Atsar Efek Dakwah Komponen Manajemen Dakwah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2 Dipastikan bahwa perencanaan tersebut memiliki manfaat, tidak hanya bagi pihak yang merencanakan, melainkan juga untuk orang lain. Oleh karenanya da’i perlu memperhatikan asas maslahah untuk umat, terlebih dalam aktivitas dakwah. 3 Didasarkan pada ilmu pengetahuan terkait, dalam hal ini adalah ilmu manajemen. Oleh karenanya seorang da’i harus juga memiliki wawasan yang luas di luar pemahaman terhadap materi dakwah. 4 Dilakukan studi banding sebagai sebuah benchmark. Benchmark ini berfungsi sebagai acuan pelaksanaan dakwah dari lembaga dakwah lainnya yang sukses menjalankan aktivitasnya, sehingga bisa senantiasa melakukan perbaikan diri. 5 Dipikirkan dan dianalisis prosesnya, serta dilakukan evaluasi yang komprehensif agar dapat diketahui kontinuitas dari aktivitas yang dilakukan.

b. Pengorganisasian dakwah Thanzhim

Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan sumber daya manusia sdm, sarana dan prasarana, sumber daya keuangan, dan job description sedemikian rupa agar tercipta suatu organisasi yang dapat bergerak dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 31 Definisi tersebut menunjukkan bahwa pengorganisasian merupakan langkah pertama ke arah pelaksanaan rencana yang telah disusun sebelumnya. 32 Pengorganisasian tahnzhim menekankan pada aspek bagaimana sebuah pekerjaan dapat dilakukan dengan rapi, teratur, sistematis, serta sinergis antar 31 Ibid, 117. 32 Ahmad Fadli, Organisasi dan Administrasi, Kediri: Manhalun Nasyiin Press, 2002, 30. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id elemen organisasi. Seperti yang telah difirmankan Allah dalam QS Ash Shaff ayat 4 berikut ini: 33 َ نِإ َٱ َ ل َ َ ُ ِحُي ٱ َ نيِ ل َ َِِ يِب سَيِفَ ن ُ ِتٰ قُي ۦَ َ ٞص ُصۡر مَٞنٰ يۡنُبَ ُ ن أ كَ م ف ص ٤َ َ 4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh Langkah-langkah dalam melakukan pengorganisasian adalah dengan menetapkan spesialisasi kerja, lalu menyusun departementalisasi, kemudian menetapkan rantai komando, menghitung rentang kendali, menetapkan sentralisasi dan desentralisasi, hingga formalisasi dakwah. 34 Oleh karenanya, pada dasarnya pengorganisasian dakwah bertujuan untuk: 35 1 Membagi kegiatan-kegiatan dakwah menjadi departemen-departemen atau divisi-divisi dan tugas-tugas yang terperinci dan spesifik. 2 Membagi kegiatan dakwah serta tanggung jawab yang berkaitan dengan masing-masing jabatan atau tugas dakwah. 3 Mengkoordinasikan berbagai tugas organisasi dakwah. 4 Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan dakwah ke dalam unit-unit 5 Membangun hubungan di kalangan da’i, baik secara individual, kelompok, dan departemen 6 Menetapkan garis-garis wewenang formal. 7 Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi dakwah. 33 Departemen Agama RI, al Quran dan terjemahannya, Bandung: Diponegoro, 2005, 34 M. Munir, Manajemen….., Jakarta: Kencana, 2006, 120 – 132. 35 Ibid, 138.