165
Tata Surya
1 Bulan baru
Pada fase bulan baru, posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Sisi bulan yang gelap menghadap ke Bumi, sehingga Bulan tidak tampak.
2 Bulan sabit
Seminggu kemudian, setelah bulan baru, bulan yang berbentuk sabit terlihat di langit barat sesudah matahari tenggelam. Sabitnya menjadi semakin lebar
hari demi hari hingga menjadi bulan separuh.
3 Bulan separuh
Separuh permukaan bulan menghadap Bumi dan hanya setengahnya yang terkena sinar matahari. Oleh karena itu, Bulan hanya terlihat separuhnya saja.
4 Bulan purnama
Seminggu setelah terbentuk bulan sabit atau empat belas hari setelah bulan baru, Bulan telah berpindah ke suatu titik. Pada posisi ini Bumi berada di antara
Bulan dan Matahari. Seluruh sisi bulan yang terkena cahaya matahari akan terlihat. Inilah fase bulan purnama.
Setelah bulan purnama, Bulan mulai menyusut, melalui fase bulan separuh,
dan akhirnya kembali ke fase bulan baru. Bulan separuh dikatakan mengembang bila kenampakan Bulan semakin besar. Dan, Bulan separuh dikatakan menyusut bila
kenampakannya menciut atau menjadi lebih kecil.
C. Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari
Bumi beredar mengelilingi Matahari. Bulan beredar mengitari Bumi. Bumi dan Bulan bersama-sama beredar mengelilingi Matahari. Pergerakan Bumi dan Bulan
ini menyebabkan terjadinya gejala alam yang disebut gerhana. Tahukah kalian, apakah gerhana itu? Gerhana adalah penggelapan pada benda langit. Artinya,
ketika sebuah benda langit bergerak di depan benda langit lainnya, maka cahayanya terhalang. Pada waktu inilah terjadi gerhana. Ada dua 2 macam gerhana, yaitu
gerhana bulan dan gerhana matahari.
Tugas 5
Coba, kalian amati kenampakan bentuk bulan setiap malam selama satu bulan penuh. Buatlah sebuah tabel, kemudian catat dan gambarlah bentuk bulan yang
kalian amati Rotasi bulan adalah perputaran Bulan pada porosnya.
Revolusi bulan adalah perputaran Bulan mengelilingi Bumi. Revolusi bulan menyebabkan terjadinya perubahan fase bulan.
Sekilas Mengingat
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SDMI Kelas VI
166
1. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus. Posisi Bumi ada di antara Matahari dan Bulan. Akibatnya,
Bulan tidak memperoleh sinar matahari, karena terhalang oleh Bumi. Gerhana bulan terjadi pada malam hari. Coba kalian perhatikan skema berikut ini, agar kalian
mengetahui terjadinya gerhana bulan.
q Gambar 9.20 Terjadinya gerhana bulan.
Matahari Bumi
Bulan penumbra
umbra
Pada waktu gerhana bulan total, wajah bulan sepenuhnya ter-
tutup bayangan bumi. Selama Bulan masih tampak di langit dan
tidak ada awan yang menutupi, gerhana bulan dapat diamati
dengan jelas dari Bumi. Tanpa alat bantu apa pun.
Dalam peredarannya mengelilingi Bumi, suatu saat Bulan dapat terhalang oleh adanya
bayangan bumi. Akibatnya, Bulan tidak mem- peroleh cahaya matahari. Ada dua jenis bayangan
bumi, yaitu bayangan inti umbra dan bayangan kabur penumbra. Bayangan inti umbra adalah
bayangan yang sama sekali tidak dilalui cahaya. Daerah ini benar-benar gelap. Sementara itu,
bayangan kabur penumbra adalah bayangan yang masih dilalui cahaya. Bayangan ini
mengelilingi bayangan umbra.
Ada dua macam gerhana bulan. Ketika seluruh permukaan bulan melintasi bayangan bumi, maka akan terjadi gerhana bulan total. Tetapi, ketika hanya
sebagian Bulan melintasi bayangan bumi, maka akan terjadi gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan total dapat berlangsung sekitar 1,5 jam.
2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus. Kedudukan Bulan berada di tengah-tengah, di antara Matahari dan
Bumi. Gerhana matahari terjadi pada siang hari. Posisi Bulan yang berada di tengah menyebabkan terhalangnya sinar matahari pada sebagian permukaan bumi untuk
beberapa saat. Daerah yang tidak terkena sinar matahari ini menjadi gelap, dan dikatakan mengalami gerhana matahari.
Gerhana bulan terjadi ketika Bulan melintasi bayangan bumi. Posisi Bumi ketika terjadi gerhana bulan adalah di antara Matahari dan Bulan.
Sekilas Mengingat
Info Sains