b. Amar Ma’ruf Nahi Munkar Amar maruf nahi munkar al`amru bil-maruf wannahyuanil-
munkar adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang maksudnya sebuah
perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat. Frasa ini dalam syariat Islam
hukumnya adalah wajib. Berarti wajib hukumnya menyampaikan kebaikan dan melarang pada keburukan.
4. Macam-macam Dakwah
a. Bi al-Hikmah Dakwah bi al-hikmah, adalah menyampaikan dakwah dengan cara
yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya
sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi
dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif. Menurut Said bin Ali bin Wahif al-Qathani, dalam kitab al-Hikmah fi
al da’wah Ilallah ta’ala , diuraikan lebih jelas tentang pengertian al-
Hikmah
19
, yaitu dakwah dengan teknik mengenal golongan; memilih saat harus bicara dan saat harus diam; mengadakan kontak pemikiran mencari
19
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah,
Jakarta: Penamadani. 2008, h.247
titik pertemuan sebagai tempat bertolak, untuk maju secara sistematis. Namun yang perlu diperhatikan, seorang Da’i tidak boleh melepaskan
Shibghah keimanan murni, jadi walaupun dalam berdakwah amat
menekankan titik temu dengan pikiran mitranya, akan tetapi sikap toleransi ini tidak boleh sampai mengorbankan soal-soal yang esensial; dan teknik
selanjutnya setelah mendapatkan titik temu adalah memilih dan menyusun kata-kata yang tepat. Seorang da’i hendaknya mampu menerapkan perintah
Allah dalam surat al- b. Bi al-Mauizhoh al-Hasanah
Menurut bahasa Mauizhotul Hasanah berasal dari dua kata yakni; Mauizhoh
yang berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, Hasanah
adalah kebalikan sayyi’ah yang berarti kebaikan.
20
Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi, mauizoh hasanah adalah perkataan-
perkataan yang tidak tersembuyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan Al-Qur’an.
Adapun penerapan metode ini adalah dengan memberikan nasihat atau petuah biasanya dilakukan oleh orang yang levelnya tinggi kepada yang
lebih rendah seperti orang tua terhadap anaknya; study bimbingan, study pengajaran pendidikan, studi penyuluhan, study psikoterapi; memberikan
20
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah,
Jakarta: Penamadani. 2008, h.249