Keterkaitan Antar Variabel LANDASAN TEORI

ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan asset yang dimiliki. Menurut ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 623DPNP tahun 2004, bahwa standar yang paling baik untuk ROA dalam ukuran bank-bank Indonesia minimal 1,5. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. 21

J. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Return On Assets ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Pembiayaan bagi hasil pada bank syariah dilakukan melalui akad musyarakah dan mudharabah. Muhammad menyatakan bahwa dalam praktiknya ternyata signifikansi bagi hasil dalam memainkan operasional investasi dana bank perannya sangat lemah. Menurut beberapa pengamatan perbankan syariah lemahnya peranan bagi hasil dalam memainkan operasional investasi dana bank dikarenakan beberapa alasan antara lain: pertama, terdapat anggapan bahwa standar moral yang berkembang di kebanyakan komunitas muslim tidak member kebebasan pengguna bagi hasil sebagai mekanisme investasi, sehingga mendorong bank untuk mengadakan 21 Peraturan Bank Indonesia No. 623DPNP tahun 2004 pemantauan lebih intensif terhadap setiap investasi yang diberikan. Hal ini membuat operasional perbankan tidak berjalan secara ekonomi dan tidak efisien. Kedua, keterkaitan bank dalam pembiayaan sistem bagi hasil untuk membantu perkembangan usaha lebih banyak melibatkan pengusaha secara langsung daripada sistem lainnya pada bank konvensional. Besar kemungkinan pihak bank turut mempengaruhi setiap pengambilan keputusan mitranya. Pada sisi lain, keterlibatan yang tinggi ini akan mengecilkan naluri pengusaha yang sebenarnya menurut kebebasan yang luas daripada campur tangan dalam penggunaan dana yang dipinjamkan. Ketiga, pemberian pembiayaan berdasarkan sistem bagi hasil, memerlukan kewaspadaan yang lebih tinggi dari pihak bank. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah kemungkinan besar akan meningkatkan kualitas pegawainya dengan cara memperkerjakan para teknisi dan ahli manajemen untuk mengevaluasi proyek usaha yang dipinjami untuk mencermati lebih teliti dan lebih jeli daripada teknis peminjaman pada bank konvensional. Hal ini akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh para banker dalam menjaga efesiensi kinerja perbankannya. Serta yang terakhir, pada pemberian pembiayaan dengan sistem bagi hasil, apabila terjadi kerugian maka bank akan ikut menanggung kerugian bisnis yang dijalankan pengusaha. Kesanggupan untuk turut menanggung resiko ini, kemungkinan akan mendorong investasi lebih berisiko. 22 2. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Return On Assets ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Pembiayaan bagi hasil pada bank syariah dilakukan melalui akad mudharabah dan musyarakah. Muhammad menyatakan bahwa dalam praktiknya ternyata signifikansi bagi hasil dalam memainkan operasional investasi dana bank perannya sangat lemah. Menurut beberapa pengamatan perbankan syariah lemahnya peranan bagi hasil dalam memainkan operasional investasi dana bank dikarenakan beberapa alasan antara lain: pertama, terdapat anggapan bahwa standar moral yang berkembang di kebanyakan komunitas muslim tidak member kebebasan pengguna bagi hasil sebagai mekanisme investasi, sehingga mendorong bank untuk mengadakan pemantauan lebih intensif terhadap setiap investasi yang diberikan. Hal ini membuat operasional perbankan tidak berjalan secara ekonomi dan tidak efisien. Kedua, keterkaitan bank dalam pembiayaan sistem bagi hasil untuk membantu perkembangan usaha lebih banyak melibatkan pengusaha secara langsung daripada sistem lainnya pada bank konvensional. Besar kemungkinan pihak bank turut mempengaruhi setiap pengambilan keputusan mitranya. 22 Muhammad. “Manajemen Bank Syariah” 2004 Yogyakarta : UPP AMP YKPN hal. 11 Pada sisi lain, keterlibatan yang tinggi ini akan mengecilkan naluri pengusaha yang sebenarnya menurut kebebasan yang luas daripada campur tangan dalam penggunaan dana yang dipinjamkan. Ketiga, pemberian pembiayaan berdasarkan sistem bagi hasil, memerlukan kewaspadaan yang lebih tinggi dari pihak bank. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah kemungkinan besar akan meningkatkan kualitas pegawainya dengan cara memperkerjakan para teknisi dan ahli manajemen untuk mengevaluasi proyek usaha yang dipinjami untuk mencermati lebih teliti dan lebih jeli daripada teknis peminjaman pada bank konvensional. Hal ini akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh para banker dalam menjaga efesiensi kinerja perbankannya. Serta yang terakhir, pada pemberian pembiayaan dengan sistem bagi hasil, apabila terjadi kerugian maka bank akan ikut menanggung kerugian bisnis yang dijalankan pengusaha. Kesanggupan untuk turut menanggung resiko ini, kemungkinan akan mendorong investasi lebih berisiko. 23 3. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Return On Assets ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Pengelolaan pembiayaan jual beli murabahah yang merupakan salah satu komponen penyusun asset terbesar pada perbankan syariah akan menghasilkan pendapatan berupa marginmark up. Dengan diperolehnya pendapatan mark up tersebut, maka akan mempengaruhi besarnya laba yang 23 Muhammad. “Manajemen Bank Syariah” 2004 Yogyakarta : UPP AMP YKPN hal. 11 diperoleh bank syariah. Serta pada akhirnya mampu mempengaruhi peningkatan profitabilitas yang tercermin return on assets ROA. Murabahah adalah suatu mekanisme investasi jangka pendek dan cukup memudahkan dibandingkan dengan sistem profit and loss sharing PLS, mark up dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan ahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank-bank berbasis bunga yang menjadi saingan bank- bank syariah. Murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendapatan dari bisnis-bisnis dengan sistem PLS dan murabahah tidak memungkinkan bank-bank syariah untuk mencampuri manajemen bisnis karena bank bukanlah mitra nasabah, sebab hubungan mereka dalam murabahah adalah hubungan antara kreditur dan debitur. Resiko yang rendah dari pembiayaan jual beli memungkinakan bank untuk lebih mudah mengelola pembiayaan dengan prinsip jual beli melalui akad murabahah. Pengelolaan yang mudah ini, memungkinkan bank syariah untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan laba melalui pendapatan mark up yang bersumber dari pembiayaan jual beli yang disalurkan kepada masyarakat akan berpengaruh dalam meningkatkan profitabilitas bank pembiayaan rakyat syariah BPRS dalam hal ini diukur dengan return on assets ROA. 4. Pengaruh Non Performing Financing NPF terhadap Return On Assets ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bank syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya tentu tidak dapat menghindari risiko pebiayaan dalam menyalurkan dananya. Hal tersebut terjadi ketika bank tidak dapat memperoleh kembali sebagian atau seluruh pembiayaan yang disalurkan atau investasi yang sedang dilakukannya. Risiko pembiayaan dapat mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Hal ini disebabkan ketika tingkat jumlah pembiayaan bermasalah NPF menjadi besar, semakin besar pula jumlah kebutuhan biaya penyisihan penghapusan pembiayaan yang berpengaruh terhadap kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan. NPF yang tinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan NPF terhadap kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia. Objek penelitian ini adalah pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan murabahah,

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH

0 5 96

Analisis Pengaruh Non Performing Financing Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah

0 12 7

Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015

0 4 104

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUDHARABAH, DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUDHARABAH, DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 22

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - repository perpustakaan

0 0 14