Uji lag length Uji Kointegrasi Uji Vector Error Correction Model VECM

H 0 : data tidak stasioner H 1 : data stasioner Dengan mengikuti pernyataan bahwa : 3 Nilai t-statistik ADF nilai kritis ADF pada level 5 maka H diterima. 4 Nilai t-statistik ADF nilai kritis ADF pada level 5 maka H 1 diterima.

2. Uji lag length

Salah satu permasalahan yang terjadi dalam uji stasioneritas adalah penentuan lag optimal. Jika lag yang digunakan dalam stasioneritas terlalu sedikit, maka residual dari regresi tidak akan menampilkan proses white noise sehingga model tidak dapat mengestimasi actual error secara tepat. Namun jika lag yang digunakan terlalu banyak, maka dapat mengurangi kemampuan untuk menolak H0 karena tambahan parameter terlalu banyak akan mengurangi derajat bebas. Dalam penentuan lag optimal dilakukan melalui likelihood ratio test, tentukan criteria yang mempunyai Final Frediction Error FPE, Akaike Information Criterion AIC, Schwarz Criterion SC, dan Hannan-Quinn HQ.

3. Uji Kointegrasi

Kestasioneran data melalui diferensiasi dinilai masih belum cukup apabila peneliti meneruskan uji VECM. Model harus memiliki kointegrasi atau hubungan jangka pendek dan jangka panjang. Pendeteksian ini dapat dilakukan dengan Metode Johansen. Pengujian kointegrasi dalam penelitian ini dilaksanakan dengan derajat kepercayaan 5 dengan cara membandingkan trace statistic atau max eigen statistic dengan critical value-nya. 30 Hipotesis : H : terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen dan variabel dependent H 1 : tidak terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen dan variabel dependen Dengan mengikuti pernyataan bahwa: 1. Jika nilai trace statistic nilai critical value maka H diterima, model terkointegrasi 2. Jika nilai trace statistic nilai critical value maka H 1 diterima, model tidak terkointegrasi. 30 Moch. Doddy Ariefianto, “Ekonometrika : Esensi dan Aplikasi Dengan Menggunakan Eviews ”, Jakarta: Erlangga, 2012, h. 113

4. Uji Vector Error Correction Model VECM

VECM merupakan suatu model analisis ekonometrika yang digunakan untuk mengetahui tingkah laku jangka pendek dari suatu variabel jangka panjangnya Kostov dan Lingard, 2000. 31 Insukindro 1992 berpendapat VECM dapat digunakan pada variabel runtun waktu yang tidak stasioner dan regresi atau korelasi lancing. 32 Gujarati berpendapat VECM ini dinilai kurang cocok jika digunakan dalam menganalisis suatu kebijakan. Hal ini dikarenakan analisis VECM yang ateori dan terlalu menekankan pada forecasting atau peramalan pada suatu ekonometrika. 33 Apabila variabel-variabel tidak terkointegrasi pada stasioner atau ordo yang sama, maka VECM tidak dapat diterapkan. Sebagai gantinya peneliti dapat menggunakan VAR standar yang hasilnya identik dengan ordinary least square OLS . Pelaku dinamis VECM dapat dilihat dari respon dari setiap variabel terikat terhadap shock pada variabel tersebut maupun terhadap variabel bebas lainnya. Ada dua cara untuk melihat karakteristik dinamis VECM, yaitu melalui IRF impulse response function dan variance decomposition. 31 Shochrul R. Ajija, Dkk., “Cara Cerdas Menguasai Eviews”, Jakarta: Salemba Empat, 2011, h. 180 32 Shochrul R. Ajija, Dkk., “Cara Cerdas Menguasai Eviews”. h. 180 33 Damodar N.Gujarati, “Basic Econometric’s, 4 th Edition ”, New York: Megraw-Hill, 2003, h.853 1 Impulse response function IRF Analisis IRF dapat melacak respon dari variabel terikat di dalam sistem VECM karena adanya shock dari variabel bebas pada persamaan variabel terikat dalam suatu system VECM. Misalnya variabel bebas mengalami kenaikan sebesar x maka akan mempengaruhi variabel terikat untuk saat ini atau masa depan. Menurut Sims 1992 fungsi IRF menggambarkan ekspektasi periode ke depan dari kesalahan prediksi suatu variabel akibat inovasi dari variabel yang lain. Sehingga lamanya pengaruh shock pada suatu variabel terhadap variabel lain hingga pengaruhnya hilang atau kembali pada titik keseimbangan dapat dilihat. 34 2 Variance decomposition Disebut juga forecast error variance decomposition, merupakan perangkat yang dapat menggambarkan relatif pentingnya variabel-variabel bebas pada model VECM karena shock dan menjelaskan seberapa kuat peranan variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Analisis ini dilaksanakan dengan cara pemisahan variasi dari sejumlah variabel yang diestimasi menjadi komponen-komponen shock, dengan asumsi bahwa komponen-komponen tidak saling berkolerasi. 34 Shochrul R. Ajija, Dkk., “Cara Cerdas Menguasai Eviews” Jakarta: Salemba Empat, 2011, h. 168.

F. Kerangka Pemikiran Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH

0 5 96

Analisis Pengaruh Non Performing Financing Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

0 12 7

Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015

0 4 104

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUDHARABAH, DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUDHARABAH, DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - repository perpustakaan

0 0 14