F. Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka pemikiran penelitian
Tidak Stasioner Input data time series retun on assets, pembiayaan mudharabah, pembiayaan murabahah,
pembiayaan musyarakah dan non performing financing NPF
Uji Stasioneritas 1. Uji Akar Unit
2. Uji Derajat Integrasi eviews 7.0 dan excel 2007
Stasioner
VAR Vector Autoregressive
bentuk level Stasioner
didiferensasi data
Terjadi Kointegrasi
VECM Vector Error Correction Model
IRF Impulse Response Function
atau Variance Decomposition
Kesimpulan Bank Indonesia
www.bi.go.id tahun 2010-2015
G. Hipotesis penelitian
Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi.
35
Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini, maka hipotesisnya adalah:
1. Pengaruh jangka pendek pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan murabahah, NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
H : Pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan NPF tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka pendek H
1
: Pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA terhadap jangka pendek.
2. Pengaruh jangka panjang pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan NPF terhadap ROA
H : Pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan NPF tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang. H
1
: Pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA terhadap jangka panjang.
3. H : diduga guncangan shock yang terjadi pada variabel pembiayaan
mudharabah, musyarakah, murabahah dan NPF tidak direspon oleh return on assets ROA pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
35
Ety Rochaety, Dkk, “Metodologi Penelitian Bisnis”. Jakarta: Mitra Wacana Media,
2009,h. 108
4. H
1
: diduga guncangan shock yang terjadi pada variabel pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah dan NPF direspon oleh return on
assets ROA pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Perkembangan Return On Assets ROA Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia saat ini
banyak diminati oleh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah, salah satu Lembaga Keuangan Syariah selain Bank Umum adalah
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah atau lebih di kenal dengan sebutan BPRS. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
profitabilitas atau kinerja suatu lembaga khususnya lembaga keuangan adalah ROA. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur
efektifitas perusahaaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak
terhadap total asset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembalian return semakin besar. Berikut
tabel perkembangan Return On Asset ROA pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia dari Januari 2010 hingga Maret 2015.