik sampling, prosedur dan pelaksanaan penelitian, pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur, metode analisis data yang digunakan, serta data hasil uji coba alat ukur. 4. BAB IV - Hasil Dan Pembahasan Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum dan karakteristik dari subjek penelitian, analisis penelitian, serta interpretasi dari hasil penelitian yang didapatkan dengan menggunakan analisis statistik melalui program SPSS versi 17.0 for windows. Selain itu, pada bab ini juga akan disertakan pembahasan mengenai hasil yang ditemukan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 9 5. BAB V - Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah disusun berdasarkan analisis dan interpretasi data, serta dilengkapi dengan saran- saran bagi instansi dan bagi peneliti lain berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kualitas Kehidupan Kerja

1. Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja

Robbins 1989 menjelaskan konsep teoritik dari kualitas kehidupan kerja, yaitu sebuah proses yang melibatkan respon instansi atau organisasi terhadap kebutuhan pekerja melalui pengembangan sebuah mekanisme yang melibatkan mereka dalam berbagi dan pengambilan keputusan berkaitan dengan kehidupan pekerjaan mereka. Menurut Sirgy et al 2001 kualitas kehidupan kerja mengarah pada dampak yang ditimbulkan pekerjaan terhadap kepuasan setiap pekerja, baik kepuasan kehidupan kerja job satisfaction, maupun kepuasan yang tidak berhubungan dengan kehidupan pekerjaan, bahkan kepuasan hidup secara keseluruhan. Cascio 2003 menjelaskan konsep kualitas kehidupan kerja sebagai sebuah persepsi akan perwujudan serangkaian kondisi dan praktek yang disediakan oleh instansiorganisasi secara objektif seperti promosi, keterlibatan pekerja, kondisi kerja, dan pengawasan yang demokratis pada setiap pekerja. Bowditch, Buono 2005 menambahkan bahwa kualitas kehidupan kerja merupakan suatu konsep yang berfokus pada kesehatan Universitas Sumatera Utara 11 dan kesejahteraan pekerja, serta upaya untuk meningkatkan kualitas pengalaman kerja pada setiap pekerja. Sementara itu, Hart, Ribbing, Abrahamsson 2005 mengatakan bahwa kualitas kehidupan kerja menggambarkan kesempatan pekerja untuk belajar, berinovasi, dan mengembangkan potensi kreatif sejalan dengan perkembangan sebuah instansi atau organisasi, yang tidak hanya melibatkan kondisi tempat kerja, melainkan juga relasi antara setiap pekerja dan faktor eksternal lainnya. Di sisi lain, Ballou Godwin 2007 menjelaskan lebih spesifik bahwa kualitas kehidupan kerja adalah standar yang berhubungan erat dengan segala hal yang mempengaruhi kesejahteraan pekerja selama mereka bekerja, seperti: gaji, fasilitas, potensi untuk pengembangan karir, serta keseimbangan antara kehidupan pekerja di tempat kerja dan kehidupan pekerja di luar pekerjaan. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas kehidupan kerja merupakan sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara pekerja dengan tempat kerjanya, yang melibatkan persepsi pekerja terhadap pekerjaan, standar, dan hal-hal lain yang disediakan perusahaan yang mempengaruhi kesehatan, kesejahteraan, kepuasan kerja, dan kesempatan pekerja untuk belajar, berinovasi dan mengembangkan potensi mereka. Universitas Sumatera Utara 12

2. Aspek-Aspek Kualitas Kehidupan Kerja