Komet Asteroid Susunan Tata Surya

Ilmu Pengetahuan Alam untuk SDMI Kelas VI 160 Kegiatan 1

A. Alat dan Bahan

1. Krayon atau pensil warna 5. Dua lembar kertas atau kartu indeks 2. Penggaris 6. Tanah liat bentuk bulatan kecil dua butir 3. Klip kertas 7. Tanah liat untuk membuat planet tiruan 4. Busur 8. Pensil

B. Cara Kerja

1. Pertama-tama, ayo buatlah planet tiruan bumi dengan membuat bulatan dari tanah liat sebesar buah kenari. Selanjutnya, bentuklah agar pensil bisa masuk ke dalam bulatan tanah tersebut. 2. Coba, kalian selipkan klip kertas ke tanah liat di sebuah titik di atas garis equator. Klip kertas mewakili seorang pengamat di belahan bumi bagian Utara. 3. Sekarang, gunakan krayon untuk menggambar simbol Matahari pada salah satu kartu indeks. 4. Ayo, tuliskan kata ‘Barat’ pada sisi Matahari sebelah kanan dan kata ‘Timur’ di sisi kiri Matahari dengan mengunakan pensil. 5. Cobalah menggambar bintang-bintang pada kartu indeks yang lain. 6. Setelah itu, tegakkan kedua kartu indeks menggunakan bongkahan tanah liat. Ayo, dirikan secara berhadapan antara kartu bergambar Matahari dan bintang. 7. Coba, letakkan tiruan bumi di antara kedua kartu indeks sehingga klip kertas menghadap kartu bergambar bintang. Dengan bantuan busur derajat, miringkan tiruan bumi tersebut kira-kira 30o terhadap Matahari. Berhati-hatilah, jangan sampai berpindah tempat.

b. Terjadinya Gerak Semu Harian Matahari

Matahari dan semua benda langit bergerak. Apabila kita amati dari Bumi, Matahari terlihat seolah-olah bergerak dari Timur, bergerak melintasi langit, dan tenggelam di Barat. Mengapa Matahari tampak bergerak melintasi langit? Ayo kalian melakukan kegiatan berikut ini untuk mengetahui jawabannya. 8. Secara pelan-pelan, putarlah tiruan bumi berlawanan arah jarum jam sampai klip kertas menghadap sisi kanan sisi Barat matahari. 9. Sekarang, putarlah tiruan bumi berlawanan arah dengan jarum jam sampai klip kertas pengamat menghadap sisi kiri sisi Timur Matahari. 10. Coba, tuliskan hasil pengamatan kalian dalam selembar kertas. 161 Tata Surya Pada belahan bumi utara, Matahari terlihat terbit dari Timur, bergerak melintasi langit bagian selatan, dan tenggelam di Barat. Seandainya kalian memandang Bumi dari atas kutub utara, kalian akan melihat tiruan bumi berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Klip kertas pengamat pertama kali melihat sisi Barat gambar Matahari, kemudian sisi Timur terlihat ketika lengkungannya berputar. Oleh karena adanya rotasi bumi, maka Matahari tampak bergerak melintasi langit dari Timur ke Barat. Inilah yang disebut gerak semu harian matahari. Matahari seolah-olah bergerak dari Timur ke Barat. Padahal, sebenarnya Bumilah yang berputar dari Barat ke Timur.

c. Terjadinya Perbedaan Waktu

Pergerakan Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari selalu menjadi patokan dalam pengukuran waktu. Perputaran bumi terjadi terus-menerus. Akibatnya, tempat-tempat di Bumi menghadap Matahari pada waktu yang berlainan. Ketika di London Inggris mengalami siang hari, di New York Amerika Serikat menjelang fajar. Pada waktu yang sama di Australia sedang mengalami malam hari. Untuk itu ditetapkan standar waktu dunia, yang berupa pembagian waktu internasional. Sistem pembagian waktu dunia dibuat untuk menghindari terjadinya kekacauan dalam penentuan waktu. Para ahli merancang sistem 24 zona waktu dengan pusatnya di Green- wich, Inggris bujur 0 o . Standar waktu ini disebut Waktu Rata-Rata Greenwich atau GMT Greenwich Mean Time. Zona waktu di bumi belahan Timur selalu mendahului waktu Greenwich, sedangkan di belahan bumi Barat selalu lebih lambat. Sebagai contoh, bila di Greenwich pukul 02.00 pagi, maka di Tokyo Jepang pukul 11.00 siang. Waktu Tokyo Jepang adalah sembilan jam lebih awal daripada GMT. Indonesia juga mengalami perbedaan waktu. Oleh karena itu, dibuatlah sistem pembagian waktu. Indonesia dibagi menjadi tiga daerah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat WIB, Waktu Indonesia Tengah WITA, dan Waktu Indonesia Timur WIT. Setiap daerah memiliki selisih waktu 1 jam dengan daerah lainnya. Sebagai contoh, apabila di Solo pukul 07.00 pagi, maka di Irian Jaya sudah pukul 09.00 pagi. Jadi, terdapat selisih satu jam antara Waktu Indonesia bagian Timur dan Waktu Indonesia bagian Tengah, dan selisih dua jam antara Waktu Indonesia bagian Timur dan Waktu Indonesia bagian Barat. q Gambar 9.17 Pembagian zona waktu dunia. Sumber: Ensiklopedia IPTEK untuk Anak, Pelajar, Umum, 2004 Akibat rotasi bumi antara lain terjadinya siang dan malam, terjadinya gerak semu harian matahari, dan terjadinya perbedaan waktu. Sekilas Mengingat