Fungsi Dakwah Dakwah dan Ruang Lingkupnya
titik pertemuan sebagai tempat bertolak, untuk maju secara sistematis. Namun yang perlu diperhatikan, seorang Da’i tidak boleh melepaskan
Shibghah keimanan murni, jadi walaupun dalam berdakwah amat
menekankan titik temu dengan pikiran mitranya, akan tetapi sikap toleransi ini tidak boleh sampai mengorbankan soal-soal yang esensial; dan teknik
selanjutnya setelah mendapatkan titik temu adalah memilih dan menyusun kata-kata yang tepat. Seorang da’i hendaknya mampu menerapkan perintah
Allah dalam surat al- b. Bi al-Mauizhoh al-Hasanah
Menurut bahasa Mauizhotul Hasanah berasal dari dua kata yakni; Mauizhoh
yang berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, Hasanah
adalah kebalikan sayyi’ah yang berarti kebaikan.
20
Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi, mauizoh hasanah adalah perkataan-
perkataan yang tidak tersembuyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan Al-Qur’an.
Adapun penerapan metode ini adalah dengan memberikan nasihat atau petuah biasanya dilakukan oleh orang yang levelnya tinggi kepada yang
lebih rendah seperti orang tua terhadap anaknya; study bimbingan, study pengajaran pendidikan, studi penyuluhan, study psikoterapi; memberikan
20
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah,
Jakarta: Penamadani. 2008, h.249
stimulus melalui kisah-kisah, kabar gembira dan peringatan al-Basyir dan al-Nadzir
, serta wasiat pesan-pesan positif c. Bi al-Lati Hiya Ahsan
Menurut bahasa, mujadalah berasal dari kata Jadala yang bermakna memintal, melilit. Jika ditambah alif pada jim yang mengikuti wazan fa’ala
maka mempunyai arti berdebat. Dan mujadalah berarti perebatan.
21
Menurut istilah, mujadalah adalah upaya bertukar pendapat yang dilakukan oleh dua
pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan diantar keduanya. Metode ini juga bisa dilakukan dengan
system as’ilah wa ajwibah.
22
Sedangkan makna jidâl bi al-lati hiya ahsan, sebagian mufasir memaknai jidâl billati hiya ahsan debat yang terbaik secara global.
Sebagai cara berdebat yang santun. Sayyid Quthub menerangkan bahwa jidâl billati hiya ahsan bukanlah
dengan jalan menghinakan tardzîl atau mencela taqbîh lawan debat, tetapi berusaha meyakinkan lawan untuk sampai pada kebenaran Fî Zhilâl
al-Qur’ân , XIII292.
23
21
Ibid,h.252
22
Ibid, h.253
23
Ibid,h.254