Pembinaan Mental Strategi Dakwah Padepokan Syarhil Qur’an Lampung PSyQL

b. Pembinaan mental tahap dua Latihan mental tahap kedua ialah dengan berlatih langsung di tengah keramaian. Latihan bisa dilakukan di seputar arena olah raga, jalan raya, pasar, dan sebagainya. Fungsi utama pembinaan tahap dua ini ialah memantapkan mental dan konsentrasi yang telah dilatih sebelumnya jika pada tahap satu masih bersama para peserta binaan yang lin, tahap kedua ini peserta harus siap menerima rekasi dari masyarakat yang ada di arena berlatih. Mulai dari reaksi melihat dengan aneh, sampai dengan terang terangan mengejek ”gila”. c. Pembinaan mental tahap tiga Pembinaan tahap ketiga ialah dengan mengelompokkan peserta binaan menjadi satu grup syarhil yang utuh. Peserta-peserta binaan yang sudah digabungkan dalam sebuah grup, akan berlatih secara bersama-sama sebagai sebuah kesatuan tim agar timbul rasa kebersamaan dan ikatan sehingga akan menghasilkan sebuah harmoni syarh al-Quran. Dengan membangun hubungan yang baik, mereka akan saling koreksi, belajar mandiri, dan saling memberi nasihat yang membangun. d. Pembinaan mental tahap empat Latihan mental tahap terkahir ialah dengan menampilkan mereka ke majelis-majelis ta’lim, pengajian para pejabat, acara pernikahan, muhadharah pondok-pondok pesantren, dan syukuran. Kegiatan-kegiatan lapangan yang terus digalakan akan menambah gairah dan semngat untuk terus menampilkan yang terbaik dalam penyampaian syarh al-Quran. Mereka akan terus dan terus belajar untuk meningkatkan kualitas diri.

3. Latihan Vokal dan Penampilan

Berbicara masalah vokal, berarti berbicara masalah intonasi, artikulasi, dan aksentuasi yang diucap oleh seseorang. Lahjah setiap daerah memiliki perbedaan. Untuk itu, kewajiban peserta untuk bekerja keras meninggalkan vokal kedaerahannya ketikan sedang menyampaikan syarh al-Quran. a. Latihan vokal menanjak seperti anak tangga Pada latihan vokal pertama ini, peserta binan harus mendapatkan vokal terendah hingga tertinggi dengan model sperti anak tangga. Peserta binaan harus benar-benar merasakan dimana letak vokal tertinggi dan terendah mereka. Oleh karena itu konsentrasi lagi-lagi menjadi hal yang penting, karena bukan sekadar suara keras dan tegas yang dibutuhkan, tetapi dinamika setiap kata yang diucap harus diperhatikan agar tidak monoton. BAGIAN 1 Melatih vokal dari TINGGI ‘A’,’I’,’U’,’E’,’O’ A A A A A b. Latihan vokal menanjak dengan nada Pada bagian yang kedua ini, setip individu belajar tentang bagaimana menciptakan nada, intonasi yang dirasa pas dan cocok dengan model suaranya. Nada tidak terlalu tinggi atau keras, akan tetapi iramanya pas dengan isi naskah syarh al-Quran. Karena sebuah teks merangkum suasana sedih, senang, tegas, marah, mengajak, dan sebagainya. Jika ini dapat dikuasai oleh penyampai syarh al-Quran, audiens akan terbawa dan memerhatikan dengan seksama. TINGGI

BAGIAN 2 MELATIH VOKAL

A, I, U, E, O

RENDAH A A A A A A A c. Latihan vokal menanjak lurus Latihan vokal yang ketiga ini dimaksudkan untuk menstabilkan vokal yang sudah dilatih pada bagian satu dan dua.Untuk itu, pada bagian ini dibutuhkan kerjasama dari peserta lainnya untuk saling mendengarkan dan mengoreksi.

BAGIAN 3 TINGGI

MELATIH VOKAL DARI A, I, U, E, O RENDAH

4. Pembinaan Spiritual

Pembinaan spriritual adalah hal yang juga penting untuk dibina dalam pelatihan di Padepokan Syarhil Qur’an Lampung. Pembinaan spiritual yang kurang, seringkali menimbulkan kesombongan bagi orang-orang yang sudah dilatih dan merasa dirinya mampu serta mumpuni. Penyakit hati yang muncul akan merusak dirinya sendiri.